jump to navigation

SYEKH SITI JENAR 3 May, 2006

Posted by netlog in Syekh Siti Jenar.
trackback

Saat Pemerintahan Kerajaan Islam Sultan Bintoro Demak I (1499)

Kehadiran Syekh Siti Jenar ternyata menimbulkan kontraversi, apakah benar ada atau hanya tokoh imajiner yang direkayasa untuk suatu kepentingan politik. Tentang ajarannya sendiri, sangat sulit untuk dibuat kesimpulan apa pun, karena belum pernah diketemukan ajaran tertulis yang membuktikan bahwa itu tulisan Syekh Siti Jenar, kecuali menurut para penulis yang identik sebagai penyalin yang berakibat adanya berbagai versi. Tapi suka atau tidak suka, kenyataan yang ada menyimpulkan bahwa Syekh Siti Jenar dengan falsafah atau faham dan ajarannya sangat terkenal di berbagai kalangan Islam khususnya orang Jawa, walau dengan pandangan berbeda-beda.
Pandangan Syekh Siti Jenar yang menganggap alam kehidupan manusia di dunia sebagai kematian, sedangkan setelah menemui ajal disebut sebagai kehidupan sejati, yang mana ia adalah manusia dan sekaligus Tuhan, sangat menyimpang dari pendapat Wali Songo, dalil dan hadits, sekaligus yang berpedoman pada hukum Islam yang bersendikan sebagai dasar dan pedoman kerajaan Demak dalam memerintah yang didukung oleh para Wali. Siti Jenar dianggap telah merusakketenteraman dan melanggar peraturan kerajaan, yang menuntun dan membimbing orang secara salah, menimbulkan huru-hara, merusak kelestarian dan keselamatan sesama manusia. Oleh karena itu, atas legitimasi dari Sultan Demak, diutuslah beberapa Wali ke tempat Siti Jenar di suatu daerah (ada yang mengatakan desa Krendhasawa), untuk membawa Siti Jenar ke Demak atau memenggal kepalanya. Akhirnya Siti Jenar wafat (ada yang mengatakan dibunuh, ada yang mengatakan bunuh diri).

Akan tetapi kematian Siti Jenar juga bisa jadi karena masalah politik, berupa perebutan kekuasaan antara sisa-sisa Majapahit non Islam yang tidak menyingkir ke timur dengan kerajaan Demak, yaitu antara salah satu cucu Brawijaya V yang bernama Ki Kebokenongo/Ki Ageng Pengging dengan salah satu anak Brawijaya V yang bernama Jin Bun/R. Patah yang memerintah kerajaan Demak dengan gelar Sultan Bintoro Demak I, dimana Kebokenongo yang beragama Hindu-Budha beraliansi dengan Siti Jenar yang beragama Islam.

Nama lain dari Syekh Siti Jenar antara lain Seh Lemahbang atau Lemah Abang, Seh Sitibang, Seh Sitibrit atau Siti Abri, Hasan Ali Ansar dan Sidi Jinnar. Menurut Bratakesawa dalam bukunya Falsafah Siti Djenar (1954) dan buku Wejangan Wali Sanga himpunan Wirjapanitra, dikatakan bahwa saat Sunan Bonang memberi pelajaran iktikad kepada Sunan Kalijaga di tengah perahu yang saat bocor ditambal dengan lumpur yang dihuni cacing lembut, ternyata si cacing mampu dan ikut berbicara sehingga ia disabda Sunan Bonang menjadi manusia, diberi nama Seh Sitijenar dan diangkat derajatnya sebagai Wali.

Dalam naskah yang tersimpan di Musium Radyapustaka Solo, dikatakan bahwa ia berasal dari rakyat kecil yang semula ikut mendengar saat Sunan Bonang mengajar ilmu kepada Sunan kalijaga di atas perahu di tengah rawa. Sedangkan dalam buku Sitijenar tulisan Tan Koen Swie (1922), dikatakan bahwa Sunan Giri mempunyai murid dari negeri Siti Jenar yang kaya kesaktian bernama Kasan Ali Saksar, terkenal dengan sebutan Siti Jenar (Seh Siti Luhung/Seh Lemah Bang/Lemah Kuning), karena permohonannya belajar tentang makna ilmu rasa dan asal mula kehidupan tidak disetujui Sunan Bonang, maka ia menyamar dengan berbagai cara secara diam-diam untuk mendengarkan ajaran Sunan Giri. Namun menurut Sulendraningrat dalam bukunya Sejarah Cirebon (1985) dijelaskan bahwa Syeh Lemahabang berasal dari Bagdad beraliran Syi’ah Muntadar yang menetap di Pengging Jawa Tengah dan mengajarkan agama kepada Ki Ageng Pengging (Kebokenongo) dan masyarakat, yang karena alirannya ditentang para Wali di Jawa maka ia dihukum mati oleh Sunan Kudus di Masjid Sang Cipta Rasa (Masjid Agung Cirebon) pada tahun 1506 Masehi dengan Keris Kaki Kantanaga milik Sunan Gunung Jati dan dimakamkan di Anggaraksa/Graksan/Cirebon.

Informasi tambahan di sini, bahwa Ki Ageng Pengging (Kebokenongo) adalah cucu Raja Brawijaya V (R. Alit/Angkawijaya/Kertabumi yang bertahta tahun 1388), yang dilahirkan dari putrinya bernama Ratu Pembayun (saudara dari Jin Bun/R. Patah/Sultan Bintoro Demak I yang bertahta tahun 1499) yang dinikahi Ki Jayaningrat/Pn. Handayaningrat di Pengging. Ki Ageng Pengging wafat dengan caranya sendiri setelah kedatangan Sunan Kudus atas perintah Sultan Bintoro Demak I untuk memberantas pembangkang kerajaan Demak. Nantinya, di tahun 1581, putra Ki Ageng Pengging yaitu Mas Karebet, akan menjadi Raja menggantikan Sultan Demak III (Sultan Demak II dan III adalah kakak-adik putra dari Sultan Bintoro Demak I) yang bertahta di Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijoyo Pajang I.

Keberadaan Siti Jenar diantara Wali-wali (ulama-ulama suci penyebar agama Islam yang mula-mula di Jawa) berbeda-beda, dan malahan menurut beberapa penulis ia tidak sebagai Wali. Mana yang benar, terserah pendapat masing-masing. Sekarang mari kita coba menyoroti falsafah/faham/ajaran Siti Jenar.

Konsepsi Ketuhanan, Jiwa, Alam Semesta, Fungsi Akal dan Jalan Kehidupan dalam pandangan Siti Jenar dalam buku Falsafah Siti Jenar tulisan Brotokesowo (1956) yang berbentuk tembang dalam bahasa Jawa, yang sebagian merupakan dialog antara Siti Jenar dengan Ki Ageng Pengging, yaitu kira-kira:

Siti Jenar yang mengaku mempunyai sifat-sifat dan sebagai dzat Tuhan, dimana sebagai manusia mempunyai 20 (dua puluh) atribut/sifat yang dikumpulkan di dalam budi lestari yang menjadi wujud mutlak dan disebut dzat, tidak ada asal-usul serta tujuannya;

Hyang Widi sebagai suatu ujud yang tak tampak, pribadi yang tidak berawal dan berakhir, bersifat baka, langgeng tanpa proses evolusi, kebal terhadap sakit dan sehat, ada dimana-mana, bukan ini dan itu, tak ada yang mirip atau menyamai, kekuasaan dan kekuatannya tanpa sarana, kehadirannya dari ketiadaan, luar dan dalam tiada berbeda, tidak dapat diinterpretasikan, menghendaki sesuatu tanpa dipersoalkan terlebih dahulu, mengetahui keadaan jauh diatas kemampuan pancaindera, ini semua ada dalam dirinya yang bersifat wujud dalam satu kesatuan, Hyang Suksma ada dalam dirinya;

Siti Jenar menganggap dirinya inkarnasi dari dzat yang luhur, bersemangat, sakti, kebal dari kematian, manunggal dengannya, menguasai ujud penampilannya, tidak mendapat suatu kesulitan, berkelana kemana-mana, tidak merasa haus dan lesu, tanpa sakit dan lapar, tiada menyembah Tuhan yang lain kecuali setia terhadap hati nurani, segala sesuatu yang terjadi adalah ungkapan dari kehendak dzat Allah;
Segala sesuatu yang terjadi adalah ungkapan dari kehendak dzat Allah, maha suci, sholat 5 (lima) waktu dengan memuji dan dzikir adalah kehendak pribadi manusia dengan dorongan dari badan halusnya, sebab Hyang Suksma itu sebetulnya ada pada diri manusia;

Wujud lahiriah Siti jenar adalah Muhammad, memiliki kerasulan, Muhammad bersifat suci, sama-sama merasakan kehidupan, merasakan manfaat pancaindera;

Kehendak angan-angan serta ingatan merupakan suatu bentuk akal yang tidak kebal atas kegilaan, tidak jujur dan membuat kepalsuan demi kesejahteraan pribadi, bersifat dengki memaksa, melanggar aturan, jahat dan suka disanjung, sombong yang berakhir tidak berharga dan menodai penampilannya;

Bumi langit dan sebagainya adalah kepunyaan seluruh manusia, jasad busuk bercampur debu menjadi najis, nafas terhembus di segala penjuru dunia, tanah dan air serta api kembali sebagai asalnya, menjadi baru;

Dalam buku Suluk Wali Sanga tulisan R. Tanojo dikatakan bahwa :

Tuhan itu adalah wujud yang tidak dapat di lihat dengan mata, tetapi dilambangkan seperti bintang bersinar cemerlang yang berwujud samar-samar bila di lihat, dengan warna memancar yang sangat indah;

Siti Jenar mengetahui segala-galanya sebelum terucapkan melebihi makhluk lain ( kawruh sakdurunge minarah), karena itu ia juga mengaku sebagai Tuhan;

Sedangkan mengenai dimana Tuhan, dikatakan ada di dalam tubuh, tetapi hanya orang terpilih (orang suci) yang bisa melihatnya, yang mana Tuhan itu (Maha Mulya) tidak berwarna dan tidak terlihat, tidak bertempat tinggal kecuali hanya merupakan tanda yang merupakan wujud Hyang Widi;

Hidup itu tidak mati dan hidup itu kekal, yang mana dunia itu bukan kehidupan (buktinya ada mati) tapi kehidupan dunia itu kematian, bangkai yang busuk, sedangkan orang yang ingin hidup abadi itu adalah setelah kematian jasad di dunia;
Jiwa yang bersifat kekal/langgeng setelah manusia mati (lepas dari belenggu badan manusia) adalah suara hati nurani, yang merupakan ungkapan dari dzat Tuhan dan penjelmaan dari Hyang Widi di dalam jiwa dimana raga adalah wajah Hyang Widi, yang harus ditaati dan dituruti perintahnya.

Dalam buku Bhoekoe Siti Djenar karya Tan Khoen Swie (1931) dikatakan bahwa :

Saat diminta menemui para Wali, dikatakan bahwa ia manusia sekaligus Tuhan, bergelar Prabu Satmata;

Ia menganggap Hyang Widi itu suatu wujud yang tak dapat dilihat mata, dilambangkan seperti bintang-bintang bersinar cemerlang, warnanya indah sekali, memiliki 20 (dua puluh) sifat (antara lain : ada, tak bermula, tak berakhir, berbeda dengan barang yang baru, hidup sendiri dan tanpa bantuan sesuatu yang lain, kuasa, kehendak, mendengar, melihat, ilmu, hidup, berbicara) yang terkumpul menjadi satu wujud mutlak yang disebut DZAT dan itu serupa dirinya, jelmaan dzat yang tidak sakit dan sehat, akan menghasilkan perwatakan kebenaran, kesempurnaan, kebaikan dan keramah-tamahan;

Tuhan itu menurutnya adalah sebuah nama dari sesuatu yang asing dan sulit dipahami, yang hanya nyata melalui kehadiran manusia dalam kehidupan duniawi.

Menurut buku Pantheisme en Monisme in de Javaavsche tulisan Zoetmulder, SJ.(1935) dikatakan bahwa Siti Jenar memandang dalam kematian terdapat sorga neraka, bahagia celaka ditemui, yakni di dunia ini. Sorga neraka sama, tidak langgeng bisa lebur, yang kesemuanya hanya dalam hati saja, kesenangan itu yang dinamakan sorga sedangkan neraka, yaitu sakit di hati. Namun banyak ditafsirkan salah oleh para pengikutnya, yang berusaha menjalani jalan menuju kehidupan (ngudi dalan gesang) dengan membuat keonaran dan keributan dengan cara saling membunuh, demi mendapatkan jalan pelepasan dari kematian.

Siti Jenar yang berpegang pada konsep bahwa manusia adalah jelmaan dzat Tuhan, maka ia memandang alam semesta sebagai makrokosmos sama dengan mikrokosmos. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang mana jiwa sebagai penjelmaan dzat Tuhan dan raga adalah bentuk luar dari jiwa dengan dilengkapi pancaindera maupun berbagai organ tubuh. Hubungan jiwa dan raga berakhir setelah manusia mati di dunia, menurutnya sebagai lepasnya manusia dari belenggu alam kematian di dunia, yang selanjutnya manusia bisa manunggal dengan Tuhan dalam keabadian.

Siti Jenar memandang bahwa pengetahuan tentang kebenaran Ketuhanan diperoleh manusia bersamaan dengan penyadaran diri manusia itu sendiri, karena proses timbulnya pengetahuan itu bersamaan dengan proses munculnya kesadaran subyek terhadap obyek (proses intuitif). Menurut Widji Saksono dalam bukunya Al-Jami’ah (1962) dikatakan bahwa wejangan pengetahuan dari Siti jenar kepada kawan-kawannya ialah tentang penguasaan hidup, tentang pintu kehidupan, tentang tempat hidup kekal tak berakhir di kelak kemudian hari, tentang hal mati yang dialami di dunia saat ini dan tentang kedudukannya yang Mahaluhur. Dengan demikian tidaklah salah jika sebagian orang ajarannya merupakan ajaran kebatinan dalam artian luas, yang lebih menekankan aspek kejiwaan dari pada aspek lahiriah, sehingga ada juga yang menyimpulkan bahwa konsepsi tujuan hidup manusia tidak lain sebagai bersatunya manusia dengan Tuhan (Manunggaling Kawula-Gusti).

Dalam pandangan Siti Jenar, Tuhan adalah dzat yang mendasari dan sebagai sebab adanya manusia, flora, fauna dan segala yang ada, sekaligus yang menjiwai segala sesuatu yang berwujud, yang keberadaannya tergantung pada adanya dzat itu. Ini dibuktikan dari ucapan Siti Jenar bahwa dirinya memiliki sifat-sifat dan secitra Tuhan/Hyang Widi.

Namun dari berbagai penulis dapat diketahui bahwa bisa jadi benturan kepentingan antara kerajaan Demak dengan dukungan para Wali yang merasa hegemoninya terancam yang tidak hanya sebatas keagamaan (Islam), tapi juga dukungan nyata secara politis tegaknya pemerintahan Kesultanan di tanah Jawa (aliansi dalam bentuk Sultan mengembangkan kemapanan politik sedang para Wali menghendaki perluasan wilayah penyebaran Islam).
Dengan sisa-sisa pengikut Majapahit yang tidak menyingkir ke timur dan beragama Hindu-Budha yang memunculkan tokoh kontraversial beserta ajarannya yang dianggap “subversif” yaitu Syekh Siti Jenar (mungkin secara diam-diam Ki Kebokenongo hendak mengembalikan kekuasaan politik sekaligus keagamaan Hindu-Budha sehingga bergabung dengan Siti jenar).

Bisa jadi pula, tragedi Siti Jenar mencerminkan perlawanan kaum pinggiran terhadap hegemoni Sultan Demak yang memperoleh dukungan dan legitimasi spiritual para Wali yang pada saat itu sangat berpengaruh. Disini politik dan agama bercampur-aduk, yang mana pasti akan muncul pemenang, yang terkadang tidak didasarkan pada semangat kebenaran.

Kaitan ajaran Siti Jenar dengan Manunggaling Kawula-Gusti seperti dikemukakan di atas, perlu diinformasikan di sini bahwa sepanjang tulisan mengenai Siti Jenar yang diketahui, tidak ada secara eksplisit yang menyimpulkan bahwa ajarannya itu adalah Manunggaling Kawula-Gusti, yang merupakan asli bagian dari budaya Jawa. Sebab Manunggaling Kawula-Gusti khususnya dalam konteks religio spiritual, menurut Ir. Sujamto dalam bukunya Pandangan Hidup Jawa (1997), adalah pengalaman pribadi yang bersifat “tak terbatas” (infinite) sehingga tak mungkin dilukiskan dengan kata untuk dimengerti orang lain. Seseorang hanya mungkin mengerti dan memahami pengalaman itu kalau ia pernah mengalaminya sendiri.

Dikatakan bahwa dalam tataran kualitas, Manunggaling Kawula-Gusti adalah tataran yang dapat dicapai tertinggi manusia dalam meningkatkan kualitas dirinya. Tataran ini adalah Insan Kamilnya kaum Muslim, Jalma Winilisnya aliran kepercayaan tertentu atau Satriyapinandhita dalam konsepsi Jawa pada umumnya, Titik Omeganya Teilhard de Chardin atau Kresnarjunasamvadanya Radhakrishnan. Yang penting baginya bukan pengalaman itu, tetapi kualitas diri yang kita pertahankan secara konsisten dalam kehidupan nyata di masyarakat. Pengalaman tetaplah pengalaman, tak terkecuali pengalaman paling tinggi dalam bentuk Manunggaling kawula Gusti, yang tak lebih pula dari memperkokoh laku. Laku atau sikap dan tindakan kita sehari-hari itulah yang paling penting dalam hidup ini.

Kalau misalnya dengan kekhusuk-an manusia semedi malam ini, ia memperoleh pengalaman mistik atau pengalaman religius yang disebut Manunggaling Kawula-Gusti, sama sekali tidak ada harga dan manfaatnya kalau besok atau lusa lantas menipu atau mencuri atau korupsi atau melakukan tindakan-rindakan lain yang tercela. Kisah Dewa Ruci adalah yang menceritakan kejujuran dan keberanian membela kebenaran, yang tanpa kesucian tak mungkin Bima berjumpa Dewa Ruci.

Kesimpulannya, Manunggaling Kawula-Gusti bukan ilmu melainkan hanya suatu pengalaman, yang dengan sendirinya tidak ada masalah boleh atau tidak boleh, tidak ada ketentuan/aturan tertentu, boleh percaya atau tidak percaya.
Kita akhiri kisah singkat tentang Syekh Siti Jenar, dengan bersama-sama merenungkan kalimat berikut yang berbunyi : “Janganlah Anda mencela keyakinan/kepercayaan orang lain, sebab belum tentu kalau keyakinan/kepercayaan Anda itu yang benar sendiri”.*

Sidang para Wali

Sunan Giri membuka musyawarah para wali. Dalam musyawarah itu ia mengajukan masalah Syeh Siti Jenar. Ia menjelaskan bahwa Syeh Siti Jenar telah lama tidak kelihatan bersembahyang jemaah di masjid. Hal ini bukanlah perilaku yang normal. Syeh Maulana Maghribi berpendapat bahwa itu akan menjadi contoh yang kurang baik dan bisa membuat orang mengira wali teladan meninggalkan syariah nabi Muhammad.

Sunan Giri kemudian mengutus dua orang santrinya ke gua tempat syeh Siti Jenar bertapa dan memintanya untuk datang ke masjid. Ketika mereka tiba,mereka diberitahu hanya ALLAH yang ada dalam gua.Mereka kembali ke masjid untuk melaporkan hal ini kepada Sunan Giri dan para wali lainnya.Sunan Giri kemudian menyuruh mereka kembali ke gua dan menyuruh ALLAH untuk segera menghadap para wali. Kedua santri itu kemudian diberitahu, ALLAH tidak ada dalam gua, yang ada hanya Syeh Siti Jenar. Mereka kembali kepada Sunan Giri untuk kedua kalinya. Sunan Giri menyuruh mereka untuk meminta datang baik ALLAH maupun Syeh Siti Jenar.

Kali ini Syeh Siti Jenar keluar dari gua dan dibawa ke masjid menghadap para wali. Ketika tiba Syeh Siti Jenar memberi hormat kepada para wali yang tua dan menjabat tangan wali yang muda. Ia diberitahu bahwa dirinya diundang kesini untuk menghadiri musyawarah para wali tentang wacana kesufian. Didalam musyawarah ini Syeh Siti Jenar menjelaskan wacana kesatuan makhluk yaitu dalam pengertian akhir hanya ALLAH yang ada dan tidak ada perbedaan ontologis yang nyata yang bisa dibedakan antara ALLAH, manusia dan segala ciptaan lainnya.

Sunan Giri menyatakan bahwa wacana itu benar, tetapi meminta jangan diajarkan karena bisa membuat masjid kosong dan mengabaikan syariah. Siti Jenar menjawab bahwa ketundukan buta dan ibadah ritual tanpa isi hanyalah perilaku keagamaan orang bodoh dan kafir. Dari percakapan Siti Jenar dan Sunan Giri itu kelihatannya bahwa yang menjadi masalah bukanlah substansi ajaran Syeh Siti Jenar, tetapi cara penyampaian kepada masyarakat luas. Menurut Sunan Giri, paham/pandangan Syeh Siti Jenar belum boleh disampaikan kepada masyarakat luas sebab mereka bisa bingung, apalagi saat itu masih banyak orang yang baru masuk islam, karena seperti disampaikan di muka bahwa Syeh Siti Jenar hidup dalam masa peralihan dari kerajaan Hindu kepada kerajaan Islam di Jawa pada akhir abad ke 15 M.

Percakapan Syeh Siti Jenar dan Sunan Giri juga diceritakan dalam buku Siti Jenar terbitan Tan Koen Swie.

Pedah punapa mbibingung, (Untuk apa membuat bingung)
Ngangelaken ulah ngelmi, (Mempersulit ilmu)
Njeng Sunan Giri ngandika, (Kanjeng Sunan Giri berkata)
Bener kang kaya sireki, (Benar apa yang Syekh Siti Jenar Katakan)
Nanging luwih kaluputan, (Tetapi lebih keliru -kurang tepat-)
Wong wadheh ambuka wadi. (Orang berani membuka rahasia)
Telenge bae pinulung, (Kelihatannya saja menolong)
Pulunge tanpa ling aling, (Pertolongannya tanpa penghalang -tahapan-)
Kurang waskitha ing cipta, (Kurang waspada dalam cipta)
Lunturing ngelmu sajati, (-akan berakibat- Lunturnya ilmu sejati)
Sayekti kanthi nugraha, (Yang seharusnya diberikan sebagai anugerah -kepada yang mereka yang benar-benar telah matang-)
Tan saben wong anampani. (Yang diberikan kepada siapa saja)

Artinya :

Syeh Siti Jenar berkata,

Untuk apa kita membuat bingung, untuk apa pula mempersulit ilmu?, Sunan Giri berkata, benar apa yang anda ucapkan, tetapi anda bersalah besar, karena berani membuka ilmu rahasia secara tidak semestinya.
Hakikat Tuhan langsung diajarkan tanpa ditutup tutupi. Itu tidaklah bijaksana. Semestinya ilmu itu hanya dianugerahkan kepada mereka yang benar-benar telah matang. Tak boleh diberikan begitu saja kepada setiap orang.

Ngrame tapa ing panggawe
Iguh dhaya pratikele
Nukulaken nanem bibit
Ono saben galengane

Mili banyu sumili
Arerewang dewi sri
Sumilir wangining pari
Sêrat Niti Mani

. . . Wontên malih kacarios lalampahanipun Seh Siti Jênar, inggih Seh Lêmah Abang. Pepuntoning tekadipun murtad ing agami, ambucal dhatêng sarengat. Saking karsanipun nêgari patrap ing makatên wau kagalih ambêbaluhi adamêl risaking pangadilan, ingriku Seh Siti Jênar anampeni hukum kisas, têgêsipun hukuman pêjah.

Sarêng jaja sampun tinuwêg ing lêlungiding warastra, naratas anandhang brana, mucar wiyosing ludira, nalutuh awarni seta. Amêsat kuwanda muksa datan ana kawistara. Anulya ana swara, lamat-lamat kapiyarsa, surasa paring wasita.

Kinanti

Wau kang murweng don luhung, atilar wasita jati, e manungsa sesa-sesa, mungguh ing jamaning pati, ing reh pêpuntoning tekad, santa-santosaning kapti.
Nora saking anon ngrungu, riringa rêngêt siningit, labêt sasalin salaga, salugune den-ugêmi, yeka pangagême raga, suminggah ing sangga runggi.
Marmane sarak siningkur, kêrana angrubêdi, manggung karya was sumêlang, êmbuh-êmbuh den-andhêmi, iku panganggone donya, têkeng pati nguciwani.
Sajati-jatining ngelmu, lungguhe cipta pribadi, pusthinên pangesthinira, ginêlêng dadi sawiji,wijanging ngelmu jatmika,neng kaanan ênêng êning.

Comments»

1. Yudi - 31 July, 2006

saya sangat tertarik sekali dengan tokoh “Syeh siti jenar”, karena ajarannya yg sangat kontroversial “Manunggaling Kaulo Gusti”.

2. odrep - 24 April, 2007

bagi yang ingin mengenal sejarah syeh siti jenar ada buku yang menceritakan kehidupan siti jenar dari kecil hingga menjadi wali yaitu: suluk abdul jalil (bisa di dapatkan di gramedia).

dan ternyata siti jenar tdk sesat dan wacana yg beredar sekarang ini jauh dari apa yg di maksudkan, siti jenar telah berjuang menyebarkan islam di tanah jawa, dan adilkah jika kita berprasanka buruk dan bahkan menganggapnya sesat ? jadi sepertinya buku diatas tadi wajib di baca agar fitnah yg berkepanjangan ini berhenti.

AqhuInginmati KhusnulKhotimah - 22 October, 2011

apkah yg di ajarkan kanjeng rasul saw itu dianggap msih kurang,bnyak orng bilang kalau ilmunya sudah tinggi/sudah sampe maqamnya,gx harus sholat dmsjid sperti kbnyakan orng,gx harus brkumpul dimjelis2,tahlilan,pngajian/apapun itu,sudahlah qt ini semua umatnya kanjeng rasul saw,sudah sepantasnya qt,tiru ajaranya,kurang apa kanjeng rasul qt itu,mskipun ilmunya sdah tinggi,makrifat,menguasai segala ilmu toh tetep jga slalu sholat brjamaah,bahkan beliu brsabda,brang siapa ada diantara Xan yg ada didlam rumah ketika sholat jamaah di masjid dimulai,aku bakar rumahnya,mskipun sabda itu tdak sugguh2,tpi itu membuktikan bahwa sholat jamaah itu betapa disangatkan,

hawati - 31 July, 2012

Ya bolehlah. Sudut pandang manusia kan boleh berbeda.penting enjoy dalam melaksanakan kewajiban.

Benny Aulia - 13 October, 2012

Untuk memahami semua itu. Tanyakan pada diri kita sendiri itupun kalo dkalo kita telah mengenali
diri kita sendiri….kata. tatang sutarma

3. netlog - 25 April, 2007

mas odrep, terima kasih atas masukannya yang perlu digaris bawahi bahwa semua tulisan yang ada hanya sebagai bahan kajian untuk telaah pembaca, karena sesungguhnya semua kebenaran itu ada ditanganNYA, kita cuma bisa membelak-belokkan jalan agar manusia menemukan jalan yang tepat menujuNYA, karena saya dan semua orang insya ALLAH yakin tidak mampu menunjukkan jalan yang lurus kepada siapapun (karena hanya ALLAH yang mampu berbuat demikian).

wassalam

4. Ronggo Warsito « cokrojiyo - 22 May, 2007

[…] by netlog in Syekh Siti Jenar. 1 comment so far Saat Pemerintahan Kerajaan Islam Sultan Bintoro Demak I (1499)Kehadiran Syekh Siti Jenar ternyata […]

5. redractor - 7 June, 2007
6. rico sutrisno - 2 July, 2007

ngelmu iku,
kelakone kanthi laku,
lekase lawan kas,
wekase kas nyantosani,
setyo budyo pangekese durangkara,

ilmu tinemu sarono laku

experience is the best teacher

apapun yg diajarkan syekh siti jenar tidak ada yg menyimpang sama sekali…
manusia mengetahui apa yg terjadi antara ruh, nafs & jasmani dengan raja yg ada di dalam dirinya…ALLAH SWT

7. Kromoredjo - 17 July, 2007

Perkenalkan saya orang Bodoh yang baru belajar Agama, dan Baru mengamalkan kalimat Syahadad tapi belum sempurna.
Saya sampaikan Sanepan ini:
” Apabila ada Lampu/ Sumber Cahaya yang mengeluarkan Cahaya
dan didekatkan sebuah kaca, tetapi Kaca itu Cermin, maka
Bayangan Lampu / Sumber Cahaya yang ada di Cermin itu Persis seperti Aslinya.
Janganlah menganggap Cermin itu adalah Lampu / Sumber Cahaya.
Cermin tetaplah Cermin, Sangatlah Sombong Jika Cermin itu menganggap dirinya adalah Lampu / Sumber Cahaya.

Alangkah Baiknya jika Cermin itu tidak ada kotoran di belakangnya
Sehingga di sebut kaca Bening,
Maka dari Kaca yang Bening itu Sumber Cahaya bisa tembus ke Belakang sehingga benda yang di belakang Kaca itu juga mendapatkan Cahaya. ”

Maaf saya tidak berani mengomentari Ajaran yang di sampaikan Siti jenar , Lha khn semua Ajaran Agama Islam tu sumbernya Dari Al-Qur’an dan Hadist.
Tetapi saya pernah baca dari beberapa buku ttg Siti Jenar, yang kesimpulan nya adl : Bahwa Siti jenar meremehkan Syari’at , dan meremehkan para Wali 9 dan Santri nya.

Berarti disini Siti jenar ( Dlm Buku ) adl seorang yang sangat Sombong , maaf saya hanya mengomentari yang ada di Buku.

Mungkin sdra2 yang lebih mengetahui / ada sumber2 sejarah ttg siti jenar , saya boleh minta dikirimin artikel / file ttg sejarah siti jenar.
Tolong ya ,kirim ke email saya di :
ms_rdn@yahoo.com .

Terima kasih sebelumnya , semoga dgn berbagi pengetahuan
dan pengalaman. Ilmu sdr2 mendapat Berkah dan bermanfaat bagi semua yg baca di situs ini.
Wassalamu’alaikum.

hawati - 31 July, 2012

Ah..tenane. ngaku g sombong…tapi kok sombong juga ya.

8. suwiknyo - 14 August, 2007

urip iku soko roso ora ono urip tanpo roso

9. suwiknyo - 14 August, 2007

nalar cetek bakal kegulung dening mongso, kabeh mau ijek jere, jere kono kene, tanpo ngertine pribadine dewe – dewe gusti allah ora lampu utowo koco tapi dhewk’e nunggal marang urip yo iku urip sing sejatining urip, ora mung urip uripan…
dadi ojo keblinger ono ing ngalam dunyo….
ojo geman sombong marang pintermu

10. Kromoredjo - 15 August, 2007

Terimakasih buat Mr. s
tapi saya masih bingung nih, tolong kata2 nya di sederhanakan donk
buat saya terlalu tinggi itu kata2nya, jadi saya blm bisa menyerap maksudnya.

kalo boleh nanya,nih
1. kalo memang manungso itu manunggal klawan Gusti,
kenapa Manusia masih butuh makan, minum, tidur, dll
intinya manusia masih memerlukan sesuatu ( Materi )
Bukan kah Gusti Alloh itu Maha Berdiri sendiri
jadi tidak memerlukan sesuatu ?
kenapa manungso merasa dirinya itu Gusti Alloh ?????????
Bingung nih mas, tlng di jawab ya?

2. Apakah gelap itu ada mas ?
3. Apakah dingin itu ada mas ?

chaerudin - 19 November, 2010

d dlm dri stiap makhluk sejati nya da TUHAN yg mngejawantah, jk makhluk brnyawa butuh makan minum dll tu krn da sifat materi dlm dri. bila hidup hnya d penuhi keinginan atas materi sprt makan, minum, tidur, biologis dll pa beda nya manusia dg hewan??? mnusia hidup hrs nya d isi dgn pelayanan penuh cinta kasih, santun budi pekerti, krn tu adalah sifat TUHAN yg maha kekal.

arif - 13 July, 2012

yang mau makan itu jasad bukan tuhan,,,apa ada bedanya yang makan dan dimakan karna semua kembali pada asalnya…sok tau x gue.

11. wengfu - 31 August, 2007

dunia adalah panggung sandiwara………..
kembali ke penciptaan, semua adalah ciptaan-Nya
sebelum ada, sudah ada yang duluan………..
Syekh Siti Jenar adalah bagian dan pelaku dari sejarah, terlepas dari itu semua, tidak ada salahnya kalau kita harus mengetahui sejarah secara utuh, tidak hanya sepenggal episode saja………..
“Cintaku kepada Allah tidak menyisakan ruang didalam hatiku untuk membenci setan”

12. Pasingsingan - 21 September, 2007

Testing

13. aNTzzz - 23 September, 2007

kenginan untuk menjadi baik adalah sesuatu yg mulia..mgkn bekali-kali kita mencoba untuk menjadi yg terbaik, tp kehidupan adalah kehidupan tdk ada yg lebih baik tdk ada yg lebih buruk…semuanya hanya perasaan kita sesaat..siti jenar merasakan hal tsb dan sayangnya kita belum pada tahap tsb…
Coba kita bayangkan apabila kita hidup pada jaman Rasul, apa kita akan percaya pada rasul padahal pd jaman tsb apa yg diajarkan rasul2 berbeda dgn kepercayaan masyarakat pd waktu itu….????
agama itu rahmat..semenjak tangisan pertama saya sbg manusia scr sadar ayah saya lsg mengucapkan kalimat adzan di telinga saya..pdhl sy blm memilih islam sbg agama dan tuntunan saya…???pemaksaan bukan…???idiom agama adalah hak asasi paling asasi tdk berlaku…!!!!
pertama kali membaca mengenai siti jenar,teman saya berkata:”hati2 km ntar jd musyrik ga sholat”…tp jujur,perasaan ingin dekat dgn tuhan malah semakin kuat sejak itu…????

14. Ririk - 24 September, 2007

Saya justru sangat tertarik ama perjalanan spiritual Syekh Siti Jenar, tapi mungkin yang perlu kita kaji lebih dalam lagi qta tdk tahu seberapa jauh pemahaman Siti Jenar akan kehidupan ini…. beliau tentunya berprilaku sedemikian itu bukan tanpa alasan.
Menurut saya jika kita belum faham betul akan apa artinya ilmu Ma’rifat dan kita emang belum mampu memahaminya lebih baik qta berjalan saja sesuai dengan Alquran dan Al Hadidtz,….. masalahnya untuk mampu memahami makna ‘Manunggaling Kawula Gusti’ bukanlah hal yang mudah, perlu banyak referensi yang harus kita kumpulkan dan qta kaji. qta harus peka terhadap alam karena itu adalah ayat yang diturunkan olehNya agar qta dapat berfikir dan mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang dihadapkan pada qta. sekarang masalahnya mampukah qta untuk membaca setiap ayat Alloh yang diturunkan di sekitar qta? tidakkah qta sering lalai akan hal itu?
qta juga harus ingat bahwasannya agama itu ada bukan untuk diperdebatkan dan dipilah-pilah, ini adalah hubungan vertikal anatara seorang hamba yang ngawula pada Gusti yang Maha Agung Alloh Azza Wal Dzahla yang tidak akan pernah bisa sesuatupun turut intervensi akan hal ini. Jadi salah atau benar jalan spiritual yang dipilih oleh Syekh Siti Jenar qta smua tdk akan pernah tahu, yang qta fahami dan harus qta sadari adalah bahwasannya qta di dunia ini atas izinNya untuk menjadi Kholifah guna pulang di kehidupan yang nyata (abadi) Coba renungkan yang demikian ini, mungkin ini akan membantu yang baca tulisan saya ini hingga mampu membuka cakrawala qolbu hingga dapat menemukan jalan yang terbaik sebagai penghantar pulang kembali ke asal Qta.

15. ARIEFH - 28 October, 2007

NO COMMENT,BUT I BELIEVE IT .THX

16. Raden Mas Pranata - 15 November, 2007

sedikit nimbrung……

ibarat buah kelapa…..
syariat adalah sabutnya
tarekat adalah tempurungnya
hakikat adalah daging buahnya
makrifat adalah santannya (sari patinya)

ajaran syekh siti jenar adalah ajaran tentang gaib yang menguak tentang rahasia kehidupan, alam semesta dan Sang penciptanNya

saya pernah membaca buku yang memuat perjalanan kanjeng sunan Kalijaga saat bertemu Kanjeng Nabi Khidir, Kanjeng Nabi Khidir berkata bahwa ilmu Makrifat adalah ilmu yang Sangat Rahasia dilarang untuk diperdebatkan, oleh sebab itu seyogyanya kita belajar dulu ilmu yang lebih rendah dahulu dan jangan berambisi mengejar yang lebih tinggi tanpa bimbingan Guru dan yang lebih penting adalah Hidayah Allah.

Semoga bermanfaat.

17. Jaka Wisnu Kencana - 20 November, 2007

Syekh Siti Jenar, memang siapa sbenarnya beliau itu, tidak usahlah kita beradu mulut / saling gontok orang kita aj belum tau wajahnya tapi ada sesuatu yang bisa kita ambil dari cerita – cerita beliau ( Syekh Siti Jenar ) yaitu kita harus lebih hati – hati terhadap bahaya laten kmunis yang selalu menggerogoti jiwa – jiwa kita, perkuat keimanan pertebal dinding kepercayaan pancangkan semangat Memayu Hayuning Bawana Nusa Lan Bangsa ( melestarikan dan menjaga dunia, nusa dan bangsa kita )

lawas teo - 22 May, 2012

Mhon klo gak punya pemikiran yg bermutu di harap diam mas.

arif - 13 July, 2012

siti jenar….benar dan salah hanya rasa yang membuktikan

18. pangeran - 21 November, 2007

ajaran sekh siti jenar saya anggap memang harus dikembangkan saat in i karena ajaranya sesuai dengan apa yang akan dan sedang kita jalani………….kitaharus belajar m,endalami ilmu dari kiyai kangjeng sekh siti jenar…….kita harus tahu apa arti kehidupan….untuk apa kita hidup didunia ini…………semua yang kita lakukan adlah atas kehendaknya kita harus percaya itu…manunggaling kawula gusti….

Dahlawi - 4 April, 2012

Carilah Guru (Syeikh) yang Mursyid yang dapat menjelaskan:
“Man Arofa Nafsahu Faqood Arobbah Robbahu”
(Barang siapa yang kenal dgn dirinya maka dia kenal kepada Tuhannya),
Agar Syeikh (Mursyid) tsb dapat membimbing, menuntun dan mmperkenalkan diri kita dan utk mnyampaikan kita sesampai sampainya kepada Tuhan (Allah Zat Yang Maha Suci).

freddy - 10 April, 2012

MAS DAHLAWI,,,saya sangat setuju dgn anda. Dimanakah saya bisa menemukan mursyid yg benar2 mursyid mas. tolong email ke saya mas. nih alamat email saya, freddy.sutejo@yahoo.com tolong aku untuk cari guru mas. thanks sebelumnya

19. nininss - 4 December, 2007

kurang lengkap

20. Somadullah - 13 December, 2007

Siti Jenar memang sosok yang ada tapi bukan dalam arti sesungguhnya, namun kiasan dari pemahaman Tauhid Murni. Kalau saya malah menyimpulkan bahwa Siti Jenar merupakan tafsir metaforik dari Lakum Dinukumm Waliyadiin dan QS 9:129. Kisah-kisah yang beredar tentang dirinya hari ini sudah terkontaminasi oleh tafsir-tafsir juga. Jadi banyak kotorannya.

Novel Agus Sunyoto pun sebenarnya hanya sekedar tafsir saja tentang kemungkinan sosok Siti Jenar yang sebenarnya ada dan tiada bahkan bisa dikatakan AHISTORIS alias hanya sekedar JULUKAN ATAU GELAR.

Kisah Siti jenar menurut hemat saya sekedar tafsir YUDOE-KRISTEN PRA ISLAM yang di-JAWAKAN dan dipengaruhi ajaran al-Hallaj yang juga dipengaruhi ajaran Mistik Yudeo Kristen (Nazorean Essernes).

Nama SITI JENAR adalah nama ungkapan untuk PUTRA CAHAYA atau Paracleitos dalam tradisi Yudeo Kristen pra-Islam. Akan tetapi SITI JENAR DAN WALI 9 di Jawa sebenarnya syarah dari TEORI AL-MAHDI dari Ibnu Arabi yang tercantum dalam Futuhat al-Makiyah Bab 366 (silahkan cari bukunya dan TANYA KEPADA PARA ULAMA INDONESIA KENAPA GAK ADA YANG MENTERJEMAHKAN KE INDONESDIA?) .

Penulis kisah Siti Jenar memang aslinya adalah ia yang mempunyai hak untuk menyandang gelar tersebut. Ia tentunya tokoh yang memang ahli spiritual atau gnosis asli yang namanya tersembunyi sebagai nama salah satu Tokoh Utama Wali Songo. Ketika Siti Jenar dibenturkan dengan Wali Songo, hal ini sebenarnya sarat muatan politik dan tipu muslihat khususnya antara Wali Sanga versi Pemerintah Islam saat itu dengan Si Penulis yang menyamarkan diri sebagai Siti Jenar alias Wali Ke-10 alias asma ke-100.

Iapun sebenarnya meninggalkan jejak dokumentasi hanya saja karyanya digondol Belanda. Hampir seluruh literatur tentang Siti Jenar di masa sekarang sebenarnya sudah ditafsirkan secara sembrono bahkan ada diantaranya karena kecondongan materialistik (maksudnya: tidak bisa membaca metafor atau perumpamaan) jadi Nggak Mutu sama sekali.

Agus Sunyoto beruntung menuliskannya dalam bentuk novel tapi jelas ia hanya menafsirkan kisah Siti Jenar dari sosiologi dan politik Islamisasi di Jawa yang masih misterius semisterius Wali 9 yang merupakan penerapan teorinya Ibnu Arabi.

Teori Ibnu Arabi juga nampaknya dicomot juga oleh orang Kristen Eropa pasca Perang Salib. Dari kelompok inilah (lahir Kelompok Sion) kemudian dikenal nama 9 KSATRIA TEMPAR sebagai suatu dewan ksatrian.

Begitulah kisah Siti Jenar alias Putra Cahaya, ia dimusuhi oleh para ulama standar dengan julukan W-9 alias 6-9, alias yang tauhidnya sudah sedikit bengkok dalam arti filosofis dan akhirnya dibunuh “ajarannya” secara filosofis juga meskipun tidak benar-benar mati karena realitas Siti Jenar sebagai ungkapan Pengalaman Ruhani tertinggi memang ada bahkan boleh jadi banyak dilami orang.

Bahkan Nabi Muhammad SAW pun sebenarnya mengalami juga fenomena Siti Jenar ini (hanya sebagai sastra wahyu diungkapkan Nabi Muhammad SAW menjadi surat an-Nuur).

Kisah Siti ini memang sangat berbahaya bagi yang condong kepada nafsu kekuasaan dan juga berbahaya bagi suatu tatanan ummah yang mapan maupun yang baru dibangun. Apalagi tatanan yang sangat KORUP. Makanya pengalaman menjadi Siti Jenar ini diberangus secara filosofis dengan membuat kisah metafora. Kenapa metafora? Sebabnya supaya Wali standar ini tidak masuk ke dosa besar karena sebenarnya Para Wali pun mengimani apa yang dikatakan Siti Jenar , hanya saja gak berani ngomong karena kadung enak menjadi bagian dari penguasa.

Jadi, bukalah akal pikiran kalian yang ngaku jernih tapi masih pada butek dan hati kalian yang merasa bersih tapi ternyata butek juga .

Hasilnya kajian yang ngawurpun dikira bener. Huahh cape dechhhhh…

lawas teo - 22 May, 2012

Mas @somadullah jga sok tau sok keminter seperti apa yg di tulisnya.

21. yackob CIREBON - 27 December, 2007

Ajaran syekh siti jenar itu bagaikan mata pelajaran untuk anak SD kelas 6 tapi diajarkan ke anak SD kelas 1..inilah yg menyebabkan terjadinya kontroversi.

Ajaran yg sarat dengan pemahaman yg lebih dalam mengenai arti hidup.

Menurut sepengetahuan saya, syekh siti jenar lahir dari golongan darah biru. Ajaran beliau tidak sesat. Beliau dieksekusi oleh para wali, pada saat dieksekusi..darah beliau membentuk lafadz Allah.

walaupun dalam dunia fana syekh siti jenar dan para wali 9 memiliki perbedaan pemikiran dalam islam. tapi kini………di dalam dunia yg tidak kasat mata, mereka sudah hidup dengan rukun.

22. iraben - 6 January, 2008

jadilah manusia yang yang setia dan teguh mengikuti hati nurani, karena hati nurani tidak akan akan bohong dengan tuntuna dari Allah sejati.

arief - 15 July, 2013

setuju bgt,..

23. ali asbar - 9 January, 2008

ceritera syekh Sitijenar yang mendekati benar itu yang mana sebenarnya, saya dibuat bingung. tolong minta penjelasan

24. paklekgokil - 11 January, 2008

memang memang top bgt commentnya….
syeh siti jenar……..
kisahmu sangat rumit….
andaikan aku bisa balik ke masa itu dengan mesin waktu, kembali lagi dengan menceritakan sebenarnya…
pastilah ada yang tidak percaya…
yang saya pengen bilang adalah…
WALLAHU ALAM… allah maha tahu atas segala kejadian..
sebaiknya kita ambil efek positifnya saja dan jadikan masukan dalam menjalani hidup ini..

memang sejarah itu adalah bagian dari imajinasi…

25. aa_Bunton_Adipala - 24 January, 2008

pahami percakapan antara Sekh Siti Jenar dan Sunan Giri di bagian ini :

Syeh Siti Jenar berkata, untuk apa kita membuat bingung, untuk apa kita mempersulit ilmu? Sunan Giri berkata, benar apa yang anda ucapkan, tetapi anda bersalah besar,karena berani membuka ilmu rahasia secara tidak semestinya.
Hakikat Tuhan langsung diajarkan tanpa ditutup tutupi. Itu tidaklah bijaksana. Semestinya ilmu itu hanya dianugerahkan kepada mereka yang benar-benar telah matang. Tak boleh diberikan begitu saja kepada setiap orang.

kayaknya kesimpulan kontroversinya di sini….

kalo menurut saya jangan menuduh orang lain salah kalau kita ngga tau sebenarnya kita salah atau benar, dan jangan mengakui orang itu benar jika kita ngga tau kita benar atau tidak.
jika anda takut akan keyakinan mana yang benar maka ikutilah hati nurani yang suci yang senantiasa memancarkan kemulyaan yang tulus dan berjalanlah pada falsafah yang benar yang telah di ajarkan oleh agamamu sementara sebelum anda menemui apa sebenarnya hidup dan mati, amal dan dosa, Tuhan dan Manusia, Surga dan Neraka….

” jika di tangan kita telah memegang cahaya dari obor kenapa kita harus berlari-larian mencari di mana cahaya itu”

“jika kita tengah berada di atas rakit di sungai kenapa kita harus mendayung dan terus mendayung mencari keberadaan air”

ilmu makhrifat tidaklah mudah di katakan dan di simpulkan begitu saja dan tidak mudah kita akui begitu saja..berpetuanglah untuk mencari siapa dirimu sebenarnya. bekalilah petualanganmu dengan landasan jalan yang benar ( Al-Qur’an, Hadits dan hati nurani yang suci) sehingga anda tidak sesat, lapar, haus dan merasa takut.
takut datang dari hati dan keyakinan datang dari hati pula..jika anda takut bukan berartikah anda sudah tau yang lebih benar ???

makan,minum,istirahat untuk kebutuhan ragamu..
ilmu untuk kebutuhan akal fikiranmu
iman untuk kebutuhan jiwamu..

belajarlah perlahan jika kamu memang lahir untuk mengetahui jalan tersebut maka perlahan pula anda akan menemukan apa yang sebenarnya anda cari..”LAKUMDINUKUMWALLIADIN”

semoga bermanfaat dan jika ada kesalahan slayaknya saya seorang manusia biasa yang hanya berusaha berfikir dan mendalami dengan jiwa..
“cintaku kepada ALLAH tak menyisihkan ruang sedikitpun untuk membenci setan” itulah puncak kebijaksanaan hidup manusia

wassalamualaikum wr.wb

26. santri gendheng - 21 February, 2008

Saya ga ngerti apa yang kalian bicarakan,
Doa saya cuma satu : “Ya Allah jika aku menuju Mu karena mengharapkan surgaMu, bakarlah surga itu ! Ya Allah jika aku menuju Mu karena takut nerakaMu, masukan aku ke dalamnya ! Dan jika aku menuju kepada Mu karena mengharap ridho, jauhkan aku dari ridho Mu! Dekatkanlah aku kepada Mu karena keyakinan dan keikhlasanku”

semoga anda semua memaklumi kedangkalan pemahaman saya …
Wassalam

hawati - 31 July, 2012

Betul-betul seperti itu. Wis diparingi berjuta kenikmatan dari Allah kok. Masih tegel-tegele njaluk liyo.

27. NYUKNYEK - 21 February, 2008

NJAWA EDAN!

28. KEBOKENONGO - 21 February, 2008

Coba juga baca konsep syarekat, tarekat, hakekat, dan makrifat. Bagi yang tahu Syech Siti Jenar sudah masuk level hakekat bahkan makrifat. Sementara walisongo yang dekat dengan kekuasaan baru masuk level syariah formal yang bisa dibilang level paling bawah dalam hal pemahaman agama.

29. nazar - 11 March, 2008

sebelum ke keyakinan kita harus mengenal siapa diri kita,setelah kita menegerti siapa diri kita baru kita ke keyakinan,keyakinan adalah iman, jadi klo kita yakin apa yang kita lakukan dan meyadarinya pasti selamat ( ISLAM ) yang berasal dari kata bahasa arab “ASSLAM” yang artinya SELAMAT,jadi tujuan manusia hidup itu untuk selamat. AGAMA itu kepercayaan apa yang kita anut sesuai dengan hati kita, saya pernah berpikir tentang AGAMA, dan saya sadar saya beragama ISLAM karena orang tua saya,dan saya mempelajari apa yang di ajarkan pleh guru dan orang tua saya, tetapi saya masih belum tau di mana TUHAN, dan saya coba mempelajari AGAMA selain ISLAM, semuanya sama, jadi kalau menurut saya klo kita menganut ajaran agama karena orang tua berarti kita masih beriman pada orang tua, karena iman itu banyak macamnya, pada intinya kita harus beriman pada diri kita pribadi. istilahnya sekarang PEDE percaya diri,”SIAPA MENGENAL DIRINYA NISCAYA AKAN MENGENAL TUHANNYA”.urutan yang kita pelajari “” IHSAN ( makhluk ) – IMAN ( percaya ) – ISLAM ( selamat ). itu yang bisa saya sampaikan dan mohon maaf atas kesalahan . WASSALAM

30. gatolotjo - 12 March, 2008

hmmm..dari dulu sampai sekarang tetep jd kontroversi..i like it.
bagaimanapun juga tak ada benar juga salah, kita hanya memegang kata tanpa ada hakikinya.
syariat tanpa makrifat adlah lumpuh dan makrifat tanpa syariat adalah buta.
makanya semua ada waktunya dan dibutuhkan kebijaksanaan kita untuk memahaminya.
“ojo nggelak wektu nggege mongso”
bagaimanapun juga syariat adalah jalanku,
tarekat adalah jalanku,
dan makrifat adalah kediamanku.
bagaimanapun juga misteri dari syekh sitijenar adalah suatu ilmu tersendiri yang akan memicu rasa ingin tahu kita..dan juga akan membuat kita makin mendalami tentang islam dan falsafah jawa juga yang secara tidak langsung akan membuat kita menjadi lebih “menep” dari sebelumnya.
so..whatever n whoever syekh sitijenar he’s one of Waliulah.
so..keep open ur mind !

31. sulung tama - 18 March, 2008

mencari kebenarn yang haq itu memang sulit. janganlah cari perbedaan. semua cuma katanya! mengaku berketuhanan tp dalam wujud ucapan thok! dan janganlah meng sakralkan seseorang! karena musrik itu tipis sekali.manunggale kawulo lan gusti itu ungkapan. hati2 mencerna. makluk ya tetap makluk! khalik ya khalik! jangan di campur adukkan. makanya semua perbuatan itu tergantung dari niatnya. klo semua di niat kan karena sang pencipta itulah yg akan bisa manunggal. semua karena ikhlas. tanpa adanya pamrih. ada tidak ada diriku sama aja. memang sebenarnya diriku tidak ada. yang ada cuma Tuhan/ Alloh/ Sang Hyang Widi.ke tahuid tan itu perlu praktek bukan cuma katanya. terserah anda semua ambil sumber dari arah mana aja. yg penting gak saling merendahkan. klo mau menggali lebih jauh. gali aja lewat pancasila. tp dari sila ke 5 – 1. “sebelum mengadili org lain adil dulu ke diri sendiri, klo sudah bs adil baru bisa di ajak musyawarah dan bersatu. klo udah bisa bersatuan berarti anda memanusiakan manusia. akhirnya anda mencapai Ke Tuhanan.semua agama sebenanya baik. islam mengajarkan budi pakerti yg baik. kristen : kasih sayang, budha: darma dsb nya. kenapa harus saling jelek prasangka.

32. arif - 23 March, 2008

kang somadullah,

kalo apa yang pean pahami tentang syhech siti jenar adalah sebuah cerita yang remeh dan sebuah kisah metafora, yang boleh lah daripada ente nyukur jenggot trus marah. tapi sepanjang catatan yang ente buat, saya menilai justru catatan ente tadi yang pertama kali harus dinilia sebagai suatu coretan yang gak punya makna, lha wong sampeyan gak tahu mungkin sama sekali ngawura dalam menuangkan komentar, lain kali mbok yooo ngaca duluuu………. terus kasih comment biar nyambung, kalo gak nyambung gini apa gak malu di upload trimm

33. Cah Edan - 24 March, 2008

Anda Telah melakukan kesalahan BESAR pada tulisan “Pandangan Syekh Siti Jenar yang menganggap alam kehidupan manusia di dunia sebagai kematian, sedangkan setelah menemui ajal disebut sebagai kehidupan sejati, yang mana ia adalah manusia dan sekaligus Tuhan”, beliau tidak mengaku sebagai tuhan, pengartian MANUNGGALING KAWULA GUSTI adalah dekatnya umat dengan tuhan, begitu dekatnya sehingga seperti bersatu. KALAU ANDA TIDAK TAHU APA APA TENTANG BELIAU MENDING DIAM DARIPADA FITNAH, DOSA MAS

siapa aku - 10 October, 2010

setuju bosss…bijaksana banget…

Wulan Sweet - 8 August, 2012

cah edan,,,,,,,, benar kawan

34. badil - 25 March, 2008

Bilang aja kaga’ mau direpotin ama syariat, tapi perlu pembenaran, ahirnya katanya udah ma’rifat (udah ketemu ama tuhan). Sebenernya kalo ngaku Islam ya ikutin cara Islam. Kalo ngakui kebenaraan Islam tapi masih gak mao ninggalin kejawen, kebatinan, ya jangan ngaku Islam. Contoh yang paling baik dari Islam adalah Nabi Muhammad SAW, bukan Syekh Siti Jenar. Gampang kan. Yang mana Nabi Muhammad SAW sudah “ma’rifat” (waktu Mi’raj) tapi syari’atnya tambah mantab, bukan kebalikannya.
OKE jangan marah, jangan kesal, cuma komentar, he he he he

35. Cah Edan - 30 March, 2008

waduh mbahas syech siti jenar malah larinya, ke syariat sama ma’rifat segala, mas setiap orang itu punya ma’rifat, kenapa dengan kejawen ? kejawen itu ada , juga dengan ijin Allah. Membenci kejawen dasarnya apa ? apa anda tahu kejawen itu apa, ILMU kejawen itu malah lebih tinggi dari pada arab. APA ANDA BISA MEMBEDAKAN ARAB DENGAN ISLAM ?, saya penganut islam dengan budaya kejawen, dan bukan islam dengan budaya arab, BUAT PARA PEMBENCI SYECH SITI JENAR — apa kalian tahu tentang SITI JENAR ? pastilah tahu dari cerita orang orang dan dari film —- itu lucu , kalian buat di bohongi oleh politik. BUAT PARA PEMBENCI KEJAWEN — kalian membenci apa yang ALLAH ciptakan. dengan dalih menegakkan syariat kalian hanya akan membuat nama islam jadi jelek dan tercemar. INGAT sebenarnya yang membuat nama ISLAM DAN KANJENG NABI MUHAMMAD SAW jadi jelek adalah kalian yang fanatik, sok penegak syariat, teroris. Mana RAHMATAN LIL ALAMIN ? SEDIKIT SAJA PERBEDAAN yang ada menjadi alasan kalian untuk bilang mereka sesat. AKU BERANI BERGURU PADA KALIAN YANG NGAKUNYA MENDALAMI ISLAM YANG KHAFAH, DAN MENURUT AJARAN NABI MUHAMMAD SAW, PALING PALING KALIAN HANYA TERTIPU OLEH KITAB, TETAPI KALO AKU BERGURU PADA KALIAN DAN KALIAN KALAU TIDAK SESUAI ANTARA LIDAH DAN HATI KALIAN, AKU AKAN MENERTAWAKAN ISLAM KALIAN. INGAT YANG BERHAK mengatakan bahwa orang lain sesat, atau islam yang sebenarnya adalah ALLAH, bukan kalian yang mengatas namakan ISLAM, HAI PARA FIRAUN. ————- ISLAMKU , ISLAMMU DAN ISLAM MEREKA,

Wulan Sweet - 8 August, 2012

cah edan,,,,,,,,, apapun yg kmu terangkan mreka ga bakal paham,,,,,,,,,,,,,, karna mreka msih awaM ,,,,, SALAM KENal

36. Cah Edan - 30 March, 2008

KALAU KALIAN NGAKU ISLAM YANG KAFAH VERSI KALIAN DAN INGIN AKU JADI MURID KALIAN SILAHKAN hub 0856 4549 1000, khususnya para fanatik.

37. netlog - 3 April, 2008

Cah Edan

Disini tidak ada yang dibenci dan yang membenci, semua saya tampung disini sebagai bahan kajian baik artikel yang benar maupun artikel yang salah, karena benar dan salah adalah asumsi kita sendiri, sementara semua yang ada merupakan kehendakNYA, jadi yang berhak menentukan benar atau salah itu hanya ALLAH semata.

Jadi mohon maaf agar dalam membaca blog saya ini, jangan hanya satu atau dua artikel saja, tapi bacalah semuanya baik pro atau kontra, dan saya yakin para pembaca akan menemukan sesuatu yang akan membantu pemahaman secara KAFFAH tentang ISLAM dan Lekuk Likunya.

Wallahu a’lam

Netlog

38. Sastro Djendro - 9 April, 2008

Dalam buku Bhoekoe Siti Djenar karya Tan Khoen Swie (1931) dikatakan bahwa :

Saat diminta menemui para Wali, dikatakan bahwa ia manusia sekaligus Tuhan, bergelar Prabu Satmata;

Jalan menuju ke singgasana sang Maha Benar. perjalanan dimulai dengan titik yang sama, manusia diberikan kesempatan yang sama tiada beda, diberikan bekal akal untuk memelilih, surga dan neraka pribadi yang memilihnya, Allah hanya menciptakan tempat. Pada titik kemanunggalan banyak terjatuh ke jurang kenistaan yang sangat hina karena adanya pengakuan dari diri pribadi (carilah Aku, Aku sangat dekat, kalau sudah ketemu Aku (manunggal) janganlah kamu mengaku-Aku.

kita umpamakan: besi yang dibakar menjadi seperti api, apakah besi menjadi api atau sebaliknya, pada hakekatnya api tetaplah api dan besi tetaplah besi.

Saya akan ketemu presiden dengan berbagai macam aturan harus diikuti dan pada akhirnya saya ketemu/bersama presiden (yang dia punya dikeluarkan tidak ada rahasia yang disembunyikan), apakah pantas saya mengaku presiden.

Rasa jiwa kemurnian adalah utusan_Nya, ilmu yang kita punya adalah pemberian-Nya, kita bisa karena Dia, dst.

Nabi Muhammad pembawa kenbenaran, manusia yang tiada tercela, karena beliau tiada pernah mengaku akulah kebenaran, akulah tuhan. (Aku adalah utusan-Nya).

39. Syekh adhy Jenar - 13 April, 2008

hmm siti jenar…..
you are the best

ada ato gak ada sosoknya saya g peduli, yang penting ajaran beliau yang sampai ke hati saya dan saya terima dengan ikhlas hati.

40. bayu - 13 April, 2008

syekh siti jenar…
FENOMENAL
KONTROVERSIAL
karomah terindahnya adalah…saat dihukum pancung…
darahnya yang mengalir ke tanah membentuk lafaz ALLAH SWT.
apakah beliau memiliki derajat mulia di sisi ALLAH SWT????
wallahualam..

41. sastro djendro - 14 April, 2008

hidup tinggal pake dan jalani, semua sudah diserahkan kepada manusia. manusia sudah diberikan perangkat yang sangat sempurna, hidup ini adalah untuk mengolah rasa, salah mengolah kita akan celaka. yang perlu dicermati adalah mengenal rasa yang ada dalam diri manusia yang akhirnya bermuara pada sifat perilaku pribadi baik/buruk kita yang memilihnya.

Allah telah menuntun hamba-hamba yang mencari cinta sejati-NYa sebagai tauladan bagi kita generasi penerus, yaitu para orang-orang yang telah merasakan kenikmatan hidup dan bukan orang-orang yang tersesat, antara lain:
1. Para Nabi
2. Para sahabat
3. Para aulia
4. Para wali
5. sampai kepada kita semua yang mau berjalan mencotoh laku bathinya dan mensifati sifat akhlakul karimah dan selamat-menyelamatkan.

42. arif-pjj - 15 April, 2008

assalamu’alaikum…..wr …wb

allahuakbar….
maaf saya bukannya sok tau,apalagi dalam masalah agama islam karena agama itu suci datang langsung dari sang khaliq yaitu Gusti ALLAH azwjalla….
Islam yang Hakiki / Benar hanya akan terbukti nanti pada hari Akhir dan hari kiamat nantii….
sebab di dalam AL-Qur’an sudah tersirat …. yaitu diantara 73 golongan islam…hanya ada 1 ajaran agama islam yang benar ….
MAKA dari ituu……kita sebagai hamba ALLAH jangan sampe Su’udzon….kepada umat islam yang lain……

Akhirul kata…..moga Kata kata sya menjadi renungan seluruh umat islam yang membaca RUBRIK ini…..

wassalamu’alaikum….wr.wb

AL-HIDAYAH

43. sastro djendro - 16 April, 2008

bener bung arif

Mohon maaf saya juga belajar.
Saya meyakini islam itu 1, kalaupun banyak golongan dan mengatakan g olangan yang lain salah, dan golongan yang kita anut paling bener akhirnya tidak rukun, untuk itu kita harus belajar maklum dengan perbedaan yang ada.

Kita tahu rasanya garam itu asin, tapi tingkatan rasa asin setiap orang berbeda, kecuali orang yang sakit akan mengatakan pahit.

44. fery - 18 April, 2008

alhamdulililah sudah banyak orang yang mempelajari atau memahami keyakinan hati kepadanya/

45. sastro djendro - 7 May, 2008

Kepadanya???, kepada siapa jangan kelirunya…

46. junex cirebon - 10 May, 2008

syek siti jnr memang sosok yg unik sekaligus menarik untk di ketahui sejarahny

47. chairuddin - 10 May, 2008

bismillah ikut2an yaa ,,,, yg terpenting jalani dulu syariatnya dengan sungguh jangan sampai yg kita kerjakan kluar dr syariat,, seandainya sudah mantepp dan bisa sampai makrifat ataupun hakikat tetep jangan sampai kluar dari syariat ,,, jangan sampai kita tersesat tertipu oleh iblis laknatulloh,, karena setan masuk dari berbagai arah dan pintar banget dlm hal mengelabuhi dan tipu menipu gtw aj ah smoga bermanfaat bagi kita semua wassalam

48. sastro djendro - 15 May, 2008

Menurut saya.. Sesungguhnya siapapun tidak akan dapat mencapai ma’rifat, tanpa berjalan dari tahapan-tahapan yang benar (syareat, tarekat, hakekat dan ma’rifat) cerminan rasa jiwa yang tergambar dalam perilaku akhlakul karimah selamat menyelamatkan.

jabir - 22 August, 2011

siapa bilang gak satupun bisa mencapai ma’rifat makax jgn berkomentar aja kalau km g tau sama sekali tentang ilmu tersebut

49. depe - 17 May, 2008

saya seorang pengagum berat syehk siti jenar. Saya tertarik dengan ajarannya yang mengakui bahwa manusia itu TUHAN. tetapi karena manusia tidak tahu cara menjadi atau menemukan Tuhan dalam dirinya, makanya tidak banyak orang yang jadi Tuhan.
Oleh karena itu dia menganggap dirinya TUHAN.

50. Ahmad Alawi - 22 May, 2008

wahai para manusia, pernahkah anda sadari kalau rasa itu tidak berwarna dan tidak berbentuk. tapi anda semua memiliki rasa.

51. Ahmad Alawi - 22 May, 2008

Dengan adanya rasa didiri kita itu adalah bukti adanya Tuhan didiri kita, kita semua ga bisa mewujudkan rasa atau bentuk rasa.

52. ROSO/RASA - 22 May, 2008

nimbrung aaah.
wahai para sufi, para ahli hakekat den para ahli ma’rifat.
tolong jelaskan kenapa Nabi Muhammad kok g ada gambarnya.
apa memang Nabi Muhammad itu GA ADA?

53. sastro djendroi - 26 May, 2008

supaya umatnya tidak mengkultuskan dirinya, tapi untuk diteladani akhlaknya.

54. sastro djendro - 26 May, 2008

mas ahmad alawi, rasa di diri kita itu adalah bukti adanya Tuhan, begitu banyak rasa yang ada di diri kita, pertanyaan saya rasa Tuhanan itu sepertia apa?

55. Ahmad Alawi - 27 May, 2008

Pak Sastro Djendro, begitu banyak rasa bahkan berjuta-juta rasa yg ada didiri kita tdak satupun manusia ini bisa mewujudkan yg bernama rasa, pahit, manis, asin, segar, rasa bahagia, rasa sedih, rasa sakit hati dan banyak lagi. Mungkin kita kurang pandai mengkaji dari rasa itu sendiri. buat saya kalau ada yg bertanya rasa Tuhan seperti apa? mungkin orang itu udah mati rasa.
Coba kita kaji Lafat Allah & Muhammad yg selalu berdekatan.
Bulan Sabit dg Bintang yg menjadi simbul umat islam apa maknanya.
Muhammad adalah Rosullullah. Muhammad itu siapa, Rosullullah itu siapa. Muhammad adalah Kita, Rosullull adalah kita. karna Nur yg didiri kita adalah Nur Muhammad. jadi kesimpulannya mau diakui apa ga. Kita semua adalah Rosullullah. (Syahadad).

56. Ahmad Alawi - 27 May, 2008

Maaf, Maksut saya Rosullullah adalah kita.

57. Ahmad Alawi - 27 May, 2008

aku itu bukan aku, dan aku adalah aku.

58. Syahandara girindra wardana - 27 May, 2008

syehk siti jenar dpndang sbg tokoh yg kontorfesi, bhkan d fonis sbgai seorang waliullah yg murtad? apkh seorang siti jenar yg tingkat ilmu dan keimananya selevel dng para wali akn menuhankan dirinya? kita hrs mencoba lbh mengkritisi ttg gagasan2 kemurtadan siti jenar.. karna kita hnya melihat dari sejarah dari satu pihak,, artinya adlh sejarah adlh fersi penguasa dan sejarah yg bertentangan dng penguasa tdk akan dibiarkan hidup, bgtu jg sejarah s KANJENG SYEHK SITI JENAR.

59. anto - 28 May, 2008

syeikh siti jenar adalah salah satu wali yg menyebarkan islam dengan sebenarnya (laduni) namun dalam penyampaiannya masih kurang / tidak melihat kepada siapa hal tersebut disampaikan, walau sebenarnya itulah islam yang hakiki. tetapi dalam penyebaran kepada masyarakat haruslah melihat kultur / keadaan masyarakat tersebut dan inilah yang tidak diperhatikan oleh syeikh siti jenar, dan hal itu terjadi karena syeikh siti jenar dalam menerima ajaran islam yang hakiki tersebut secara langsung sehingga beliau juga dalam menyampaikan juga secara langsung (dari yang haq) tanpa di buat-buat dan direncanakan (mengalir begitu saja) dan menurut saya hal itulah yang menyebabkan beliu sering dikatakan mengajarkan aliran sesat, tetapi jika di kaji lebih dalam hal itu benar adanya dan kita sbg umat muslim patut dan harus mempelajari bagaimana hal itu bisa terjadi pada kita tetapi dengan menuntut ilmu kepada ahlinya

60. Ahmad Alawi - 28 May, 2008

Maaf saudara-sausaudara, apapun yg ada dlm sejarah (ajaran) Syeh Siti Jenar, tidak pernah ada yg memaksa untuk membaca atau menyuruh menganut ajarannya. Kenapa kita mesti takut orang lain sesat, kenapa kita mesti takut orang lain masuk neraka. Kita sendiri itu belum tentu benar. Benar hanya Allah yg tau. Kita semua tidak ada yg tau. Menurut kita benar, belum tentu untuk orang lain. Allah itu tidak memaksa umatNya. Silahkan anda mau berbuat apa aja. Mau jadi maling, mau jadi pemabuk, mau jadi penjudi, mau jadi tukang pejinah, mau jadi koruptor terkakap didunia atau apa saja yg anda-anda semua mau. Tapi kita harus ingat apa yg kita perbuat itu ada balasannya. Allah itu MAHA segala-galanya dan selalu pengasih dan penyayang. tidak seperti manusia yg penuh kesombongan, sok tau alias pinter keblinger. katanya manusia itu mahkluk paling sempurna ahirnya, menjadi mahkluk paling HINA dihadapan Allah.

siapa aku - 10 October, 2010

mantab bosss….

61. pth2000 - 30 May, 2008

Wah Kulo nyimak kemawon

Hamba yang bodoh - 16 December, 2010

enak macane tapi puyeng mahamani kabeh ngaku bener. langka wong edan ngaku edan? cuma wong waras sing bisa ngarani wong iku edan. mangkane blajara langsung karo wong sing ahline? Ahline Agama Islam ya karo para ‘Ulama kang mumpuni segala ilmune aja asal bae dadine keblinger. Monggo renungakeh segala laku gawene kita sedoyo. Luruskan / benahi diri kita. Dari hati, pikiran, ucapan, pandangan, pendengaran,penciuman,pengrasa dan tindak tanduk kita sedoyo. aja pada dumeh ya konco?

62. antokx - 2 June, 2008

pada dasarnya kita semua masih sesat / merasa sesat, makanya kita masih membaca sutaul fathehah dalam shalat kita, karena dalam ayat tsb kita memohon agar “ditunjukkan jalan yang lurus”, yang artinya kita masih berada di jalan yang bengkok, berluku, dll, kalau memang sudah merasa benar ya gak usah aja baca al fathehah

63. Sastro Djendro - 2 June, 2008

Rasa itu ghaib, begitu banyak rasa yang kita rasakan, mustahil rasa Allah itu kotor karena sifatnya suci bersih, dan kalau kotor itu sifat siapa (semua ada di dalam diri untuk dikenali, dipilih dan akhirnya memilih), dan kalau kita mengaku sebagai utusan (syahadat) harus berbaju tablig, sidik, amanah, patonah. Mohon maaf, sebenarnya saya menasehati diri sendiri dan belajar malu terhadap diri sendiri. semoga bermanfaat

64. Ahmad Alawi - 3 June, 2008

Rasa kotor itu yg bagai mana? Rasa ya rasa tidak kenal kotor dan tidak kenal sucui. mungkin yg Bp maksud itu enak dan ga enak. setau sy enak dan ga enak, panas dan dingin, senang dan ga senang. itu adalah bentuk surga dan neraka.

65. sastro djendro - 3 June, 2008

Kita terlahir dalam keadaan bersih suci, dan kembali diharapkan bersih dan suci, tetapi dalam perjalanan mengarungi irodah hidup kita tidak lepas dari perbuatan yang bisa mengotori rasa jiwa kita (sombong, iri, dengki, dll, inilah sebernya yang disebut sifat syaitoniah/hewaniah) untuk rasa ini tanpa berjuang kita dapatkan dengan sangat mudah, tapi untuk berbuatan baik/kebersihan jiwa perlu pengorbanan dan kejabaran untuk menegakkannya.

Berprasangka buruk terhadap orang lain itu adalah contoh pengkotoran terhadap rasa jiwa.
Enak tidak enak, surga atau neraka, itu semua adalah hasil olahan rasa jiwa kita.

66. Ahmad Alawi - 4 June, 2008

yg pelu digaris bawahi adalah tentang kembalinya manusia ke Tuhan.
Tuhan itu tidak butuk manusia, manusialah yg butuh Tuhan, mencari dan selalu mencari jalan menuju Tuhan. Dengan egonya manusia masing2 mengaku mempunyai jalan yg paling benar. manusia itu mempunyai empat sifat. AMARAH, ALUAMAH, SUFIAH dan MUTMA’INNAH. lengkap (sempurna) dengan kesempurnaan empat nafsu itu ahirnya manusia terjerumus dlm gemerlap dunia. Pada dasarnya yg ada didunia ini adalah suci. yg membuat kotor adalah manusia itu sendiri. Karna dg empat nafsu itu. (tiga lawan satu) jangan tenggelamkan MUTMA’INNAH. dia adalah guru sejati, pintu munuju kembalinya ke Tuhan.

67. sastro djendro - 5 June, 2008

Allah menciptkan dua tempat berpulangnya manusia, yaitu surga dan negara, manusia sendiri yang memilihnya, karena Sang Pencipta tidak butuh apapun dari ciptaanya.

Allah memberikan 4 sifat (adanya dirasa) yang ada dalam diri untuk dirukunkan, tindak ada yang lebih tinggi/rendah dari yang lain, dengan jalan mengenali gerakan dalam diri pribadi, dan terwujudkan pada perilaku akhlakul karimah.

68. Ahmad Alawi - 5 June, 2008

Innalillaahiwa’innailaihrooji’uun’. kalau ga salah artinya adalah manusia itu akan kembali kepadaNya. bukan kesurga atau neraka.
Ahlakul karimah adalah upaya manusia mecapai jalan yg lurus. syirootolmustaqiim. jadi mapukah manusia melewati syirootolmustaqiim? (meredam amarah sombong, iri, dengki, tama’, hawatir, bohong, dll)
syirootolmustaqiim, surga, neraka adanya ya didunia ini (yg kita alami sekarang ini)
para ulama pendahulu kita telah memberi sanepa yaitu berwudlu.
kumur : ngomong yg baik2
membasuh muka : indera kita jgn maksiat dan selalu ramah terhadap sesama.
membasuh tangan : tangan kita dipergunakan semestinya
membasuh telinga : dengerin yg baik2
membasuh kepala : jangan brfikir kotor, jahat dll
membasuh kaki : melangkah demi kebaikan
itu adalah hakekatnya berwudlu.
harus kita akui begitu sulitnya melewti jembatan syirootolmustaqiim, yg amat rumit, seperti rambut dibelah menjadi jujuh.
maaf kalau ada tulisan yg salah

69. Mas Exo - 5 June, 2008

AKU TAMBAH BINGUNG…???!!??

70. sastro djendro - 7 June, 2008

Allah telah menciptakan 2 tempat untuk kembali makhluknya (manusia), yaitu surga dan neraka.

Hidup di alam duniapun kita bisa merasakan surga dan neraka, karena kita yang membentuknya, oleh karena itu di dunia rasa hidup jiwa merasakan kewaswasan, kegersangan, keluh kesah, tidak tenteram, kesengsaraan dst, kalau kembali akan merasakan balasan yang lebih dasyat dari itu (celaka/neraka), dan sebaliknya di dunia rasa hidup jiwa kita aman, tenteram, rasa sejahtera, kembali akan merasakan balasan kenikmatan yang lebih dari itu (selamat/surga).

Dengan sifat rahman dan rahim Alalh menurunkan ilmu penerangan melalui Nabi Muhammad, para sahabat, para aulia, para wali, untuk kita teladani akhlaknya, dengan perjalanan selalu meluruskan sifat sebagaimana syareat wudhu mengajarkan bersuci jasmaniah, rasa jiwa batin juga bersuci.

Karena ini perjalanan panjang, maka dibutuhkan kesabaran, kejujuran, keikhlasan, dan keyakinan (sabar, jujur, iklhas, yakin). Semoga bermanfaat.

71. Jalil - 10 June, 2008

Bahwa hidup ini pilihan dan Allah sudah menyediakan,jika anda memilih jalan Allah memang penuh ujian penuh dengan tantangan dan cobaan,tapi kalau anda memilih jalan setan anda akan mersakan kenikmatan sesaat seperti M5 (main,mabuk,medok,madat,maling),tetapi ingatlah bahwa kunci dari tujuan hidup kita bukanlah ke surga atau ke neraka,tetapi bertemunya kita pada Sang Pencipta itu menglahkan surga baca buku Makrifat Sunan Kali Jaga,jadi kita di dunia ini tidak bisa menghakimi orang atas keyakinan orang itu dan jangan lah kita menganggap diri kita paling benar,dan sok menegakan syariat terus melakukan tindakan kekerasan.Justru itu yang keliru, kita orang jawa ya kita pakai pakian orang jawa jangan memakai pakain orang Arab. Kita sendiri ingin menegakan syariat tetapi tidak tahu jalan menegakan syariat yang benar,bahkan sering menambah panjang deretan kekerasan dan teror kepada orang lain yang mempunyai pandangan berbeda,semoga mereka yang sok benar sadar bahwa surga dan neraka adalah hak perogatif Allah yang Maha Agung.amin

72. Ricky - 14 June, 2008

Saya senang sekali membaca blog ini,saya suka Syekh siti jenar karena keUNIVERSAL-annya.

Saya melihat perjalanan Siti Jenar mirip dengan Sidharta Gautama (Budha) setelah melewati pengalaman spiritual masing-masing dan Siti Jenar menemukan pengalaman ‘Manunggaling Kawula Gusti’ dimana pada manusia adalah zat ilahi itu sendiri sama seperti pengalaman Budha mendapatkan pencerahan.

Pemahaman zat ilahi dlm diri manusialah yg membuka pemikiran seluas-luasnya antara manusia murni dan ilahi secara utuh dan universal tanpa embel2.

Ketidakjelasan ajaran (bukti otentik) dalam Ajaran Siti Jenar mungkin menyulitkan bagi orang yg ingin mengetahuinya tetapi akan sangat indah apabila orang itu mempelajari dgn bahan yg terbatas dan menemukan sendiri pengalaman ‘Manunggaling Kawula Gusti’

* Agama ada untuk Manusia, bukan Manusia untuk Agama

73. Ahmad Alawi - 16 June, 2008

Saya senang baca pendapat Mas Jalil, kita orang jawa bukan orang Arab, Kalau kita semua memahami dan mawas diri tentang keimanan mungkin kita semua tenteram adanya. agama itu pintu menuju Sang Pencipta. (Agama apapun itu)

74. Ahmad Alawi - 17 June, 2008

Kegelisahan Tentang Diri 17 June, 2006
Posted by netlog in Mencari Allah.
2 comments
————-Dari: H.M. Syakir———————-

Sahabat, seringkah anda dihampiri pertanyaan-pertanyaan seperti’untuk apa semua ini? Apakah makna hidup saya? Kenapa hidup saya terasa atar saja, berputar-putar dari hari ke hari? Hanya pergantian episodesenang dan sedih? Mengapa saya seperti dikuasai oleh kehidupan saya?’ pun ulai muncul di hati anda.
Sebenarnya, Allah setiap saat ‘memanggil-manggil’ kita untuk embali kepada-Nya. Dengan cara apa saja. Dia, dengan kasih sayang-Nya,terkadang membuat suasana kehidupan seorang anak manusia sedemikian rupasehingga kalbunya dibuat-Nya ‘menoleh’ kepada Allah. Hanya saja, teramatsedikit orang yang mendengarkan, atau berusaha mendengarkan,panggilan-Nya ini.Allah terkadang membuat kita terus menerus gelisah, atau terusmenerus mempertanyakan ‘Siapa diri saya ini sebenarnya? Apa tujuan saya?
Apa makna kehidupan saya?,’ dan sebagainya. Bukankah kegalauan semacam
ini adalah sebuah seruan, panggilan supaya kita mencari kesejatian?
Mencari kebenaran? Mencari ‘Al-Haqq’? Allah, percayalah, akan selalu
menurunkan pancingan-pancingan pada manusia untuk mencari-Nya.

Dalam hal ini, Allah amatlah pengasih. Apakah seseorang percaya
kepada-Nya atau tidak, beragama atau tidak, Dia tidak pandang bulu.
Apakah seseorang membaca kitab-Nya atau tidak, percaya pada para
utusan-Nya ataupun tidak, semua orang pernah dipanggil-Nya dengan cara
seperti ini. Setiap orang pasti dipanggil-Nya seperti ini untuk mencari
kesejatian, untuk mencari hakikat kehidupan.

Bentuk ‘pancingan’ semacam ini pula yang dialami oleh para pencari,
maupun para Nabi. Nabi Ibrahim yang gelisah dan mencari tempat mengabdi
(ilah), yang diabadikan dalam QS 6:74-79. Juga kita lihat Nabi Musa,
misalnya. Setelah hanyut di sungai nil, dia dibesarkan oleh salah seorang
maha raja yang terbesar sepanjang sejarah, Ramses I. Hidup dalam
kemewahan, kecukupan, hanya bersenang-senang. Tapi dia selalu ‘galau’
ketika melihat di sekelilingnya, bangsa Bani Israil, yang ketika itu
menjadi warga mesir kelas rendahan, sebagai budak. Dia yang hidup dengan
ayahnya Ramses I, tentunya setiap hari melihat sisi kemanusiaan ayahnya,
normal saja. Dia mungkin hanya sedikit heran mengapa masyarakat mesir mau
menyembah ayahnya.

Hanya saja, kadang kemewahan, kenyamanan, mengubur harta kita yang
sangat berharga itu: potensi kita untuk mencari siapakah diri kita
sebenarnya. Kita disibukkan oleh pekerjaan, dibuai oleh kesibukan,
mengejar kesuksesan kerja, atau ditipu oleh dalih mengejar karir atau
sekolah, atau nyaman bersama keluarga. Sangat sering, ketika hal ini
terjadi, pertanyaan-pertanyaan esensial seperti itu, yaitu potensi
pencarian kebenaran yang kita bawa sejak lahir, yang ketika kanak-kanak
sangat nyata, terkubur dan terlupakan begitu saja seiring waktu kita
menjadi semakin dewasa. Padahal, itu adalah ‘potensi mencari Allah’ yang
Dia bekali untuk kita ketika lahir. Bukan berarti kita harus meninggalkan
semua itu, bukan sama sekali. Tapi, jangan biarkan semua itu
menenggelamkan potensi pencarian kebenaran yang telah Allah turunkan pada
kita semenjak lahir.

Ketika kita tenggelam dalam dunia seperti itu, kita bahkan tidak
menyadari bahwa kehidupan kita berputar-putar saja dari hari ke hari.
Sekolah, mengejar karir, pergi pagi pulang sore, terima gaji, menikah,
membesarkan anak, menyekolahkan anak, pensiun, dan seterusnya setiap
hari, selama bertahun-tahun. Apakah hanya itu? Bukankah kita tanpa sadar
telah terjebak kepada pusaran kehidupan yang terus berputar-putar saja,
tanpa makna? Celakanya, kita mencetak anak-anak kita untuk mengikuti pola
yang sama dengan kita. Pada saatnya nanti, mungkin hidup mereka pun akan
mengulangi putaran-putaran tanpa makna yang pernah kita tempuh.

Sangat jarang orang yang potensi pencariannya akan Allah belum
terkubur. Dalam hal ini, jika kita masih saja gelisah mencari makna
kehidupan, maka kegelisahan kita merupakan hal yang perlu disyukuri.

Berapa orang, sahabat, yang masih mau mendengarkan kegelisahannya
sendiri? Padahal kegelisahannya itu merupakan rembesan dari jiwa yang
menjerit tidak ingin terkubur dalam kehidupan dunia. Dia ‘menjerit’ ingin
mencari Al-Haqq, dan ‘rembesannya’ kadang naik ke permukaan dalam bentuk
kegelisahan.

Sayang, sebagian orang segera membantai kegelisahannya, potensi
pencarian kebenarannya ini, justru pada saat ketika ia timbul; karena
secara psikologis hal ini memang terasa tidak nyaman. Maka untuk
melupakannya, ia semakin menenggelamkan diri lebih dalam lagi dalam
pekerjaannya, kesibukannya, bersenang-senang, atau berdalih menutupi
kegelisahannya dengan berusaha lebih lagi mencintai istri dan anak, atau
keluarga, menenggelamkan diri dalam keasyikan hobi… dan sebagainya.

Atau, membantainya dengan kesenangan spiritual sesaat, seperti
datang ke pengajian bukan dengan niat mencariNya tapi hanya untuk
melenyapkan kegelisahannya, seperti obat sakit kepala saja. Kegelisahan
hilang, dia pun pergi lagi.. Atau juga dengan mengindoktrinasi dirinya:
“Manusia diciptakan untuk beribadah!! Segala jawaban telah ada di
Qur’an!!” Oke, tapi ibadah yang seperti apa? Bisakah kita benar-benar
beribadah, tanpa mengetahui maknanya? Atau lebih jauh lagi, mampukah ia
menjangkau makna Qur’an?

Beranikah kita jujur pada diri kita sendiri: Jika qur’an benar,
mengapa kegelisahannya tidak hilang? Mengapa qur’an seperti kitab suci
yang tidak teratur susunannya? Mengapa ayatnya kadang melompat-lompat,
dari satu topik ke yang lainnya secara mendadak? Jika kita beriman,
apakah iman itu? Apakah takwa itu? Apakah Lauhul Mahfudz? Apakah Ad-diin?
Apakah Shiratal Mustaqim? Jalan yang lurus yang bagaimana? Mengapa qur’an
terasa abstrak dan tak terjangkau makna sebenarnya? Ini sebenarnya
pertanyaan-pertanyaan jujur, dan sama sekali bukan menghakimi qur’an.

Kadang orang terus saja mengindoktrinasi dirinya sendiri, padahal
qur’an sendiri menyatakan bahwa tidak ada yang mampu menjangkaunya selain
orang-orang yang disucikan/ mutahhiriin, (QS 56:77-79).

[Q.S. 56] “Sesungguhnya Al Qur’an ini adalah bacaan yang sangat
mulia (77). Pada kitab yang terpelihara (78). Dan tidak menyentuhnya
kecuali hamba-hamba yang disucikan/ muthahhiriin (79).”

Apakah dia berani yakin bahwa dia adalah seorang yang telah
disucikan, sehingga makna qur’an telah terbentang begitu jelas
dihadapannya? Jika demikian, apa gunanya pernyataan : “Semua jawaban
telah ada di Qur’an” baginya? Apakah ia akan terus saja membohongi diri
dengan membaca terjemahan qur’an dan memaksakan diri meyakini bahwa ia
telah mendapatkan maknanya?

Jeritan jiwanya tersebut ia timbun dengan segala cara. Ia tidak
ingin mendengarkannya. Hal ini, sudah barang tentu akan membuat seseorang
semakin terperangkap saja dalam rutinitasnya, dan semakin terkuburlah
potensi pencariannya akan kebenaran. Padahal seharusnya ‘jeritan jiwa’
tersebut didengarkan. Jika anak kita menangis karena lapar, apakah kita
akan pergi bersenang-senang untuk melupakannya, dan berharap anak kita
akan berhenti menangis dengan sendirinya? Bukankah seharusnya kita
mencari tahu, kenapa anak kita menangis?

Kembali kepada kisah Musa as. Demikian pula Musa, ia pun,
sebagaimana kita semua, sejak kecil dibekali pertanyaan-pertanyaan dari
dalam dirinya. Dibekali kegelisahan pencarian kebenaran. Bibit-bibitnya
ada. Allah, untuk menumbuhkan bibit-bibit pencariannya itu supaya tidak
terkubur dalam kemewahan kehidupan istana, menyiramnya dengan kebingungan
yang lebih besar lagi.

Ia dipaksa-Nya menelan kenyataan bahwa ayahnya pernah membantai
jutaan bayi lelaki Bani Israil. Ia dipaksaNya menelan kenyataan bahwa
ayahnya menganggap Bani Israil adalah warga kelas dua yang rendah, bodoh,
dan memang patut diperbudak. Puncaknya, ia dipaksaNya menelan kenyataan
bahwa dirinya sendiri ternyata merupakan seorang anak Bani Israil,
keturunan warga budak kelas dua, yang dipungut dari sungai Nil. Pada saat
ini, pada diri seorang Pangeran Musa lenyaplah sudah harga dirinya.
Hancur semua masa lalunya. Dia seorang tanpa sejarah diri sekarang.
Ditambah lagi ia telah membunuh seorang lelaki, maka larilah ia
terlunta-lunta, menggelandang di padang pasir, mempertanyakan siapa
dirinya sebenarnya.

Justru, pada saat inilah ia berangkat dengan pertanyaan terpenting
bagi seorang pejalan suluk, yang telah tumbuh disiram subur oleh Allah
dengan air kegalauan: “Siapa diriku sebenarnya?”.

Pertanyaan ini telah tumbuh kokoh dalam diri Musa as., dan
sebagaimana kita semua mengetahui kisah lanjutannya, di ujung padang
pasir Madyan ada seorang pembimbing untuk menempuh jalan menuju Allah
ta’ala, yaitu Nabi Syu’aib as, yang lalu menyuruh anaknya untuk menjemput
Musa dan membawa Musa kepadanya.

Di bawah bimbingannya, Musa dididik menempuh jalan taubat, supaya
“arafa nafsahu”, untuk “arif akan nafs (jiwa)-nya sendiri”. Dan dengan
bimbingan Syu’aib akhirnya ia mengerti dengan sebenar-benarnya (ia telah
‘arif), bahwa dirinya diciptakan Allah sebagai seorang Rasul bagi bangsa
Bani Israil, bukan sebagai seorang pangeran Mesir. Ia menemukan kembali
misi hidupnya, tugas kelahirannya yang untuk apa Allah telah
menciptakannya. Ia telah menemukan untuk apa dia diciptakan, yang
disabdakan oleh Rasulullah SAW: “Setiap orang dimudahkan untuk
mengerjakan apa yang telah Dia ciptakan untuk itu.” (Shahih Bukhari no.
2026)

Maka dari itu, sahabat-sahabat, jika ada diantara anda yang mungkin
ingin sekali bertemu seorang guru sejati, atau seorang mursyid yang Haqq
untuk minta bimbingannya, maka terlebih dahulu anda harus benar-benar
mencari Allah, mencari kebenaran, mencari Al-Haqq. Pertanyaan “Siapakan
aku? Untuk apa aku diciptakan?” harus benar-benar telah tumbuh dalam diri
kita (dan itu pun bukan menjadi jaminan bahwa perjalanannya akan
berhasil). Anda memang telah benar-benar butuh jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan itu. Jika tidak demikian, atau jika belum merasa
benar-benar membutuhkan, percayalah, tidak akan ada seorang mursyid
sejati yang akan mengutus anak-anaknya untuk menjemput anda.

“Man ‘arafa nafsahu, faqad ‘arafa rabbahu”, bukan semata-mata
artinya “siapa yang mengenal dirinya, maka mengenal Tuhannya.” Kata ”
‘Arafa”, juga “Ma’rifat,” berasal dari kata ‘arif, yang bermakna
‘sepenuhnya memahami’, ‘mengetahui kebenarannya dengan sebenar-benarnya’;
dan bukan sekedar mengetahui. dan nafsahu berasal dari kata ‘nafs’, salah
satu dari tiga unsur yang membentuk manusia (Jasad, nafs, dan ruh).

Jadi, kurang lebih maknanya adalah “barangsiapa yang ‘arif
(sebenar-benarnya telah mengetahui) akan nafs-nya, maka akan ‘arif pula
akan Rabbnya”. Jalan untuk mengenal kebenaran hakiki, mengenal Allah,
hanyalah dengan mengenal nafs terlebih dahulu.

Setelah arif akan nafs kita sendiri, lalu ‘arif akan Rabb kita,
maka setelah itu kita baru bisa memulai melangkah di atas ‘Ad-diin’.

‘Arif akan Rabb, atau dalam bahasa Arab disebut ‘Ma’rifatullah’
(meng- ‘arifi Allah dengan sebenar-benarnya), sebenarnya barulah –awal–
perjalanan, bukan tujuan akhir perjalanan sebagaimana dipahami kebanyakan
orang. Salah seorang sahabat Rasul selalu mengatakan kalimatnya yang
terkenal: “Awaluddiina ma’rifatullah”, Awalnya diin adalah ma’rifat
(meng-‘arif-i) Allah.

75. bustam - 17 June, 2008

Para pembeli buku SATRIO PANINGIT, BENCANA NUSANTARA, MANUNGGALINGKAWULOGUSTI dalam UNIVERSALITAS KEAGAMAAN
ISBN:978-979-17824-0-1/barcode
Distributor Tunggal Buku :
Info Pembelian Buku dapat dibeli di:
Bustanus/Mimi Oktiva di Warnet Nusantara-Jayanegara, Jl. Jayanegara 11/17 Jombang-JawaTimur,
Telp 0321 862137 atau sms/telpon di HP: 0818 08052575
http:/poroslangit.blogdrive.com/archive/1.html

1. Bapak Dedi S.Panigoro/ Holding PT MEDCO GROUP,Eksplorasi Minyak dan Metanol
Jl Ampera Raya no.20, Gedung MEDCO
Jakarta Selatan
Jumlah pemebelian : 50 buku SATRIO PANINGIT, BENCANA NUSANTARA, MANUNGGALINGKAWULOGUSTI dalam UNIVERSALITAS KEAGAMAAN

2. Bapak. Cardiyan HIS
President & CEO SWI Group
Jl. Balai Pustaka Timur no. 13,
Rawamangun, Jakarta Timur
Jumlah pemebelian : 5 buku SATRIO PANINGIT, BENCANA NUSANTARA, MANUNGGALINGKAWULOGUSTI dalam UNIVERSALITAS KEAGAMAAN

3. Bpk Syarif Ubaidillah/Oebay/wartawamn Media Indonesia
Jl Dewi Sartika no.18 Rt 01/RW 02,Gang Masjid Al Himmah
,Cipayung,Ciputat,Tangerang
Jumlah pemebelian : 20 buku SATRIO PANINGIT, BENCANA NUSANTARA, MANUNGGALINGKAWULOGUSTI dalam UNIVERSALITAS KEAGAMAAN

4. Bpk Anwar/PT. Indoglobal International(penjual alat security dan alat2 spionase intelijen )
Komplek Taman Kebon Jeruk
Blok AA IV No. 35
Jakarta 11650
Jumlah pemebelian : 5 buku SATRIO PANINGIT, BENCANA NUSANTARA, MANUNGGALINGKAWULOGUSTI dalam UNIVERSALITAS KEAGAMAAN

5. Bpk Bpk Rizqi Andre/Dosen Tatanegara UPN Surabaya
jalan penataran no.17 pacarkeling-surabaya-jawa timur.no.HP: +62081-793-300-09
Jumlah pemebelian : 5 buku SATRIO PANINGIT, BENCANA NUSANTARA, MANUNGGALINGKAWULOGUSTI dalam UNIVERSALITAS KEAGAMAAN
Promosi Buku :
SATRIO PANINGIT, BENCANA NUSANTARA, MANUNGGALINGKAWULOGUSTI dalam UNIVERSALITAS KEAGAMAAN
Kover Belakang dan Depan Buku Pewayangan Kresna, Gatotkaca dan Kayon

Tebal Buku: 110 halaman, Ukuran Buku : 15cm X 21 cm, Harga Buku : Rp 20.000,—
Ringkasan Buku : Buku yang ada di hadapan Anda adalah sebuah Mozaik pertemuan tradisi – tradisi besar yang berkembang di Nusantara dan Dunia sebagai bentuk perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa (berbeda –beda tetapi satu, tidak ada kebenaran yang mendua sebab Tuhan adalah Tunggal dan Transenden, tetapi termanifestasi ke berbagai bentuk ) serta kumpulan wisik ghoib yang diterima oleh sahabat-sahabat kita yang menekuni tasawuf tetapi dalam pencarianNya terhadap Tuhan yang transenden, mereka tetap concern dengan kondisi Sosial yang berkembang di Nusantara Indonesia. Dalam berbagai Kitab Suci disebutkan akan adanya suatu era Kemakmuran dan Keadilan yang datang menjelang akhir zaman, tanpa menyebut determinisme waktu hal itu akan terjadi. Tetapi cukup untuk memperingatkan kita bahwa ketika menghadapi kondisi sosial yang carut marut, semua insan mengharapkan adanya perubahan kondisi yang lebih baik dari saat ini. Sementara sumber daya Indonesia dijadikan ajang perebutan negara-negara lain, dan kita dibiarkan menjadi konsumen tanpa memiliki kemampuan mengolah dan mendapatkan nilai tambah. Buku ini akan memberi panduan dan jalan yang akan ditempuh untuk menggapai kondisi yang diinginkan tanpa mengesampingkan keberadaan elemen kebangsaan yang lain. Tetapi mengajak kita larut dalam dunia introspeksi dan kontemplasi untuk menjadi sumber inspirator bagi masyarakat Indonesia yang mampu membawa Indonesia menuju Mercu Suar Dunia. Sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan nasionalisme kebangsaan di tengah pergolakan era globlalisasi yang di dominasi oleh materialisme dan kapitalisme global. Semoga dengan selesai ditulisnya buku ini per 3 Maret 2008, Buku ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh kalangan untuk menggugah semangat keadilan, kebangsaan dan mendapatkan pencerahan yang sejati. Juga diambil hikmahnya untuk membangkitkan semangat spiritual di setiap agama dan meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai Indonesia mercu suar dunia. Buku ini berisi wisik ghoib yang diterima oleh Winasis mengenai Satrio Paningit dan kondisi Nusantara saat ini serta penjelasannya, juga berisi anjuran sikap yang mesti dilakukan oleh setiap orang di saat Nusantara ditimpa bencana bertubi-tubi. Munculnya bencana di nusantara dan masalah-masalah Kebangsaan yang tak dapat teratasi merupakan tanda-tanda munculnya Satrio Paningi. Kajian Ilmiah dan Rasional Tentang Hadits Kemunculan Imam Mahdi (simbol Negara Timur) dan Isa (simbol Negara Barat ) Siapapun Orangnya yang mempelajari Hadits munculnya imam Mahdi akan berkesimpulan datangnya ditandai dengan perang Internasional- terjadi Krisis BBM atau rebutan ladang Minyak- kasus Iraq, Afganistan, Iran dan ketika tiap orang yang di timur dapat berhubungan dan melihat apa yang terjadi di barat dengan sekejap mata- munculnya teknologi telekomunikasi 3G yaitu Wideband-CDMA-komunikasi suara dan tampilan layar sekaligus. Dalam kitabnya Joyoboyo disebut: Satrio Paningit bakal jumedul ana antarane mandura wetan (pulau Madura) lan manduro kulon ( desa Matokan, Kabuh, Jombang) , merupakan wilayah Jawa Timur. Tasawuf ideal adalah tasawuf berdasarkan universalitas keagamaan yaitu berdasarkan ajaran para nabi yaitu 124.000 nabi yang tersebar di berbagai suku bangsa di dunia denan inti akhlakul karimah, membela yang tertindas dan menegakkan prinip keadilan. Perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa (berbeda –beda tetapi satu, tidak ada kebenaran yang mendua sebab Tuhan adalah Tunggal dan Transenden, tetapi termanifestasi ke berbagai bentuk. Dalam kitab Sutasoma karangan mpu Tantular.

76. alang khoiruddin - 23 June, 2008

selamat dan sukses untuk bukunya. insyallah sebentar lagi saya juga akan menerbitkan buku tentang Syekh Siti Jenar yang saya tulis pada tahun 2001 yang lalu. kapan-kapan kita dapat saling tukar pikiran.

77. yudha ranggato - 30 June, 2008

perbedaan bukanlah alat untuk menentukan siapa yang salah dan yang benar, tapi perbedaan di gunakan untuk membuat kita menuju jalan yang benar. tiada persamaan sebelum datangnya hari kiamat.

78. rokhim - 5 July, 2008

ajaran syekh siti jenar menurut saya merupakan suatu titiki dimana orang berada pada puncak spiritualnya, sampai ia merasakan adanya Tuhan dalam dirinya.

79. nanang carsana - 11 July, 2008

saya adalah aku, yang punya jalan kehidupan tersendiri yang telah ditentukan sebelumnya oleh Allah SWT. Dalam mencapai kehidupan ini anak manusia hanya dituntut untuk berusaha sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia tanpa menuntut apapun karena kehidupan ini segalanya telah dijamin oleh Allah SWT. Allah tidak menuntut apa-apa dari manusia, walaupun semua manusia tidak menyembahnya Allah tetap Maha Besar, tinggal bagaimanakah kita akan bisa membesarkan diri kita sendiri kalau tidak dengan ilmu dan proses,

80. CAH NGESAM - KUTHO - BATUJAMUS-SOLO - 14 July, 2008

ya inilah dunia, ada hitam ada putih, gelap-terang, percaya – gak percaya, dosa – pahala, hilang-timbul, dll………………… SUPAYA APA?
BIAR PADA SADAR BAHWA MANUSIA ITU MAKLUK YANG SANGAT BODOH SEKALI. LALU YANG PINTER SIAPA ? YA TETAP NGGAK ADA ?????????????

81. dewekan - 16 July, 2008

Salut…dengan Ahmad Alawi, sepertinta anda ini orang yang paham betul mengenai ajaran Syeh Siti Jenar yang tidak gampang dalam menjalankan dan mendalami ilmunya.

82. Muhamad Syahudien - 16 July, 2008

sebenarnya tidak patut di ributkan…,jalani aja apa yg kalian yakini….la wong masih sama2 dalam taraf pencarian…..,semuanya pasrahkan pada-NYA, Dia ( ALLAH ) Maha Tahu dari segalanya…..maka dari itu jangan melebihi-NYA ,dan jangan sekali2 menganggap orang yng berbeda paham itu sesat….,anggaplah perbedaan itu sebagai pembawa rahmat jangan sebagai pembawa bencana. Jauhkan dari pikiran kerdil yg ujung2nya saling menonjolkan ego masing2…..
di dalam perbedaan pasti ada kesamaan…didalam kesukaran pasti ada kemudahan……,ambil garis resultanya dari vertical dan horizontalnya.Belajar menghormati keyakinan orang lain dan bukan harus mengikutinya……dengan begitu apa susahnya……
Niscaya kalau ini di terapkan akan menuju apa yang di katakan rahmatan lil’alamin yg artinya pembawa rahmat di muka bumi ini.Makna Tauhid itu luas sekali….jadi jgn di pandang dari satu sudut saja…..pandanglah dari semua sudut.

83. Muhamad Syahudien - 16 July, 2008

Di terima atau tidak kita dalam beribadah…yang tahu hanya ALLAH.
Beribadalah dengan mengharap Ridho-NYA dan jangan berharap ini dan itu……Surga dan Neraka itu ada juga karna Ridho-NYA. Maka dari itu dalam beribadah hendaknya tanamkan satu tujuan,yaitu mengharap Ridho-NYA .

84. Muhamad Syahudien - 20 July, 2008

Tancapkan nama tuhan-MU pada relung hatimu yg paling dalam,dan ingatlah ( Dzikir ) kepada ALLAH setiap saat … dari pagi hingga petang….mudah2an kita semua termasuk dalam golongan orang2 yg berpikir….Amien.

85. Ahmad Alawi - 21 July, 2008

begitu indahnya dunia ini apabila kita semua berpendapat seperti Bp, Muahamad Syahudien. Saling asih saling asuh, mengerti menghargai, hingga pada ahirnya kita semua tidak memiliki yang namanya, RASA KHAWATIR, TAKUT, WAS-WAS DLL.. dan hanya kepasrahan diri kita.

86. AM1R - 22 July, 2008

Apa khabar…
Semua ingin mengenal tuhan …??
kenal lah dirimu… kenallah sekitar mu… jangan bilang gila kalo anda akan tersenyum bahagia… karena mungkin anda akan beda dengan kebanyakan orang… dan semua itu hening … hampa… tidak ada bahasanya…….
anda ingin mengenal Nya sejengkal maka Dia akan mendekatkan diri Nya sedepa… tp ingat Dia bukanlah yang mudah di kenali… semoga anda yang di tunjuk salah satunya.. untuk mengenal Nya

Amin…

Wassalam

87. Ilham - 29 July, 2008

Subhanallah………
Sedulur semua, jgn perdebatkan masalah rahasia ALLAH
jika anda sudah mengerti sebaiknya anda DIAM.
itu baru makrifat dan paham, muliakan hati agar ALLAh Kuasa

88. bam - 31 July, 2008

wudhu yang tiada batal-batalnya, sholat yang tiada putus-putusnya, didalam diri syekh siti jenar. soudara mau?

jabir - 15 July, 2011

itu baru benar bong

89. charel - 2 August, 2008

ah hari gini mbahas syekh siti jenar
memang anda siapa
dan memang anda apa
apa anda sudah mencapai tahap makrifat karena sebetul nya ajaran syekh siti jenah hanya dipahami oleh orang sudah dalam tingkatan itu(makrifat), lah wong kita belajar syariat aja blom kelar masa kita ngomongin ajaran syekh siti jenar ANEH!!!
ajaran syekh siti jenar tidak pernah dianggp sesat oleh para wali seperti yg pernah di ucapkan oleh sunan giri bahwa syehk siti jenar ia di eksekusi bukan karena ajaran nya , ajarannya tidak menyesat kan tapi sulit dpahami oleh orang awam yg belom memiliki landasan syariat islam dan orang yg blom memiliki pondasi seperti itu bisa sangat sesat jika mengikuti paham nya syekh siti jenar daripada untuk mempertahanka sedikit kebaikan umat bisa meninggal kan ribuan kebaikan makadari itu para wali mengeksekusi syekh siti jenar .
alasan lain kenapa ki lemah bang di eksekusi adalah kesetabilan politik kala itu sedang renggang dikarenakan perpecahan dan datangnya serangan dari tentara asing sehingga negara membutuh kan dukungan rakyatnya terutama untuk menyatukan kembali kerenggangan itu dan tentunya berbeda dengan ajaran ki lemah bang yg menganggap dirinya telah bersatu dengan allah sehingga rakyat tidak perlu tunduk kepada raja sekalipun, karena manusia hanya boleh tunduk kpada dirinya sendiri (SALAH SATU AJARAN NYA )
dan itu sngat membahayakan jka dipahami oleh orantg awam .
NB pikirkan betul-betul ajaran ki lemah bang
allah didalam aku aku didalam allah
pikirkan kalau tidak ada allah knapa harus ada anda
anda ada karena allah begitu pula perbuatan anda, anda minum karena memang telah di izin kan minum anda tidur memang karena di izin kan tidur .bukan begitu

90. Muhamad Syahudien - 3 August, 2008

Sekali lagi mohon saudara2 sekalian menahan emosi ( jangan menonjolkan Ego masing2 ), sebab kalau Ego di tonjolkan akan menimbulkan konflik…,Oleh sebab itu marilah kita sama 2 menghormati keyakinan masing2 individu…..,keyakinan itu datangnya dari hati NURANI , jadi tidak bisa di paksakan……,biarlah masing2 menyakini keyakinananya dan janganlah kita merasa sok suci ( merasa paling benar / nomer wahid ) karna semua itu hanya ALLAH yang mengetahuinya .Jangan memperolokan orang yg berbeda keyakinan….horamatilah seperti kamu di hormati oleh yg lain…..,sekali lagi tetap pegang teguh ukuwah islamiyah kita sehingga islam menjadi agama yg solid walaupun terdapat perbedaan dalam hal pemahaman.Mari kita camkan dan tanamkan kepada kita dan anak cucu kita ….. insya Allah sedulur2 dapat terbuka mata hatinya dan dapat menambah wawasan yg luas tentang pemahaman keyakinan…….Amien. Mudah2an dapat menjadi masukan dan dapat membantu dalam memecahkan konflik yg selalu timbul akibat Ego kita yg selalu mau menang sendiri…….Amien…..Wassallam .

91. Ahmad Alawi - 4 August, 2008

Yth, Bpk Muhammad Syahudien
saya senang sekali dgn situs ini, mohom maaf sebelumnya.
saya beranggapan disitus ini hanya sebagai cermin untuk mengoreksi diri dan bertukar fikiran.
kalau semisal semua pada diam mungkin cermin kita berkurang bukan berarti tidak ada cermin.
kalau cuma konflik di internet kayakna ga masalah asal jangan konflik fisik. pada prinsipnya kita semua ingin mencari/berjuang menuju kembali kepadaNya. dg keyakinan yg kita imani. karna manusia didunia ini masih dl taraf mencari dan selalu mencari, mungkin dlm pencarian itu kita jangan sikut-sikutan. mungkin Bpk lebih tau tentang jln menuju Tuhan. Dan kalau Bpk berkenan mohon petunjuk, terimakasih sebelumnya.

92. Aku.. - 5 August, 2008

Ass.Wr.Wb. kepada sedulur kabeh
semua memperdebatkan rahasia Allah. hanya kenal nama tapi gak kenal yang punya nama. sering sebut nama Allah tapi gak pernah tau wujud dan beberadaan yang Yang Maha Suci.
Kesempurnaan hidup dapat dicapai bukan ketinggian ilmu seseorang, bukan hebatnya ritual, bukan karena rajin solat. hanya LAKU LAMPAH, UCAP TEKAD DAN AMAL PERBUATAN YANG MENJADI PENENTU. (Muliakan dan bersihkan Hati karena itu sejatinya kiblat).
Seluruh kitab tentang tauhid tidak ada yang secara terbuka membahas tentang Dzat yang Maha Benar. karena apabila dibaca dan dipahami oleh org yang bukan ahlinya akan menimbulkan FITNAH. jd jangan terpaku pada makna tersuratnya telaah makna tersiratnya. (keliling dulu nusantara, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi cari Mursyd yang benar supaya ada bahan perbandingan, jangan seperti katak dalam tempurung).

Wass. Wr. Wb.

93. Ahmad Alawi - 6 August, 2008

yth, yg bernama AKU.
Dengan rendah hati, dusitus ini setau saya kita semua mencari/menuju kembalinya manusia ke Tuhan. kalau kita keliling nusantara ini belum tentu menemukan Mursyid (guru sejati/kitab suci). Karna itu semua adanya didiri kita.

94. Aku.. - 7 August, 2008

Yth. Ahmad Alawi
Semua Mursyid, Sunan, Wali, Sufi, Syech, ahli Thariqot, Resyi dan Tokoh2 agama.diawalnya ada Guru karena tanpa guru keyakinan,telaah dan analisa kita akan ngawur dan tersesat.
seorang guru akan membimbing seseorang sampai Maqom tertentu (kebeningan jiwa dan Mata Hati). apa yang anda katakan ada benarnya, tapi anda tau ada sebuah rumah tapi anda belum tau kunci untuk masuk kerumah dan lewat mana andapun belum tau.
sebenarnya apabila Insan sudah sampai pada tingkat Laisa Kamislihi …… seluruh ilmu akan datang dengan sendirinya, yang semua itu tidak bisa instan (harus ada tahapan2 yang harus dilalui.
Wass. Wr. Wb.

95. anang - 12 August, 2008

saya pengen tahu lebih dlam ajaran ma`rifat dai Syekh Siti Jenar. tolong para pembaa yang lebih tahu sudi kiranya mengirimi artikel ato apapun ke e-mail saya.

96. Ahmad Alawi - 13 August, 2008

Yth, AKU
terimakasih atas penjelasannya, memang seorang Mursyid atau seorang Sufi diseluruh dunia ini sangatlah banyak. yang saya maksud kitab suci dan guru sejati adanya itu didiri kita masing2.
walaupun kita keliling dunia tanpa penalaran/pengkajian yang bukan asal-asalan mungkin akan sia-sia. karna disekeliling kita banyak sekali cermin-cermin yang kita kaji. contoh kita mengkaji perilaku sehari-hari diri sendiri. karna manusia mempunyai empat sifat, AMARAH, ALUAMAH, SUFIAH dan MUTMAINNAH.
dari empat sifat tersebut manusia tinggal memilih mana yang manusia itu sendiri mengutamakan.
sepengetahuan saya dari empat sifat hanya satu yang harus kita utamakan yaitu MUTMAINNAH. hanya MUTMAINNAH lah yg bisa menuju manusia kembali kepadaNya. bukan berarti sifat yg lain kita hilangkan. Terimakasih mohon maaf bla kurang berkenan.

Anton Arry - 18 June, 2012

Mas Ahmad Alawi, boleh saya kenalan ?

97. bagaskara - 13 August, 2008

pendekatan/pengertian tentang Allah sebagai zat ala syech siti jenar ini sangat mirip dengan pemahaman kaum kristiani existensi yesus terhadap Allah Bapa. coba deh teman-teman baca tentang kaidah LOGOS….saya muslim yang pernah mempelajari ttg iman kristen

98. Ahmad Alawi - 19 August, 2008

pendekatan kepada Allah itu boleh dengan agama apapun, yang penting manusia menganal Allah.

99. manthuk - 25 August, 2008

aku ingin seperti syeh siti jenar……………….titik

100. Aku.. - 28 August, 2008

Ass. Wr. Wb.
Sedulur kabeh,…
Kunci dari segala kejadian adalah Kodrat,Irodat dan Ilmu Allah
apabila tiga hal itu kita telah paham dan mengerti baru kesempurnaan hidup dapat dicapai.
kalau kita baru baca buku beberapa pengarang lalu kita menyimpulkan kita telah paham dan makrifat dan telah mengenal Yang Maha Suci…… Sungguh dalam kita terlempar kejurang kesesatan yang tak bertepi.
Buku hanya sebagai pembanding, sebab inti setiap pelajaran bersifat rahasia dan tidak ada dibuku. Asstarfirullahal’azim.
Mulai lah dari mengenal diri….. dan alam sekitarmu
cari guru yang Harjan
Wass. Wr. Wb.

101. Aku.. - 28 August, 2008

Ass. Wr. Wb.
Yth. Ahmad Alawi
Sejatinya Napsu yang ada di badan ada 7 (tuju) empat yang anda sebutkan sudah benar, masih ada 3 lagi diatasnya.
Iman itu ada 7 (tujuh), Alqur’an ada 7 (tujuh).
kenapa kita harus solat 5 (lima) waktu bukan 7/9 waktu, dan kenapa harus ada 17 rakaat dalam sehari semalam kok tidak dibuat rata saja 20 rakaat.
Apa itu ” FISOLATTIHIM DO’IMUN”
Wass. Wr. Wb.

102. DEADBOYS - 30 August, 2008

WADUH, LHA KOK PADA EDAN SEMUA ? SAYA HARAP GAK ADA YG SALING MENYALAHKAN ANTARA PARA KOMENTATOR. HUBUNGAN TUHAN DAN MAKHLUK ADALAH PRIBADI SEKALI , CUMA TUHAN YANG TAHU PERSIS SEJAUH MANA MAKRIFAT KITA PADANYA. YG SALAH BISA SAJA MUNGKIN BENAR DAN YG BENAR MUNGKIN SAJA SALAH. YG GILA JUSTRU MENERTAWAKAN YG WARAS, YG WARAS CUMA GELENG2 NENGOK ORANG PADA GILA, HEHEHE… MARI KITA MENGAMALKAN ILMU YG SUDAH DIDAPAT, GAK USAH NANYA TERUS. KARENA KALO CUMA BANYAK ILMU GAK ADA AMAL,APA GUNANYA. BIARLAH SITI JENAR TETEP DENGAN CERITANYA, KITA PUNYA CERITA SENDIRI UNTUK DI JALANI. MENGAPA HARUS SUSAH BELAJAR ILMU YANG SULIT TAPI CUMA BIKIN GAK BISA TIDUR. SITI JENAR SALAH BENAR ATO SALAH CUMA GUSTI YG TAU. KITA SENDIRI TIDAK TAU APAKAH KITA SUDAH BENAR ATO BELUM. GUSTI YANG MAHA PENGASIH DAN PENYAYANG YANG MAHA BENAR SEMOGA MENUNTUN HATI KITA UNTUK BERMAKRIFAT PDNYA. KARENA TIADA DAYA DAN UPAYA MELAINKAN DARINYA, KITA DARI GUSTI DAN AKAN KEMBALI PD GUSTI, MARI KITA SELALU KEMBALI PD GUSTI, BAIK SAAT KITA DI SURGA MAUPUN DI NERAKA YANG DI DUNIA INI DOSISNYA MASIH KECIL. SALAM ‘ALAIKUM…

103. Muhamad Syahudien - 30 August, 2008

Sekadar urun sedikit…., Memang Benar apa yg Dikatakan Sdr.DEADBOYS .Kita jgn saling menyalahkan satu sama lain ,perlu Kita ingat bahwa di dalam Islam itu sendiri terdapat 73 Golongan tetapi hanya 1 saja yg benar . Nah yg satu itu adalah siapa saja yang meyakini keyakinanya sendiri dengan seyakin yakinnya , dalam arti kata dia istiqomah atas keyakinannya . Berarti yg tidak termasuk didalamnya adalah orang yg tidak yakin dgn apa yg telah diyakininya ( setengah-setengah / ngalor ngidul ) . Jadi apapun keyakinan sedulur2 kabeh itu bila di yakini dgn sungguh2….Insya ALLAH akan sampai juga kepadaNYA . Jadi jgn khawatir tentang ini dan itu …. Rahasia hanya ALLAH yg memiliki…..Kita hanya berharap RidhoNYA…..Sirr as Sirr….( Rahasia diatas rahasia )
Sekedar Saran ” Tanamkan Cinta dan Kasih untuk sesama ,sebab dgn cinta dan kasih semua perbedaan dapat dipandang menjadi kebenaran ,dan bukan berarti semua kebenaran menimbulkan perbedaan….. “. Bagi yg ingin belajar tentang ini dan itu bagi saya syah2 saja …. yg penting bisa membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain tetapi tidak merugikan diri sendiri apalagi orang lain dan dapat diterima dgn akal…….. . Masalah keyakinan itu memang pelik ( tdk mudah ) , karna keyakinan itu datangnya dari hati nurani yg paling dalam ….,sama halnya dengan rasa ( orang jawa menyebutnya dgn roso ) ,bila kita sedang memakan duren tiba2 saja ada orang yang menanyakan” bagaimana rasa duren yg kita makan?” ,tentunya kita tidak bisa menjawabnya manis atau pahit,kita hanya bisa menjawab ” kalau anda ingin tahu rasa duren ini … anda bisa memakannya dan merasakananya sendiri,duren ini seperti apa rasanya “. Dalam konteks tadi ,mengenai rasa ini tergantung dari individu masing2 . Jadi dapat dikatakan keyakinan pasti berbeda-beda tak mungkin sama ,dan pada intinya yg penting tujuan akhir ( resultan ) adalah sama .Hormatilah keyakinan orang lain …. itu saja dan saya rasa itu bukan suatu perbuatan yg sulit koq….. ingat ” Sirr as Sirr ” RAHASIA DIATAS RAHASIA
Mudah2an sedulur2 kabeh mau memaafkan saya ….. wassallam.

104. DEADBOYS - 31 August, 2008

SALAM., SEKEDAR SARAN BUAT NETLOG.. MGKN LEBIH BAIK KALO DALAM TULISAN ‘TENTANG AKU’ .kata AKU sebaiknya ditulis dgn huruf kecil karena kesannya seperti sedang mengaku ‘AKU’. Ato diganti dengan ‘saya’ sbg rasa ‘kesahayaan’ kita pdNYA. mgkn cuma penulisan tp tiap orang tentu pny penilaian masing2.
saya senang netlog membuat blog spt ini, jadi lebih banyak tau pendapat masing2 orang yg sebagian besar tertarik menkaji apa yg sudah ditulis maupun dr komentar2 yg datang.
saya harap netlog lebih banyak menulis lagi.
bagi para ‘pencari’ yg masih belum menemukan, syeikh abdl qodir al jailani bertutur;’KAU TAK AKAN DAPAT BERMAKRIFAT PD RABB AL HAQ HINGGA KAU MELEPASKAN PENCARIAN AKAN MAQAM SPIRITUAL’. al hallaj berkata pd pr sufi ‘PATAHKAN SAJA SAYAP SAYAP KALIAN’. menurut saya ilmu yg rumit dan sulit dipelajari tentu akan terasa berat untuk melepasnya[megingat perjuangan untuk mendapat ilmu tsb begitu susah payah] ,pdhl kita kembali pd ALLOH tdk dgn ilmu, tdk dgn amal,namun dgn kepasrahan kerelaan. kita cenderung melihat ilmu yg sulit itu lebih benar dan hebat, hijab dpt terbuka, mengarungi berbagai alam,dsb.kita cenderung menilai bhw ilmu yg mudah itu kacangan, cuma kulit,mainan anak2,dsb. saya yakin ALLOH tdk akan memperumit manusia untk mengenalnya. justru ALLOH memudahkan kita untk bermakrifat pdNYA. yaitu dgn membuat hijab,dgn hijab tsb tampak nyatalah keberADAan ALLOH. Jadi bagi yg masih belum puas mencari, belum ketemu, alangkah baiknya direnungkan lagi. siapa saya, dimana ALLOH, mana guru sejati, sholat doim itu apa, bagaimana rasa manunggal itu, apa itu pohon kejadian, apa maksud dari suluk malang sumirang,dsb, apakah semua itu setelah ketemu akan memuaskan kita ? janganlah memperumit hidup kita. islam dicontohkan rosululloh dgn begitu sederhana tapi penuh makna. tinggal kita jalani dengan kesadaran, sadar bahwa semua berasal dr ALLOH. semua detak jantung, nafas, gerak, penglihatan,pendegaran,perasaan dan semua yg tergelar dialam ini,alam jin, malaikat,pikiran, semua dalam liputan ALLOH. hidup makhluk takkan terpisah dr tuhannnya. terimalah bahwa kita adlh manusia , makluk adalah makluk dan tuhan adl tuhan. salam

105. zainul - 3 September, 2008

Khidhr …oh….Khidhr

Masih hidupkah Khidhr ? Entahlah, saya memang mendengar cerita seorang ‘alim yang mengaku berjumpa Khidhr. Nama Khidhr memang sudah terlanjur melegenda, meskipun al-Qur’an sendiri tidak pernah menyebut nama Khidhr secara terang-terangan. Al-Qur’an melukiskan Khidhr dengan “…seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (QS 18:65)

Perhatikan redaksi yang digunakan al-Qur’an. Ternyata, Khidhr atau apapun nama beliau hanyalah satu dari sekian banyak hamba Allah yang telah diberi rahmat dan ilmu. Boleh jadi banyak sekali hamba Allah yang punya kelebihan seperti Khidhr, tetapi Allah tidak beritakan kepada kita atau kita memang tidak mengetahuinya. Tapi itulah Khidhr, sebuah nama yang terlanjur melegenda dan menyimpan misteri yang tak kunjung habis dibicarakan.

Dalam surat al-Kahfi diceritakan bagaimana Nabi Musa ingin berguru dengan Khidhr. Khidhr semula menolak, namun Musa terus mendesak. Perhatikan redaksi al-Qur’an ketika mengutip penolakan Khidhr, “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” (QS 18:67-68)

Khidhr menolak Musa bukan dengan argumen bahwa Musa itu bodoh atau malas. Khidhr menolak Musa karena Musa tidak akan bisa bersikap sabar. Soalnya, kata Khidhr, bagaimana kamu bisa sabar pada persoalan yang kamu tidak punya ilmu tentangnya?

Begitulah yang terjadi. Musa selalu memprotes dan menyalah-nyalahkan perbuatan Khidhr yang, dipandang dari sudut pengetahuan Musa, merupakan perbuatan yang keliru.

Sayang, kita jarang mau belajar dari kisah Khidhr dan Musa ini. Seringkali kita sebar kata “sesat”, “kafir”, “menyimpang”, “bid’ah” kepada saudara-saudara kita, yang dipandang dari sudut pengetahuan yang kita miliki, melakukan kesalahan besar.

Kita menjadi emosional, kita menjadi tidak sabar. Pada saat itu, ada baiknya kita ingat kembali kisah Khidhr dan Musa. Kisah Khidhr mengajarkan kepada kita bahwa kesabaran merupakan lambang tingginya pengetahuan.

Help file produced by WebTwin (www.webtwin.com) HTML->WinHelp converter. This text does not appear in the registered version.

106. sony - 4 September, 2008

aq..kadang2 tertawa sendiri.ada orang yg beranggapan tidak mengharapkan surga.bukankah setiap tarikan nafasnya adalah surga yg tak tertandingi.dan belum ada seekor makhlukpun bisa menciptakan RASA…cobalah untuk direnungkan…baik buruk adalah kesamaan dari surga neraka, sebab & akibat adalah surga dan neraka. Istri anda adalah surga yg diciptakan “Akulah kenikmatan yg kau rasakan” ingat firman Allah ” Kenikmatan mana lagi yg kau dustakan” Jadikanlah surga dan neraka itu dalam arti luas jangan dalam arti sempit.

107. timmulya - 4 September, 2008

Loh sing perang keyakinan syech karo wali kok awake dewe melu ribut….tapi yo ora opo2 tinimbang turu sore.

sing penting ga usah gawe loro wong liyo, mahkluk liyan, lan gawe bunga.

prinsip bener iku, kanggo gawe dewe..gga usah dipekso nang liyan.
gusti wis gawe contoh… sanajan kuasa & kehendak urip nang tangane nanging gusti maringi kamerdekaan kang luas …jembar….marang manungso.

manungso iso dadi opo wae……sanajan dadi wong kafir/dholim/kejam/sadis/berandal……nanging tetep isik diwenehi urip (detak jantunge ga di mandeg no)

so ga usah menghakimi keyakinane wong liyan………

Pepadang / ajaran wis diparingno kabeh kalawan gusti, sanajan nganggu huruf & muni sing bedo, iso arab, chino, inggris, jowo, badui, saman….dll.

ayo sing penting …
mbangun ke santosan donya lan sa isine.

108. kembali ke ke alquran dan as sunah - 4 September, 2008

sebenernya pusat yg dipermasalahkan dalam pembahasan SITI jENAR adalah eksistensi tasauf :
yang jadi pertanyaan apakah tasauf itu sesuai dengan syarit islam..
mari kita kembali ke al – quran dan as sunah

Zaman berzaman berlalu, di mana ilmu tasauf terus mengibarkan sayapnya dalam memainkan peranannya dalam pembentukan umat Islam yang mantap. Walaupun dalam masa yang sama, tasauf juga sering mendapat tentangan yang hebat samada daripada musuh-musuh Islam mahupun dari kalangan umat Islam sendiri.

Jika direnung semula, kita akan dapati bahawa, ada di kalangan umat Islam yang menentang tasauf berdasarkan beberapa faktor antaranya: jahil tentang hakikat tasauf, dengki terhadap gerakan tasauf ataupun tidak mahu mengambil manfaat daripada ilmu tasauf itu sendiri kerana cintakan keduniaan dan sebagainya.

Jadi, risalah ini cuba untuk menjelaskan secara ringkas mengenai hakikat tasauf dalam beberapa siri Pengenalan Tasauf agar (sekurang-kurangnya) golongan yang jahil tentang tasauf mendapat imformasi yang jelas tentang apa itu tasauf?

Siri Pengenalan Tasauf ini didasari oleh buku-buku karangan Ustazuna Rahimuddin An-Nawawi (guru penulis) h.f.l. dan beberapa buku yang lain. Semoga perbicangan ini dapat di manfaatkan oleh sesiapa yang jujur dalam mencari hakikat sebenar Tasauf dalam Islam.

Fasal 1: Kedudukan Tasauf dalam Islam

Apabila kita membincangkan mengenai tasauf, perlulah kita ketahui terlebih dahulu beberapa persoalan penting iaitu, adakah tasauf merupakan suatu intipati dari ajaran Islam?

Jawapan:

Ya, tasauf merupakan intipati ajaran Islam berdasarkajn beberapa aspek:

Pertama: Tasauf merupakan antara intipati risalah Islam

Rasulullah s.a.w. merupakan utusan Allah s.w.t. yang berperanan untuk menjelaskan hukum-hakam Islam, menpraktikkan perundangan dan hukum Islam dalam masyarakat dan mendidik jiwa manusia (tazkiyah an-nufus) agar berakhlak dengan akhlak yang mulia.

Setelah kewafatan Baginda s.a.w., para khalifah Islam memainkan peranan yang telah dimainkan oleh Rasulullah s.a.w. Namun, setelah zaman khulafa’ Ar-Rasyidin, khalifah-khalifah Islam tidak mampu lagi berperanan dalam menjelaskan hukum-hakam Islam dan mendidik jiwa umat Islam.

Ini kerana, kebanyakan khalifah-khalifah Islam tidak lagi menguasai ilmu-ilmu untuk mengeluarkan hukum Islam dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, seterusnya tidak mampu juga untuk menjelaskan mengenai hukum syariat Islam dengan jelas. Maka, timbullah golongan fuqaha’ yang mengambil peranan dalam menjelaskan hukum-hakam Islam kepada masyarakat. Golongan tersebut mendalami ilmu Fiqh dan Usul-Fiqh sebagai dasar untuk mengeluarkan hukum-hukum Islam dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dan menjelaskan kepada masyarakat mengenai syariat Islam.

Adapun dalam bidang pendidikan jiwa pula, maka timbullah suatu golongan yang lain, yang mengambil peranan dalam mendidik jiwa umat Islam dengan pendidikan akhlak yang mulia. Golongan tersebut pada mulanya dikenali oleh golongan zuhhad (orang-orang zuhud) dan kemudiannya lebih dikenali dengan golongan sufiyah (orang-orang sufi). Pendidikan jiwa dan akhlak yang dilaksanakan oleh mereka pula lebih dikenali dengan ilmu Tasauf.

Maka, hal ini jelas bahawa, tasauf merupakan antara intipati risalah Islam yang mana, ianya juga termasuk dalam bidang tugas Rasulullah s.a.w. dalam menyebarkan risalah Islam. Ini kerana, antara intipati ajaran Islam ialah, penyucian jiwa dan tasauf merupakan manhaj penyucian jiwa yang diamalkan oleh golongan sufi dalam membersihkan jiwa umat Islam.

Kedua: Tasauf merupakan antarqa rukun agama Islam

Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah s.a.w. :

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال: بينما نحن عند رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم، إذ طلع علينا رجل شديد بياض الثياب. شديد سواد الشعر. لا يرى عليه أثر السفر. ولا يعرفه منا أحد. حتى جلس إلى النبي صلى الله عليه وسلم. فاسند ركبتيه إلى ركبتيه. ووضع كفيه على فخذيه. وقال: يا محمد! أخبرني عن الإسلام . فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الإسلام أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله صلى الله عليه وسلم. وتقيم الصلاة. وتؤتي الزكاة. وتصوم رمضان . وتحج البيت ، إن استطعت إليه سبيلا قال: صدقت. قال فعجبنا له. يسأله ويصدقه. قال: فأخبرني عن الإيمان. قال: أن تؤمن بالله، وملائكته، وكتبه، ورسله، واليوم الآخر. وتؤمن بالقدر خيره وشره قال: صدقت. قال: فأخبرني عن الإحسان . قال: أن تعبد الله كأنك تراه . فإن لم تكن تراه ، فإنه يراك . قال : فأخبرني عن الساعة. قال: ماالمسؤول عنها بأعلم من السائل قال: فأخبرني عن أماراتها . قال: أن تلد الأمة ربتها . وأن ترى الحفاة العراة العالة رعاء الشاء، يتطاولون في البنيان. قال ثم انطلق. فلبثت مليا. ثم قال لي: يا عمر! أتدري من السائل؟ قلت: الله ورسوله أعلم. قال: فإنه جبريل أتاكم يعلمكم دينكم .
متفق عليه

Yang bermaksud: “… berkata pemuda itu kepada Rasulullah s.a.w.: ” beritahu saya tentang apa itu Islam?”…Sehinggalah pertanyaan yang ketiga di mana pemuda itu bertanya: “beritahu aku tentang ihsan?” Rasulullah s.a.w. menjelaskan bahawa, ihsan ialah, bahawasanya kamu menyembah Allah s.w.t. seolah-olah kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak melihat-Nya, ketahuilah bahawa Dia melihat kamu”. (Muttafaq ‘alaihi)

Dalam hadis tersebut Rasulullah s.a.w. menjelaskan bahawa, rukun agama ada tiga iaitu: Iman, Islam dan Ihsan. Adapun tasauf tidak lain dan tidak bukan ialah perbahasan mengenai Ihsan itu sendiri. Ilmu tasauf membincangkan mengenai bagaimana untuk menyempurnakan amalan seseorang muslim, yang mana ianya merupakan ilmu tentang perbahasan Ihsan yang dimaksudkan di dalam hadis tersebut.

Ketiga: Tasauf merupakan hakikat bagi Syariat Islam

Berdasarkan hadis tersebut, Islam merupakan peringkat amalan yang zahir, dalam bentuk ibadat, pergaulan dan sebagainya yang mana tempatnya ialah pada anggota zahir manusia. Adapun perbincangan mengenainya dibincangkan dalam ilmu Fiqh dan ianya dikenal juga sebagai Syariat.

Manakala, perbahasan iman, merupakan perbahasan tentang kepercayaan hati seseorang, samada keimanan kepada Allah s.w.t., para Rasul-Nya a.s. dan perkara-perkara yang ghaib yang lain. Ilmu tersebut dibincangkan oleh para ulama’ ilmu Tauhid.

Adapun Ihsan, ianya merupakan perbincangan dari sudut kerohanian manusia di mana letaknya di hati rohani manusia. Ia membincangkan mengenai perasaan manusia dalam bermuamalah dengan Allah s.w.t. dengan adab-adab dan akhlak-akhlak yang mulia. Ia juga membincangkan mengenai perkara-perkara yang lahir dari hasil berbaik hubungan dengan Allah s.w.t. samada dalam bentuk perasaan (azwaq) maqom (kedudukan kerohanian seseorang) dan sebagainya. Inilah yang dipanggil sebagai hakikat.

Untuk menjelaskan tentang hubungan antara Syariat dan Hakikat, kami bagi contoh iaitu solat.

Solat secara syariatnya (atau secara zahirnya) merupakan pergerakan-pergerakan khusus seperti mengangkat takbir, ruku’ sujud dan sebagainya. Adapun hakikat (atau batinnya) bagi solat ialah, khusyuk, atau rasa kehadiran hati dalam mengingati Allah s.w.t.

Solat yang didirikan secara zahir dipanggil syariat dan khusyuk merupakan hakikat ibadah solat tersebut. Ibadah solat zahir tanpa khusyuk bererti, ibadah tersebut mati tanpa roh atau hakikat. Manakala, tiada hakikat tanpa syariat. Ini kerana, syariat perlulah sejajar dengan Syariat.

Maka, untuk mendapat kelazatan dalam beribadah, perlulah disertai dengan hakikat ibadah itu sendiri, iaitu, rasa kewujudan Allah s.w.t. yang memerhati kita, dalam hati kita. Untuk mendapatkan perasaan tersebut, perlulah dengan toriqah. Tariqoh ialah, melawan hawa nafsu, membuang sifat yang buruk dan berakhlak dengan akhlak yang mulia.

Maka, kesimpulannya:

Syariat: Asas

Toriqah: Jalan

Hakikat: Hasil

Maka, tasauf merupakan ilmu yang membincangkan jalan untuk sampai kepada hakikat ibadah. Demikianlah sedikit sebanyak penjelasan tentang kedudukan tasauf dalam Islam. Jelaslah kita bahawa, tasauf merupakan intipati dari ajaran Islam dan ianya juga merupakan proses penyempurnaan ibadah seseorang manusia dan proses pendidikan jiwa supaya manusia beradab kepada Allah s.w.t.

Wallahu a’lam….

AlFaqir ila Rabbihi Al-Jalil

Ahmad Mukhlis As-Syazuliyah Al-Darqowiyah

wiwid - 13 November, 2010

Jadi hasil (Hakikat) dari kesempurnaan Rosulluloh SAW dalam mempelelajari Islam yaitu Peristiwa Isra’Miraj?? Yang Ia di bawa oleh Malaikat sampai ke langit 7. Dan saya pernah membaca salah satu hadist mengenai Peristiwa Miraj Rosul bahwa ia hanya mendengar suara bukan berjumpa dengan Alloh SWT pada saat Beliau di langit ketujuh. Jadi bolehkah saya simpulkan dari pembahasan tentang ilmu ini bahwa kita manusia dikatakan sempurna jika ia bisa menjadi seorang manusia yang memiliki sifat2 yang di miliki Alloh SWT???

109. zainul - 5 September, 2008

Kita Salah dalam memprediksi Syekh siti jenar

Syekh Siti Jenar yang merupakan wali kontroversial ternyata tidak
wafat dieksekusi seperti dipersepsikan masyarakat Islam selama ini.
“Saya meneliti sejarah Syekh Siti Jenar dari sekitar 300 pustaka kuno yang tidak ada di perpustakaan, ternyata persepsi tentang Syekh Siti Jenar seperti selama ini tidak benar,” kata Agus Sunyoto selaku penulis buku di Surabaya, Sabtu.

Ia mengungkapkan hal itu untuk meluruskan stigma jelek terhadap sosok Syekh Siti Jenar dalam bedah buku bertajuk “Susuk Malang Sungsang” yang berjumlah tujuh jilid di Toko Buku (TB) Togamas Surabaya.

Bedah buku karya Agus Sunyoto itu menampilkan pembahas Mohammad Sobary (mantan PU LKBN ANTARA/LIPI), Prof DR Setyo Yuwono Sudikan (budayawan/guru besar Universitas Negeri Surabaya), dan KH Agus Ali Masyhuri (PP Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo).

Menurut Agus Sunyoto, Syekh Siti Jenar juga tetap menjalankan syariat (hukum dan amal dalam beragama) dan tidak mengajarkan “sasahidan” atau ajaran yang sesat dan menyesatkan seperti dipersepsikan orang selama ini.
“Jadi, para pengikut beliau menganggap persepsi orang tentang Syekh Siti Jenar selama ini merupakan kebohongan, bahkan dalam soal tauhid (keimanan) pun, Syekh Siti Jenar tidak menganggap dirinya adalah Tuhan,” katanya.

Ajaran manunggaling kawula-Gusti (kesatuan Tuhan dan manusia), katanya, merujuk pada Al-Qur’an (firman Allah SWT) bahwa Allah SWT ada di mana-mana tanpa dibatasi ruang, gerak, dan waktu atau Tuhan selalu ada dalam setiap ruang kosong.

“Ketika Nabi Muhammad SAW diperintahkan shalat menghadap Ka’bah bukan berarti
Tuhan itu ada di ka’bah tapi di tengah-tengah ka’bah ada ruang kosong. Nah, Tuhan selalu ada di dalam setiap ruang kosong, apakah di Timur Tengah, Indonesia, atau alam semesta ini,” katanya.
Membedah buku karya Agus Sunyoto itu, budayawan Prof DR Setyo Yuwono Sudikan yang juga guru besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu mengatakan, Agus Sunyoto telah melakukan dekonstruksi sosok Syekh Siti Jenar melalui buku.

“Agus Sunyoto telah melakukan dekonstruksi ketokohan dan ajaran Syekh Siti Jenar. Dari zaman ke zaman, negara memang telah menguatkan hegemoni terhadap ulama, pujangga, dan tokoh masyarakat yang dianggap kritis dan berbahaya,” katanya.
Senada dengan itu, budayawan Mohammad Sobary menyatakan, karya Agus Sunyoto membuktikan bahwa sejarah itu tidak pernah selesai dan kebenaran sejarah juga tak selalu final.

“Paling tidak, Agus Sunyoto telah menampar wajah para ilmuwan yang selama ini merasa puas dengan sejarah yang sudah ada, bahkan Agus Sunyoto juga berhasil membongkar tabir mitos yang selama ini melingkupi Syekh Siti Jenar,” katanya.
Namun, katanya, karya Agus Sunyoto akan lebih hebat lagi jika tidak hanya berhenti pada penampilan sosok Syekh Siti Jenar secara lebih adil, melainkan juga mendorong pembaca tertarik meneladani Syekh Siti Jenar dan akhirnya sujud kepada Allah SWT yang menciptakan tokoh seperti Syekh Jenar.

Catatan serupa juga dikatakan pengasuh Pesantren Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, KH Agus Ali Masyhuri. “Agus Sunyoto memang mampu menjebol stigma jelek tentang sosok Syekh Siti Jenar,” katanya.

Bahkan, katanya, pandangan bahwa Syekh Siti Jenar itu mampu mengubah diri seperti cacing atau anjing telah dibantah, karena pandangan seperti itu sama halnya dengan rekayasa untuk memojokkan seorang wali

110. farid tralala - 7 September, 2008

em.. yang pasti beliau sudah wafat dan sekarang adalah saatnya kita sebagai generasi penerus islam diindonesia untuk membangun islam agar semakin memasyarakat.

111. Mbalelo - 9 September, 2008

Ass. Wr. Wb.
Sedulur-sedulur semua
sudahlah untuk apa membahas masalah ini dan itu Syekh Siti Jenar
sedulur semua kepengen mencari apa…….? bedah sini bedah sana
kalau pengen dan simpatik dengan Ajaran Syekh Siti Jenar cari Murid unggulannya pelajari Ilmunya. jangan hanya baca buku yang ada di toko buku dan Gramedia. hanya bisa bercerita dan yakin tentang kedahsyatan Ilmu Syekh Siti Jenar tapi gak tau Ilmunya.. konyol bukan……..? cari isinya donk…… jangan makan kulit aja.
Wass. Wr. Wb.

112. Hari - 9 September, 2008

Mengapa menghabiskan waktu dengan mempelajari yang kayak ginian? Sejarah yang penuh legenda mistik dan musyrik kayak gini? Cukup pelajari sekedarnya. Pelajari saja siroh nabi dan sahabat, banyak pelajaran yang bermanfaat dari situ dan insyaa Allah jelas dalilnya.

Wasalaam wr.wb.

113. aryf - 11 September, 2008

yoi coy…ngapain juga nyari yg `jauh` dan yg mistik2, apalagi yg sesat..mending nyari yg `dekat` dan pasti di dapat. 😉

Bukankah kisah para rasul dan sahabatnya lebih mudah dipahami daripada hal2 yg begini??” yg 30 juz aj blm khatam, pain juga repot2 `ngatamin` yg lain..

eh, ngomong2, katanya rasul dan tulisan di kitab, Allah tu `dekat`. Apa bener?? klo emang bener, mending nyari Allah dech, dr pd nyari syech… heh heh heh

114. Mbalelo - 12 September, 2008

Ass. Wr.Wb.
Yth. Sdr. aryf
100x anda khatam Alqur’an 30 juz kagak ada gunanya.
yang udah ustadz, khatam, guru ngaji masih berzina ama muridnya.
hidup sempurna itu ada Ilmunya. saya yakin anda hanya bisa nyebut nama ALLAH doank, Apa itu ALLAH anda tidak tau. jangan sholat jikalau anda tidak tau siapa yang dipuja dan disembah.
Alqur’an itu isinya 70% cerita bung……
Wass.Wr.Wb.

115. aryf - 13 September, 2008

lha, situ ngomong cuma bisa mbalelo en berkoar doang..
ya kalo cuma bisa niru pak ustad or kyai atawa syech, jgn nyalah2in `kitab`nya donk!!

eh jgn2, yg 30% tuh isinya cuma `kosong`..
ah repot juga diskusi ma tarekat yg blm `plong`..
jgn kan nyari hakikat, syariatnya aj bolong2..

puasa di siang bolong
bikin hati jd plong
klo bersuara jgn spt tong
baru nyebut nama..tp isinya KOSONG.

116. AVATAR - 14 September, 2008

Sepertinya Sdr Hari & Arif sdh dekat dgn ALLAH ….. saya takjub dan malu mendengarnya…..Karna apa ? anda berdua seolah2 adalah orang yg paling suci di muka bumi ini …..naudzubillah min dzalik…… Sedangkan yg lain anda anggap sesat . Ingat ya ….. tak ada seorangpun yg tahu tentang rahasia umatnya kecuali hanya ALLAH semata .jadi anda berdua tolong camkan akan hal itu dan perbaiki ahklaq anda agar tidak selalu negative thinking terhadap pemahaman orang lain.

117. aryf - 14 September, 2008

Itu kan mnurut `pmikiran’ sampeyan…
Tolong di`simak`, jgn cuma `nyalak`..
Yg nyebut2 sesat emangnya sappaa??
Yg ngaku2 suci itu mannaa??

Jauh2 berputar2
Hai Saudara avatar…
Kalo ngutip tulisan
Bersihkan dulu tuh `pikiran`..

Lha wong kami ini sama2 `mbalelo` kok…
yg satu udh bengkok, satunya lg g kapok2.
mngapa pula anda yg jd sewot.
Gitu aj kok repot!

118. AVATAR - 15 September, 2008

anda simak pada tulisan anda yg pertama……masak anda lupa sich…..disitu jelas2 anda jelas2 menulis kalimat yg sesat di situ…..tolong sekali lagi anda cermati …… okay? dan cam kan baik2…..jangan sekali mengucapkan kalimat sesat terhadap pemahaman orang lain termasuk kepada syech siti jenar

119. SONY - 16 September, 2008

untuk saudaraku gak usah minder untuk menunjukan jalan yg lurus menuju ke Allah.Ajaklah sama-sama,terkadang diajakpun masih belok sini belok sana.Gak ada bedanya kalau kita jalan banyak sekali godaannya…dipertengahan jalan banyak sekali sajian yg menggoda nafsu kita untuk mencobanya. Peristiwa inilah yg sering kita gak pernah nyampe ketempat ” TUJUAN “.Jalankanlah menurut keyakinan para saudaraku InsyaAllah kita sampai ketempat “TUJUAN”.Kita sama2 mendapatkan kitab yg sama tapi jalannya masing2 dgn tujuan yg sama.

120. AVATAR - 17 September, 2008

untuk arif yang tidak bijaksana…..apakah anda sekarang sdh sadar atas tulisan anda……..?

121. aryf - 17 September, 2008

ya pantas aj sesat.. lha wong tulisannya saya yg dbaca.
ya kalo ngikut tulisannya `manusia`, jaminannya udh pasti sesat dech..

kalo ga salah saya kutip nih (saya bisanya cuma ngutip, mhn maaf pd yg Punya, mudah2n g salah kutip dan moga2 kalo salah, yg Punya tulisan mau memaafkan); di `tulisan` ttg binatang ternak huruf 116:
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”

Munkin karena tu `tulisan`, bangsa binatang kagak mau `dikutip` tulisannya ma bangsanya manusia. Takut kayak manusia nantinya, suka maen yg `gelap2`.

silakan sodara `avatar` mengoreksi..
eh sodara avatar, ap beneran udh bisa ngomong ma api, angin, udara dan tanah? bagi2 donk rahasianya? soalnya ane suka bgt ntn kartun avatarnya `global tv` he3..

btw, jgn2 mending jd avatar dr pd jd manusia nyak??

122. aryf - 17 September, 2008

buat bung `sony`, beta jd teringat bangsa jepun (bukan merk dagang lho).
terkenal dg semangat bushido dan harakirinya.
Semangat pantang menyerah dan bunuh diri.

Ane juga jd teringat filmnya jet li (Fearless).
Trnyata musuh terbesar DIRI tu, ya diri sendiri.

Lagi2 buat bung Sony, anda berhak dpt hadiah. Hadiah dr yg Punya `tulisan`. bukan tulisannya ane yg dituduh, `nuduh` org sesat. TulisanNya tu ttg `perempuan` huruf 66:

” Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka: “Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu”, niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka). ”

thx buat bung sony, telah mngingatkan hamba yg bengkok dan g kapok2 ini. anda layak mewarisi semangat bushido dan harakiri. 🙂

123. AVATAR - 17 September, 2008

lha anda sendiri ( Arif yg tdk bijaksana ) termasuk dalam golongan binatang apa manusia sich……….jangan2 setengah binatang………jadi2an donk…….lhawong sifatnya suka nyalak2……ngartiinnya aja salah….
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”
kalau di artikan seperti ini : Islam itu tidak harus banyak dalam jumlah ( kuantitas) tetapi yg diharapkan adalah Kualitasnya…….
Banyak orang yg sdh melakukan ibadah tetapi kelakuannya mirip binatang,tidak dpt menahan hawa nafsunya……..
jadi yg dimaksud itu adalah” orang2 yang kebanyakan” ( yg melakukan ibadah tetapi tidak dpt menahan hafa nafsunya ).
Dan perlu di ingat ” Orang2 yg selalu ingat kepada ALLAH ( Dzikir ) itu bagaikan buih dalam samudra ” ,jumlahnya hanya sedikit dari kebanyakan orang.
Jadi anda ( Arif yg tdk bijaksana ) jgn salah dalam mengartikan……,
lha sekarang anda ( Arif yg tdk bijaksana )termasuk dalam yg mana tuch………,jangan-jangan……tau dech yg mana…….mungkin yg kebanyakan kali yeeeee……..

124. aryf - 18 September, 2008

ane pgn jd avatar aj deh..
ndak perlu di `ksh tau`, tp udh ngerti sndiri.

ngomong2, katanya org2, siti JeNar tu 1/2 b!n`tang 1/2 manusia
lha wong kadang jd ulat, kadang jd lemah abang
kadang jd kebo, kadang jd murid
kadang hina, terkadang mulia

mending jd avatar aja kan? 😉

125. roni - 20 September, 2008

saya sangat setuju sekali tentang pahan syeh siti jenar. pokoknya forever habis buat yang tahu tentang arti manunggaling kaluwo gusti. itu ajaran yang benar ? siapa Tuhan yang aku adalah Tuhan

126. AVATAR - 20 September, 2008

Memang benar adanya…..kalau di cermati ajaran syech siti adalah intisarinya islam yang ujung2nya bersumber dari rasulullah,disitu kita diajarkan untuk mencintai sang khaliq setiap saat dalam arti kata fanafillah( gandrung kepada ALLAH ) , di setiap hati para pengikut faham syech tertanam nama ALLAH ,tiap hari tiap saat tak henti2 yang di ingat hanyalah ALLAH semata .” Dalam penciptaan langit dan bumi,terdapat tanda2 orang yg berpikir yaitu: Orang2 yg mengingat ALLAH dalam keadaan duduk,berdiri,maupun berbaring “.Pada zaman rasulullah jg pernah dikisahkan : Ada seorang pemuda yg ingin sekali tinggal bersama rasulullah.Dia hanya ingin tahu perbedaan orang biasa ( kebanyakan orang/umum )dengan sang kekasih ALLAH. Dia ( pemuda ) setelah tinggal selama tiga hari,minta ijin pulang kepada siti aisyah ” Ya Siti Aisyah…..ternyata selama saya tinggal bersama rasulullah tidak ada sedikitpun yg perbedaan antara saya (pemuda) dan rasulullah,saya sholat mengaji dan ibadah yg lainya pun rasulullah juga melakukanya , jadi apa yg berbeda ( kata pemuda itu ). Lalu Siti Aisyah menjawabnya ” Hai anak muda , sesungguhnya kamu tidak mengetahui bahwa setiap rasulullah membalikan badan Dia selalu mengingat ALLAH ( Dzikir ) setiap saat (Every Second/tanpa putus2nya)”.jadi hal itulah yg membedakan ,memang agak sulit untuk kebanyakan orang. Setelah mendengar uraian tadi si pemuda itu takjub dan terpana …. ternyata orang2 yg selalu mengingat Allah (Dzikir) kedudukanya lebih Mulia dari mahkluk yg lain.
Jadi Sebenar Syech Siti Juga menerapkan itu sampai keadaan (state)Fana (fanafillah / Gandrung).Yg dipikirannya hanya ALLAH tak ada yg lain.Sampai waktu ditanyapun keluar dari mulutnya kalimat ALLAH .Coba kita lihat perbedaan Fananya Syech Siti dengan Fananya Fir’aun, Kalau Fir’aun dia mengaku Tuhan karna kesombonganya (Egonya ) sedangkan Syech Siti karna kecintaanya.Bagi dia ( Syech Siti ) kecintaanya kepada ALLAH di atas segala2nya…….Jadi bagi kebanyakan orang yg tidak mengetahui sering salah menafsirkanya ,tapi insya ALLAH sejarah akan terbuka dgn sendirinya sesuai dgn perkembangan zaman…orang makin lama makin pandai…..kebenaran kisah Syech Siti akan terkuak lambat laun…..pada akhirnya kebenaran akan muncul tanpa di tutup2i(rekayasa)….Amien.

127. sony - 20 September, 2008

untuk aryf terimakasih…ane juga masih banyak belajar apalagi tulisannya muhamad syahudien urutan 82,83&84 bagus tuh

128. sony - 20 September, 2008

oya ada tulisan yg menyatakan sholat berjamaah itu sperti demontrasi kepada Allah…atau mungkin ane yg salah baca. Tapi ane mo nanggapin kalau ada tulisan yg kayak begitu. Emang kita berjamaah berame-rame tapi masalah bathin sendiri-sendiri inilah yg mereka tidak tahu harus dikasih tahu. Dari sekian sholat hanya satu pada saat bathin kita menyatu dengan Allah. Begitu juga zikir, itulah mengapa zikir diberikan banyak2, karena cuma satu disaat bathin kita menyatu dengan Allah…mudah2 ada koreksi dari saudaraku…dari kesalahan tulisan ane ini. terimakasih

129. AVATAR - 21 September, 2008

intinya berusahalah sekusyu mungkin biarpun sholat berjama’ah maupun sholat munfarid(sendiri2 di rumah),ibadah ( sholat,zikir,dll)adalah hubungan seorang hamba kepada sang khaliq /pencipta jagat raya.kalau cak Nur ( NurCholis Majid ) pernah mengatakan ” kita ibadah seolah-olah kita didekap oleh ALLAH “. Seperti Bayi pada waktu masih kecil sedang menangis,lalu didekap oleh ibunya kemudian si bayi tersebut diam dari tangisnya karna dia merasa nyaman berada dekat dengan ibunya. Hal ini sama dgn kita ,pada waktu kita melakukan ibadah tentunya hati kita merasa nyaman dan tentram. Jadi dapat di simpulkan tujuan ibadah selain mendekat kepadaNYA adalah untuk mendapatkan ketentraman Hati .Seperti juga syair lagu dari Bimbo ” Aku jauh Engkau Jauh , Aku Dekat Engkau Dekat “.Jadi orang melakukan ibadah agar merasa selalu dekat dgn sang khaliq /pencipta jagat raya.Kita harus senantiasa Ingat kepadaNYA ,ibarat pepatah ” Kacang tidak lepas dari kulitnya “.

130. My Blog » Blog Archive » SYEKH SITI JENAR - 25 September, 2008

[…] SYEKH SITI JENAR […]

131. AVATAR - 2 October, 2008

Untuk Bung Arif yg tidak bijaksana kelihatanya sekarang sdh tdk bengkok lagi …… syukurlah kalau anda sdh sadar …… yang perlu di ingat untuk kita semua ” Janganlah mendahului dari yang diatas sana ( ALLAH ),Semua rahasia umatNYA hanya Dia ( ALLAH ) yg lebih mengetahui …..”. Mulai dari sekarang belajarlah untuk menghormati keyakinan dan Pemahaman orang lain ,sebab keyakinan datangnya dari Hati Nurani yg paling dalam. Insya ALLAH bila di terapkan akan terwujud apa yg dikatakan ” Islam Rahmatan Lill’alamin ” ( Islam pembawa rahmat di muka bumi ini ). Makna Tauhid itu sangatlah luas ,pandanglah dari berbagai sudut pandang niscaya kamu tidak akan memilki pemahaman yg kerdil . Dan yg terpenting lagi ,beribadalah kita dengan mengharap RidhoNYA .Surga dan neraka itu ada juga karna RidhoNYA ,jadi jangan berharap ini dan itu…..Haraplah RidhoNYA .

132. AVATAR - 2 October, 2008

Sedikit cuplikan :113. aryf – 11 September, 2008

yoi coy…ngapain juga nyari yg `jauh` dan yg mistik2, apalagi yg sesat..mending nyari yg `dekat` dan pasti di dapat. 😉
Sepertinya Sdr Hari & Arif sdh dekat dgn ALLAH ….. saya takjub dan malu mendengarnya…..Karna apa ? anda berdua seolah2 adalah orang yg paling suci di muka bumi ini …..naudzubillah min dzalik…… Sedangkan yg lain anda anggap sesat . Ingat ya ….. tak ada seorangpun yg tahu tentang rahasia umatnya kecuali hanya ALLAH semata .

133. Pecinta Rabb - 2 October, 2008

Memang ada benarnya apa yg di uraikan oleh Sdr.Avatar . Kita ini Harus memiliki wawasan Tauhid yg Luas ( tdk sempit ) ,sehingga kita dapat menghormati keyakinan orang yg berbeda2 . Intinya selama orang tersebut masih menyembah ALLAH ( tidak menduakan yg diatas (ALLAH) ) selayaknya patut kita hormati .

134. Pecinta Rabb - 2 October, 2008

Setuju sekali …….

135. laskar pelangi - 2 October, 2008

ane juga salut and dukung selalu…….pandanglah segala sesuatu dgn Cinta ,Insya ALLAH tercipta kedamaian di muka bumi ini……Amien.

136. laskar pelangi - 4 October, 2008

Sepertinya Bung Arif yg tidak bijaksana( bukan Arif & Bijaksana ) tenggelam nich di telan samudra……apa sdh kehabisan tinta nich….mendingan ente mondok dulu aje dech…..cari referensi apa aja…niscaya kalau ndak berubah2 tuch pemikiran yg kerdil akan terperosok dalam lembah minimnya wawasan……. . Mudah2an saudara dapat mengkaji lebih dalam atas apa yg anda telah perbuat….dan mudah2an ALLAH SWT dapat mengampuni kekhilafan saudara Arif yang tidak bijaksana…..Amin.

137. laskar pelangi - 4 October, 2008

Sedikit cuplikan :113. aryf – 11 September, 2008

yoi coy…ngapain juga nyari yg `jauh` dan yg mistik2, apalagi yg sesat..mending nyari yg `dekat` dan pasti di dapat. 😉
Tolong anda kaji lebih dalam …… kalau anda belum mengerti lebih baik diam manis dan duduk dirumah………Mohon Ampun sama yg di atas atas pernyataan anda yg jelas2 sdh menyudutkan pemahaman orang lain…..seolah2 anda sdh dekat dgn ALLAH dan paling suci…..Astagfirullah…..cepet2 tobat ya anda……..

138. netlog - 4 October, 2008

Terima kasih atas semua komentar dan masukan rekan-rekan, dan sekedar menengahi serta mengembalikan ke topik blog “Mari Memahami dan Mengkaji Lebih Mendalam”, jadi jangan saling cela, jangan saling merasa benar sendiri.

Tidak mesti seorang haji itu memahami islam, tidak juga seorang yang khatam al-qur’an sampai puluhan kali, sebab ALLAH sendiri telah menegaskan siapa-siapa yang dibuka pintu hatinya maka ia akan mengenal ALLAH (walau dia seorang perampok atau bahkan pelacur) dan sebaliknya barang siapa yang ALLAH kehendaki untuk ditutup pintu hatinya maka ia akan tuli dan buta dari ayat-ayat dan peringatan ALLAH (walau dia seorang ustad, kyai atau bahkan seorang yang telah naik haji 3 – 4 kali).

Mari Memahami dan Mengkaji Lebih Dalam.

Akhirnya …

Wallahu a’lam …

139. AVATAR - 4 October, 2008

Memang benar apa yg anda katakan,mungkin rekan2 hanya meluruskan pernyataannya saudara Arif yg tidak bijaksana yg telah menyudutkan pemahaman syech siti dalam Blog ini.Sdr.Arif yg tidak bijaksana itu seolah2 dia yg paling benar dan paling dekat dgn ALLAH…dimana dia tulis di No.113 :” yoi coy…ngapain juga nyari yg `jauh` dan yg mistik2, apalagi yg sesat..mending nyari yg `dekat` dan pasti di dapat. ;-)”. Jadi kami2 ini hanya berusaha meluruskan dan menyadarkan dia…..ya mudah2an saja dia bisa cepat sadar dan mohon ma’af atas kekhilafan yg dilakukanya. Itu saja saya rasa tidak begitu repot dan susah untuk dia ( Arif yg tidak bijaksana ).
Wassallam…..

140. joe - 23 October, 2008

untuk yang lebih tahu tentang masalah ini
mau tanya dong, boleh ga?? tapi sedikit curhat!!

saya mempunyai kakak yang baru mempelajari ajaran syech siti jenar.setelah dia mempelajarinya dari temannya dia mulai membeli buku2 tentang syech siti jenar dia langsung menjadi orang yg jauh beda sekali, walaupun memang dia bukan orang yang taat dalam agamanya(islam) sebelumnya.”dia pernah berkata buat apa gua shalat, bahwa shalat itu ketundukan buta dan ibadah ritual tanpa isi hanyalah perilaku keagamaan orang bodoh dan kafir”.

pertanyaan saya adalah apa benar ucapannya itu??kalau memang benar bagaimana dengan Nabi Muhammad yang selalu mengerjakan shalat, apakah bisa dikatakan Nabi Muhammad itu orang yg Bodoh dan Kafir??(padahal ALLAH sendiri yang menyuruh Nabi Muhammad menyembah ALLAH dengan cara Shalat sebagai salah satunya.

saya pernah berkata kepada kakak saya, bahwa dia itu ibarat sekolah masih anak TK tidak semestinya langsung naik ke jenjang fakultas apalagi langsung mengambil gelar master.itu sama sekali tidak mengikuti proses yang ada.karena kita dilahirkan didunia ini tidak langsung bisa duduk sambil ngerokok dan ngopi, pastinya ada prosesnya”.tapi dia malah berbicara tentang ma’rifat, tarikat dan hakikat yang dia hanya tahu dari sebuah buku yang dia beli dan referensi dari temannya yang menganut kepercayaan syech siti jenar.
yang saya tidak sukanya adalah tidak sepantasnya dia mengajak debat argument kepada orang yang imannya belum ada apa2nya.

mohon kasih comentnya.
dikirim ke email saya juga boleh : joegrunge@yahoo.com
terimakasih Wassallam…..

141. Bocah Edan - 2 November, 2008

perkataan kakak anda “buat apa gua shalat, bahwa shalat itu ketundukan buta dan ibadah ritual tanpa isi hanyalah perilaku keagamaan orang bodoh dan kafir”, itu ada benarnya walaupun ada salahnya, sering sholat kita jadikan hanya ritual yang tampak saja, tanpa mendalami pemahaman sholat itu sendiri, beda dengan Kanjeng Nabi Muhammad SAW, beliau sholat ya di luar ya di dalam (hati dan jiwanya ikut sholat) jadi beliau mengerti apa yang dilakukannya , dampak sholat terlihat didalam perilaku kita sehari hari, Jadi sholat jangan dipandang sebagai ritual yang terlihat dari Fisik saja, kalo dalam bahasa saya “Kulitan tanpa jeroan” , dalam memahami paham tersebut perlu belajar dan perlu proses, Syech Siti Jenar itu juga melakukan sholat, jadi Kitab yang meng informasikan bahwa Syech Siti Jenar itu tidak Sholat itu Salah, Oleh karena itu di dalam komentar Saya sebelumnya, Saya tidak tidak menganut atau percaya kepada Kitab / buku apapun itu, Karena Kitab itu pada hakekatnya bisa di tambah bisa di kurangi, tergantung tujuan dan tendensi penulisnya. Mengenai kakak anda itu sebaiknya mencari Guru yang ahli, dan jangan berguru pada Kitab/buku, masalah dia sering mengajak debat dan sebagainya, itu lah akibat dari menganut buku, tanpa tahu patokannya, baik itu tentang sedang dengan siapa dia menghadapi ataupun tempatnya, kalo ada buku setidaknya ada yang membimbingnya, kalo masalah tentang tingkatan yang anda sebutkan (SD, fakultas yang anda sebutkan) itu adalah ke hendakNya, belajar berapa lama pun seseorang tentang ma’rifat, hakekat, Syariat bahkan, kalau Allah yang berkehendak tidak lulus ya tidak lulus, Lulus ya lulus, semua itu kehendaknya. Sebenarnya banyak yang ingin saya uraikan di sini, tetapi tidak cukup, mungkin bagi yang kurang Puas atau yang ingin di tanyakan lagi silahkan telp saya di 0856 4549 1000, pembahasan tentang setuju tidak setuju dengan ajaran Syech Siti Jenar tidak akan ada ujungnya karena itu perbedaan. satu hal yang tidak bisa di sangkal adalah ALLAH MAHA BESAR, Alhamdulillah

142. Bocah Edan - 2 November, 2008

ralat “kalo ada buku setidaknya ada yang membimbingnya’ yang benar “kalo ada GURU setidaknya ada yang membimbingnya”

143. Bocah Edan - 2 November, 2008

Buat yang bikin Artikel ini Mas Netlog , anda itu gak punya patokan alias bodoh, Hal begini kok dijadikan topik, Anda lihat kan hasilnya malah perseteruan. Sudahlah yang tidak suka dengan Syech Siti Jenar biar gak suka, yang suka ya biar Suka. Seperti saya ini, Ingat kalo ketemu kerbau pakai bahasa kerbau, kalau ketemu semut pakai bahasa semut. Alhamdulillah.

144. Ryko - 9 November, 2008

Kebenaran itu ada dalam Hati kita. Sering sekali orang dengan bangga berdebat tentang hal” yang benar,& merasa dirinyalah yg paling benar. Apalagi berpatokan pada buku yang gak jelas asal-usulnya. Karna dalam ILMU KETUHANAN,di dalamnya penuh & banyak hal-hal yang tidak bisa diterima dengan akal atau logika. Kalo orang jawa bilang harus dengan ” ROSO PANGROSO”

145. Tejamurti Kencana Sariwahana - 13 November, 2008

Kupahami orang-orang besar masa lalu hanyalah berdasarkan pemahaman yang menjadi anugerah untukku. Masing-masing semuanyapun memahami orang-orang besar masa lalu hanya berdasarkan anugerah pemahaman yang diberikan kepada mereka masing-masingnya. Kenapa harus menjadi masalah hanya karena tiadanya sama dalam pemahaman …….! Aku bukanlah orang yang dapat paham kebenaran dengan baik dan benar ….. Tapi ……!!! Paling tidak aku telah berijtihaduntuk memahaminya …… iya kan …..!!!!

146. krisna wijaya - 14 November, 2008

mas mas sing ngerumpi,
pada hakekatnya ajaran syech siti jenar tul, cuma memang tak bisa diajarkan ke orng awam, masing2 orang punya maqom tersendiri dan punya pemahaman yang berbeda tergantung ilmu yang dia serap ( maqom ) anda bisa baca buku al- hikam, kalian bener semua kok cuma memang pemikiran orang ada tingkatannya, yang penting jalankan saja ibadah yang kita mampu. di buku al hikam disebutkan amalkan ajaran yang engkau ketahui secara istiqomah maka Allah akan menampakkan apa2 yang belum kamu ketahui ( Laduni ) jadi jalani aja syareat dan wiridan yang ada maka Allah akan menambahkan ilmu mu. Jangan juga kita membandingkan antara Siti jenar dan Wali songo mereka juga berjuang di jalan masing – masing. tidak semua ulama yang berada DI PEMERINTAHAN itu jelek yang tau hanya Allah dan dirinya sendiri, apalagi jika tujuannya dakwah maka susah menilainya, lain jika untuk urusan dunia maka itu baru dapat kita nilai. Saya pernah dapat penjelasan dari ulama kadang2 untuk urusan dakwah kita nanti akan terjun ke tempat yang buruk atau maksiat jadi seolah olah kita dekat dengan maksiat padahal tidak, untuk Walisanga beliau2 adalah orang2 yang makrifat tetapi untuk keperluan dakwah, maka mereka berada ditempat yang sarat akan maksiat ( kerajaan Demak,saya sebut maksiat karena bagi ulama berada dipemerintahan adalah maksiat tetapi kalau untuk Dakwah maka dapat dimaklumi.

147. Adem,ayem - 14 November, 2008

Kalo kita mau mengkaji lbh dlm. Saat kita baru di lahirkan,saat itu Kita (Manusia= Suci) nah disitu yg harus & wajib kita cari. Jd saya rasa, saudara2 jgn sampe mengikuti ajaran2 yg mengandung unsur politik yg spt di ajarkan 9 lelaki di tanah Jawa. Yg mengalihkan tentang Hakekat manunggaling Kawulo lan Gusti dengan mengatakan/mengajak (sa’at itu) bahwa manunggaling Kawulo lan Gusti, karena Beliau:9laki2 yg dekat dgn Penguasa/Pemerintahan (saat itu), manunggaling Rakyat dgn Pemerintah (saat itu). Dgn mengatakan ajaran yg nyata2 Benar,dikatakan sesat. Ini hanya pandangan saya,semoga bs menambah masukan. Dan mohon klarifikasi seandainya ada kekeliruan. Suwun.

148. Syekh SINTING gak BENAR - 15 November, 2008

BAgi ANJING2 SALIBIS dan Evengelis…berhentilah Mempropaganda Umat Islam di indonesia………..Dan bagi Umat2 ISLAM KEMbalilah Ke ALquran Jika ada Suatu MAsalaH/Kontroversi……FORUM ini Berbau SALIBIS!!Dari SEjak ZAman Nabi Muhammad SAW….sudah Banyak bermunculan NABI Palsu……dan Bagi pelakunya TOBAT LAH JIKA TIDAK!!! JANTUNGMU AKAN PECAH dan Darahmu Sangat Harum BAgiku!!! ALLAHUAKBAR..

149. Syekh SINTING gak BENAR - 15 November, 2008

Pelencengan AJARAN ISLAM seharusnya Sudah Membuka Fikiran Kita ………Umat Muslim…KALian Jgn saling bermusuhan krn beda aliran dalam Islam…………KALIAN HARUS TAU MUSUH UMAT ISLAM SESUNGGUHNYA ADALAH IBLIS>>>JIKA UMAT ILSAM PECAH BELAH>>>>MAKA TERTAWALAH IBLIZZZ DAN PENGIKUTnya………………..ALLAHUAKBAR

150. Syekh SINTING gak BENAR - 15 November, 2008

SYARIAT SANGAT JELAS TERTUANG DALAM ALQURAN……………………………………..APA LAGI YG DIDEBATKAN>>>>>>>>>>>>jgn mau dibodohin Ma UMAT yg bukan Islam yg ikut nimbrung di sini>>>>>KAlian umat Islam harus Memperhatikan Kata2 org yg Mendukung Kesesatan>>>>>SETAN bisa BErwujud PEMAHAMAN SESAT(mlenceng dari ALQURAN dn HADIST)…………..SEKARANG ZAMAN DAH ENAK>……gak ada Perang….KENAPA MALAH JD SUSAH MENJALANKAN PERINAH AGAMA……….MALAH NGOTAK ATIK ALQURAN>>>>>>>>KALO KITA pernah ngerasain sakit di dunia>>>>>>>BERLIPAT2 LEBIH SAKIT AZAB ALLAH>>>API DI DUNIA GAK SEBANDING DI NERAKA!!!!JNG MACEM2 SAMA AGAMA………..

151. Syekh SINTING gak BENAR - 15 November, 2008

SETELAH MENINGGAL NANTI KITA AKAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN SEMUA PERBUATAN KITA!!!!seKARANG PUN TINGKAH KITA DIREKAM JELAS,TIADA SEJENGKAL PUN KALIAN BISA MENGELABUI KEBESARAN ALLAH YG MAHA MENGETAHUI…………DAN JANGAN BERHARAP UMUR PANJANG!!!!!ALLAH YG MENENTUKAN UMUR KITA!!! INGAT NYAWA KITA CUMAN SATU>>>>APA KITA TAU KAPAN KITA MATI>>>>HANYA ALLAH YG TAU>>>SEKARANG JUGA KITA KEMBALI KEJALAN YG BENAR>>>>>MARI kita kembali ke ALQuran…..BAcalah dan serap lah MAkna dan Arti2 yg terkandung di dalamnya…..bertanyalah sekiranya tidak tahu….MAri Kita Kembali Kepada ALLAH……DUNIA yg Kita diami SEKARANG sudah berbau Saiton….Pilih LAH yg BErbau AKIDAH dan Syariat Dalam Ajaran ISLAM>>>>KArna kita yakin Semua PAsti MATI……KAPAN?

152. LUAY - 19 November, 2008

bismillahirohmanirrohim….
Al Fatihah…
hebat,briliant,keren..aplaus buat semuanya..
da beberapa pertanyaan,
1.apa itu nafsu?
2.Siapa penguasa segala ilmu?
3.apa ada “manusia” yang sempurna?
tolong bimbingannya,tapi sebelum menjawab,renungkan baik2 kalimat ini “OJO NGGAWE DUSO TUR OJO NDUSONI”
a’udzubillah minannafsi wa minal fikri wa la haula wa la quatta illa billahil ‘aliyil ‘adzim

153. ujangs - 20 November, 2008

siapakah yang mempunyai kehendak ? manusia atau TUHAN …….
siapakah yang MAHA menentukan ? manusia atau TUHAN…….
siapakah yang MAHA menggerakan ? manusia atau TUHAN…….
APA yang kamu ketahui tentang KETUHANAN ?
andai saja aku harus jujur pada diriku sungguh aku tdk tahu akan semua itu …
Sungguh HEBAT KAU SANG MAHA PENCIPTA ….

154. RAKA - 20 November, 2008

andaikan dunia ini PANGGUNG SANDIWARA …
aku atau TUHAN dalangnya …?
andaikan aku dalangnya berarti akulah yang menentukan segalanya dan aku pula yang mengatur hidup dan matiku…
andaikan TUHAN dalangnya berarti DIA lah yang menentukan segalanya dan DIA pula yang mengatur gerak… langkah…serta hidup dan matiku… Namun aku tidak perduli semua itu yang aku inginkan hanyalah menikmati semua rasa yg ada dlm perjalanan menjelang kematianku …

155. bodho - 21 November, 2008

aku tahu sesuatu karena membaca bukur
aku tahu sesuatu karena mendengar dari orang
tapi aku sama sekali belum tahu yang sebenarnya
karena aku belum merasakan
aku belum merasakan karena aku tidak berjalan
siapakah aku ini
aku sama seperti calo diterminal
aku berteriak bandung-bandung
tapi aku belum pernah pergi ke bandung
aku tahu bandung hanya nama
aku tahu bandung dari kondektur
aku malu pada diriku sendiri
menawarkan sesuatu yang belum pernah aku lakukan
menawarkan sesuatu yang belum pernah aku rasakan

156. lank - 21 November, 2008

siti jenar sudah dipastikan sesat,karna sudah berani menafsirkan tentang ajaran yang sama sekali sangat berat untuk dipahami oleh manusia pada dasarnya.

157. Adem,ayem - 23 November, 2008

Rahayu,rahayu,rahayu.
Sebelumnya Aku mau minta maaf. Apabila ada perkataan/uraian Aku yg skrg maupun yg lalu,telah menyinggun soudara2 sekalian. Tak ada niatan sedikitpun untuk membuat pernyataan/uraian yg membuat soudara2 tersinggung. Manusia di Dunia ini,semuanya masih belajar dan belajar. Disini saya, tidak akan berbicara panjang lebar. Hanya permintaan maaf. Saya sendiri orang awam. Apalagi mengenai suatu “Agama” saya masih nol (0) kecil. Maka disini saya tidak berani ngomong masalah Agama. Namun sebagai Manusia,saya Rasa wajar apa bila punya keingin dan mau belajar tentang KETUHANAN. Karena yg mempertanggungjawabkan semua perbuatan,adalah Pribadi masing2. Maka dari itu,apabila ada perkataan/uraian yg kiranya tidak berkenan saya minta dibukakan pintu maaf. Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang kepada siapapun. Tak terkecuali. Terima kasih, Rahayu.

158. Sunan Blontang - 23 November, 2008

Ass Wr Wb
di pagi ya cerah ini saya ingin memperkenalkan diri tanpa banyak bicara dan cakap
” AKU ADALAH AKU ” dan aku seperti saudara Bodho di post no 155.
“aku masih kosong tanpa isi”. mohon petunjuk dari sesepuh sekalian
meski julukan ku sunan….. Tapi aku masih Blontang yang jauh sekali dengan Sunan Bonang. Mohon maaf pada semua…
Wss Wr Wb

Nb @bocahedan saya coba menghubingu saudara no saya 085 6360 7787 tapi mungkin saudara masih sibuk…… sekali lagi maafkan saya

159. jabarantas - 24 November, 2008

lihat dalam dirimu masing-masing. kamu akan tau, apa yang kamu lakukan itu bener pa nggak. jangan terjebak pada pertentangan pendapat apalagi sampai memaksakan kepada orang lain. karena ‘pendapat’ itu tercipta karena olah berbagai pengalaman yang dialami oleh masing-masing individu (yang tentu saja berbeda satu sama lain) yang pada akhirnya menciptakan suatu opini (pro dan kontra). apapun keyakinannya, pada hakekatnya tujuan kita sama yaitu menuju Pencipta kita (antri mati) tinggal bagaimana cara kita mengisi saat-saat kita sedang berada di ‘dunia’ yang cuma ‘sebentar ‘ ini.
pengen tau caranya??? skali lagi lihat ke dalam dirimu yang paling dalam

160. Adem,ayem - 24 November, 2008

Pramana,Enget lan Eling.
Pengalaman yg bersumber dari Diri Pribadi. Yg dilandasi dari hati yg Suci,tanpa ada muatan > nafsu duniawi. Kadang aku berfikir: Bicara, sangatlah mudah untuk bicara dan gampang sangatlah gampang untuk diuraikan. Namun, Laku…,Ilmu tanpa laku. Mana mungkin bisa ketemu.
“Darimana Aku dan akan kemana Aku”
ibarat burung terbang kemana tujuannya…?
” sak tebih-tebihipun peksi mabur,mesti bali nyang kandange”
mbok menawi makaten.

161. ujang - 24 November, 2008

heh…heh…heh… aku bingung siapa yach yang nyiptain siti djenar ??????
lalu ,*siapa yang maha menggerakan…siti djenar
*siapa yang maha membolak-balikan… siti djenar
yang saya tahu hanya TUHAN yang maha tahu segalanya … sebaiknya simpan saja persepsinya buat nanti ujian…
lantas kalau menurut anda2 sekalian yang benar itu siapa???????
dan apakah anda sudah benar sperti itu….
kalau belum sebaiknya anda diam karena ternyata andalah yang salah… karena menyalahkan orng lain sedangkan diri anda sendiri ?????

162. Adem,ayem - 25 November, 2008

Kalau mencari menang atau kalah,benar atau salah Semuanya kembali kepada keyakinan masing2 individu.Tak ada untungnya menyalahkan atau membenarkan pendapat. Hendaknya Kita bisa mengambil yang mana yg lbh baik,untuk memperbaiki diri kita.
Perdebatan maupun perselisihan gak akan ada akhirnya,karena menurut masing2 merasa dirinya yg paling benar.
Namun jika kita mau koreksi diri, dari lubuk hati yg paling dalam. Mungkin kita baru menyadari. Mana yg benar atau salah. “benar untuk siapa & salah buat siapa”
Hidup didunia inipun sudah merupakan ujian dan sedang dalam masa/proses ujian.
Untuk mencapai sesuatu dan lulus dari ujian itu. Saya masih butuh banyak belajar.
Perlu digaris bawahi,dari keseluruhan aku bukanlah penganut faham Syeh Siti Jenar. Namun saya rasa,sah dan boleh2 saja menyimpulkan faham Beliu.
Saudara Saudara, Maafkanlah diriku. Sekali lagi maaf..
Tuhan maha tahu.

163. Alif - 26 November, 2008

Istifar kabeh… dulur2
Syech Siti jenar dan Sunan Songo sudah akur di Alam Kelanggengan
kalau sedulur gak percaya,.. coba Ngerogo Sukmo temui mereka.
kalau gak bisa ya…. berguru lagi. terus jangan saling menyalahkan.

Wass. Wr. Wr,

164. Boker - 26 November, 2008

@alif..
Kang..,kang…
Halah…,opo kuwi ngrogo sukmo. Ngrogoh rogo wae susah. Ndadak ngrogo sukmo mbarang…

165. Alif - 27 November, 2008

@Boker/Modol/Ngising/Beol
disini tempat mengkaji, bukan tempat buang hajat

Mudah-mudahan Allah mengampuni Kekhilafan anda. Amin…..

166. bodho - 27 November, 2008

aku mencium bau anyir
aku mencium bau amis
aku mencium bau busuk
Bau itu seakan keluar dari semua yang kulihat
Bau itu seakan keluar dari yang ku dengar
Bau itu seakan keluar dari yang kucium
aku tidak mampu mendakwa diriku sendiri
apakah aku berbau anyir
apakah aku berbau amis
apakah aku berbau busuk
aku tidak mampu mencium bauku sendiri
aku merasa aromaku paling wangi
ternyata aku…..
aku mohon ampunan Mu

167. Boker - 27 November, 2008

Nuwun sewu, kawulo kok wingi langsung nylonong,tanpa salam/permisi.
Salam kenal.
Khusus @Alif. Saya minta maaf.
Orang Yg Iklas, seperti orang yg buang hajad.
Berapapun yg keluar,dia gak merasa kehilangan malah merasa lega. Dan gak akan mengingat lg.
Gimana mau iklas…, berbuat baik dikit aja. Ingeeeet terus…, sory… Makannya namanya boker,maksude aku ben iso belajar perbuatan sing iklas. Bukan karena nama “Boker” terus orangnya udah iklas,.. Durung mesti lek…, kan masih belajar…
Kalau g muna’. Iklas itu spele diucapkan. Tp susah dilakukan. Jadi sg gampang2 wae kl mau belajar, monggo kito sareng2 belajar laku/tumindak ingkang:
Sabar,
Iklas
Jujur,
Tawekal
Narimo lan Temen.
Supaya kita dapat pengayomanipun Gusti Pegeran / Tuhan.
Maaf lho… Mungkin ya…

168. BEAN - 27 November, 2008

aku ini adalah diriMu
jiwa ini adalah jiwaMu

aku ini adalah diriMu
cinta ini adalah cintaMu

rindu ini adalah rinduMu
darah ini adalah darahMu

tak ada yang lain selain diriMu
yang selalu kupuja
kusebut namaMu disetiap hembusan nafasku
kusebut namaMu.. kusebut namaMu

dengan tanganMu aku menyentuh
dengan kakiMu aku berjalan

dengan mataMu aku memandang
dengan telingaMu aku mendengar

dengan lidahMu aku bicara
dengan hatiMu aku merasa

” DEWA 19 with SATU “

169. Boker - 27 November, 2008

Manusia adalah perwujudan Gusti,
Ngendikane Gusti mawi Tutukin Manungso.
Pamirengipun Gusti mawi Talinganipun Manungso.
Panggondonipun Gusti mawi grononipun Manungso.
Gandrungipun Manungso anamung dumateng Gusti.
Tamtu ingkan sampun Manunggal. Inggih meniko Manunggaling Kawulo lan Gusti. Tegesipun Manungso mboten kaiket oleh Nafsu.

170. hamdi - 3 December, 2008

ya…. sudah, semua pada bener tapi sing pener mana???
ya…. sudah, semua ga ada yang salah tapi sing…. mana???
tau yang bener lan pener…. monggo / silahken di kerjakan dan di ajarkan….
kehidupan wis rusak, kapitaliss, ahlak pada jebol kabeh… tolong ajarkan saja ya…. suwun

171. bodho - 3 December, 2008

Semua kembali kepada diri pribadi masing-masing
kita yang bertanya
kita juga yang menjawab
kita yang merasakan
semua dijadikan cermin diri
dengan bukti perilaku akhlakul karimah
monggo….

172. OBING - 4 December, 2008

URIP NING DUNYA KUR MAMPIR NGOMBE

173. LUAY - 4 December, 2008

ma,rifat yang lepas dai syariat harus dikaji lebih,apkah Rosulullah yang sudah dimaksum berhenti beristighfar?,,,,bedakan mana jalan yang diridhoi dan mana yang istidroj,bedakan mana yang nafsu mana yang haqqullah….

174. Boker - 4 December, 2008

Mlakune wis podo tutuk/nyampe durung…?

175. bodho - 5 December, 2008

yang terasa
akan terucapkan
yang terucap menjadi gerakan/perilaku
mustahil yang murni suci
ada rasa buruk
ada ucapakan buruk
ada perilaku buruk
alhamdulillah kita masih diberi nikmat hidup
sehingga kita masih diberi kesempatan
untuk belajar dan belajar memperbaiki diri
karena di dunia ini kita sekolah
sekolah kehidupan
yang pasti ada ujian disetiap tahapan
kita berusaha untuk lulus
lulus tidaknya tergantung diri pribadi
seberapa besar kesungguhan kita
sertifikat lulus bukan kita yang memberi
kita hanya mengupayakan
pelajaran tidak pernah tamat
sebelum kita wafat

pada dasarnya tulisasn ini
untuk menasehati diri pribadi
supaya tidak lalai

176. sejati - 6 December, 2008

di dunia ini tidak ada yang sempurna
jangan merasa bisa tapi bisalah merasa
kalo beragama jangan fanatik
agama = ageman = pakaian jadi tergantung siapa yang memakai

177. Boker - 7 December, 2008

@ Sejati. Maaf sebelumnya.
Setuju kalo, Agama=ageman. Tapi kurang setuju kalo agama = pakaian. Karena apa,seseorang harus melepaskan pakaian tatkala mau mandi. Dan seseorang gak akan memakai pakaian itu apabila sudah bosen atau rusak.
Sekali lagi maaf,apabila kurang pas.

178. bodho - 8 December, 2008

alhamdulillah
kita harus merasa tidak sempurna
supaya kita selalu ingat
untuk memperbaiki diri

179. Joyokusumo - 9 December, 2008

Aku adalah Aku…, Aku tetap Aku…, Aku tiada pernah berubah. Aku.., tetap Aku.

180. Alif - 11 December, 2008

Ass. Wr. Wb.
Pokoke sedulur kabeh wiss apik pemahamane, analisane, omongane
tapi sing jadi pertanyaan wis ngerti lan wis duwe ilmune durung.
arep mulih iku ene ilmune ben ora nyasar. nak durung gole’o
meguru…. ojo kakehan moco buku.

Wass. Wr. Wb.

181. Boker - 11 December, 2008

@ Alif.
Salam…,
Sedikit faham dan kesimpulan.
Saya rasa forum disini,untuk mengkaji dan untuk memahami. Bukan untuk mencari guru atau murid.
Kalaupun ada, itu sah2 bagus saja. Toh pada dasarnya semua diartikel diforum ini, bagus semua.
Tapi menurut buku yg saya baca… Antara guru dan murid seharusnya sefaham.
Yg dikhawatirkan seperti Syeh Siti Jenar dgn Muridnya.
Demikian sedikit uraian. Maaf bila krg berkenan.
Salam…

182. dino - 17 December, 2008

maaf…
klo agama diibaratkan pakaian mending jadi ayam aja he..he…

183. Joyo Kusumo - 18 December, 2008

Gak boleh gitu kang Dino.
Kita harus menghargai dong.
Apapun komen orang….,

184. baskoro - 19 December, 2008

ilmu roso tak perlu dirasakan karena roso ora bakal ilang yen kowe ngerti roso iku sejatine opo sing mbok pikirke ra usah mbok rasake
artine
ilmu makrifat tak perlu dipikirkan nanti akan terasa sendiri jika kamu tahu siapa dirimu dan siapa sukmo sejatine dirimu baru ketahapan berikutnya…

185. Boker - 19 December, 2008

Betul itu…,
Biasane pikiran iku bawaan dari nafsu.
Dan biasane sing ganggu roso, biasane nafsu. Tp ngrasake roso harus dibiasake. Biasane, biasane…,he he.

Bener po salah kang Bas..
Nek salah yo njaluk ngapuro,nek bener yo nyuwun pangestu. Nuwun…

186. " AKU " - 23 December, 2008

bapak 2 yang terhormat
diantara kita jagan ada saling bantah membantah diantar kalian, diantara sama saja kita menganiyayah diri kita sendiri ” intinya Allah adalah HIDUP Al’ hayat sembahlah yang yang HIDUP Allah Ta’alah yang berkuasa yang mendiami antara Langit dan Bumi kecuali yang MATI bukan ” AKU “.

187. lilik sintawati - 24 December, 2008

kita terlahir dlm keadaan suci,kita mati disucikan,agama islam dan kitabnya adlh suci,umatnya tak ada yang suci,nabi,rasul,syeh,kyai,haji,ato semua yg disebut sebelum nm adlh gelar,ajara islam tak ada gelar semua sama di mata allah……………..sebagai umat agama islam saya kagum,bangga, dan apalah ….menjunjung setiap ajaran agama baik dr wali songo maupun dr syech siti jenar……………………………………..yg intinya semua menuju kebaikan…………………………………….

188. Abumuroh - 26 December, 2008

adakah hamba-hamba yang sudah MKLG yg mau menjelaskan tetang Alloh ??
– Alloh ada dimana??
– Bagaimana caranya kenal dengan Alloh??
– Apa syarat-syarat mengenalnya??
Terima kasih jika mau berkenan menjelaskan.

189. Boker - 26 December, 2008

@ Abumuroh..

Pertanyaan yg bagus…,tapi kurang…… & bukan pada tempatnya.
MKLG.., apakah segampang itu..
Allah Maha Besar,Maha Mengetahui. Maha Segala-galanya…

190. Abumuroh - 27 December, 2008

mas Boker

maksudnya kurang…….. pripun mas??
bagaimana supaya pada tempatnya mas??
adakah alamat atau tempat,atau yang lain mas?
bagaimana caranya supaya mudah mas??

salam Abumuroh

191. Boker - 27 December, 2008

@ Abumuroh
Maaf saya belum bisa menyebutkan anda mas atau mbak. Karena saya blm tahu status sampean.
Maksud dari kurang…,adalah pas.
Dan bukan pada tempatnya..,itu.., adalah karena diartikel ini bersifat umum. Maaf bukan bermaksud mengatakan “MKLG” bukan untuk umum.
Dan kemudahan bisa tercapai pada Manusia yang sudah tahu Ilmunya dan mau menjalani atau Nglampahi. Karena Ada Ilmu tanpa adanya kemauan untuk menjalani kok kayaknya mustahil.

“carilah poro Winasis,dapatkan Ilmunya dan jalanilah”.

Kita ini semua, masih belajar.
Ngelmu Roso itu sangatlah halus.
Mari sama2 belajar, berbuat kebaikan pada sesama dan berbudi luhurlah.
Karena pondasi yang kokoh adalah Budiluhur.
Kasih tingkatan kejujuran diatas harga diri.

192. blue vespa - 30 December, 2008

tengoklah bagian dalam diri, lupakan bagan luar karna telah terkontaminasi, buang dendam gantikan dengan kelembutan…begitu ujar sunan kalijaga yang saya baca dari buku achmad khodjim. maka apapun yang telah terjadi pada siti jenar maupun kita sekarang marilah kita maknai hidup kita ini dengan memahami segala ajaranNya dengan keikhlasan dan keridoan. semoga kita dapat membuka mata bathin kita amien

193. Butir_pasir - 3 January, 2009

Tuk semua kawan2 blogger
———————–

Pengetahuan Menumbuhkan Kesadaran
Kesadaran Menumbuhkan Ke Imanan
Ke Imanan dibuktikan dengan Amalan
Amalan disadari dengan Ke Ikhlasan
Keikhlasan akan terasa letih
Bila tiada ……CINTA ……

194. Abumuroh - 5 January, 2009

*Boker
Dan bukan pada tempatnya..,itu.., adalah karena diartikel ini bersifat umum.

“carilah poro Winasis,dapatkan Ilmunya dan jalanilah”.

ADAKAH ARTIKEL YG KHUSUS ATAU PORO WINASIS YG SAMPEYAN KETAHUI Jika berkenan untuk memberikan Informasinya.

Salam Abumuroh

195. A K U - 8 January, 2009

intinya,:”Kenalilah diriMU,maka kenal AKU”..

196. Adam - 9 January, 2009

to AKU

intinya,:”Kenalilah diriMU,maka kenal AKU”..

wah ini cocok untuk belajar sama ‘AKU’
‘Adam’ pingin belajar tentang mengenal diri.

Salam kenal

197. Cole - 10 January, 2009

Kesabaran adalah kunci utama.
Janganlah membuat perbedaan sesuatu yang sama.

Janganlah memakai kesalahan untuk mencari kebaikan , dan sebaliknya.

198. Alam - 11 January, 2009

@ Cole.
Langsung saja….
Gak usah ada basa-basi, yg dimaksud dgn kata” ente diatas. Ditujukan sama siapa dan pada siapa…
Orang lain pun akan tau. Biar nama diganti berapa kalipun… Ad.. & Ab…

199. bayu zatmoko - 15 January, 2009

mudah-mudahan kita dapat pencerahan dari tulisan ini.

200. Samanta - 17 January, 2009

We we…
@ Adam.
Kenalilah diriMu. Maka kenal Aku.
Aku siapa.., dan diriMu siapa. (hanya kenal kan,) Kayaknya anda seorang penyair yg hebat…

201. Muhammad Romzie - 19 January, 2009

syekh siti jenar dan alhallaj (salah seorang murid Imam Junaed) mempunyai banyak persamaan dari berbagai sisi, keduanya merupakan wali besar (yang saya pahami) dan mempunyai kelebihan dan keistimewaan tersendiri. contoh kecil diantara wali 9 tidak ada yang dipanggil dengan kata “Syeikh” hanya Siti jenar yang dipanggil Syeikh (tentu bukan hal kebetulan, coba anda cari maksud ini terutama pada orang yang mendalam pengenalannya kepada Tuhan)
Sekedar mengingatkan, “untuk memahami Syeikh Siti Jenar harus hati-hati”

202. kamis - 22 January, 2009

kepada mas bodho, sy tertarik dengan tulisan anda dan sy ingin secara langsung ketemu dengan anda, kalo boleh tau anda berada di mana? bisa share? emailnya apa mas? mungkin bisa email2an.
matur suwun.

203. D3W4 - 27 January, 2009

itulah yang membedakan manusia yg mempunyai pikiran yang terbuka dan pikiran yg sempit.
aku sendiri bukan seorang muslim tapi sangat tertarik dengan sufisme.
ajaran agama jangan ditelan mentah2..
setiap manusia mempunyai pengalaman spiritual yg berbeda.
jikalau anda masih melaksanakan ajaran agama hanya untuk mengejar nikmatnya surga, maka anda belum berhak untuk mengomentari ajaran syekh siti jenar

204. DIAN - 29 January, 2009

SITI JENAR itu ada didalam diri kita masing-masing,kalau sampeyan nggak percaya,rasakan sendiri saja kebaradaannya didalm diri masing-masing,dia bisa tiba-tiba muncul dari dalam diri kita sadar maupun tidak sadar,begitu juga dengan WALI yang sembilan semua ada didiri kita, Nyata dan bukan mereka-reka.marilah kita merenungi dan berfikir tentang hal ini dan jangan diperdebatkan akan tetapi dicari sambil mempelajari dengan kerendahan hati kita.

205. Daeng - 29 January, 2009

Assalamualaikum.salam kenal&sejahtera selalu.maaf sebelumnya.sya sedikit mau bertanya kepada mas,mungkin mas dpt membantu saya.pertanyaan saya,kelak jika saya mati,jasad atau badan sy akan dikubur&membusuk ditanah.jiwa saya akan mempertanggung jawabkan segala apa yg pernah saya lakukan selama saya hdp&Roh atau sukma saya akan kembali menyatu bersama sang penciptanya.yang saya mau tanyakan,kata” saya” dlm tulisan diatas itu adalah siapa?atas bantuannya,saya ucapkan banyak terima kasih.salam kenal&hormat.assalamu alaikum.Daeng

206. Boker - 30 January, 2009

Rahayu..
Mas Daeng, sedikit uraian. Mudah2an bs buat renungan.
Perlu diketahui, mempertanggung jawabkan suatu perbuatan itu bukan kelak setelah mati. Yang pasti, suatu perbuatan pasti ada balasan dan itu bukan kelak. Entah itu baik atau buruk.

Dan setelah orang mati jika dia muslim jasadnya akan dikubur. Tp jika dia bukan muslim jasadnya ada yg dibakar ada yg diangin-anginkan/karang.

Dan pertanyaan anda adalah
kata “saya”. Kalo boleh ikut dijawab.. Kata saya anda diatas adalah: pola pikir anda. Jadi kata saya anda itu bukan siapa2 tapi pikiran anda.
Sekian, nuwun.

207. MANG USRO - 1 February, 2009

Assalamualaikum…….

Maaf sblmnya atas pendapat saya ini yang hendak saya paparkan,namanya juga pendapat bukan berarti itu sebuah kebenaran
menanggapi pemaparan OM BOKER, bila seseorang mendapati kematiannya dengan cara dikubur mungkin bisa jadi benar apa yang telah dikatakan mas,tapi bagaimana jika seseorang mendapati kematiannya di Laut dan tenggelam hingga jasadnya tak diketemukan seperta peristiwa jatuhnya kapal udara diLaut milik maskapai penerbangan Adam Air,kalau tidak salah setahun yang lalu,sudah barang tentu jasad para korban tersebut akan hancur tercerai berai

Seandainya diantara para korban tersebut terdapat orang Muslim bagaimana mungkin akan DIKUBUR jasadnya….? dan apakah pertanyaan dalam kubur dan SIKSA KUBUR juga diberlakukan,
sedangkan jasadnya mereka tidak dikubur juga seandai para korban tersebut terdapat bukan non muslim bagaimana mungkin jasad mereka akan dibakar atau ada yang diangin-anginkan.

Menurut Pendapat saya JASAD kita ini mirip dengan sebuah KENDARAAN,KENDARAAN akan mengikuti kemana saja sesuai dengan kehendak si PENGEMUDI,jika kendaraannya menabrak seseorang apa mungkin kendaraannya yang DIADILI dan dijatuhi HUKUMAN oleh yang BERWENANG …? ,apalagi kalau kendaraannya itu PINJAMAN atau ADA YANG PUNYA,kayanya kita mesti mencari dan MENGENAL SIPENGEMUDI(SOPIR) JASAD kita ini dengan Haqqul Yaqin.

208. Boker - 2 February, 2009

Rahayu..,
Mas U usro.
Mungkin saya yg kurang mengerti. Soalnya saya kok masih bingung dgn urain Anda.
Maaf sebelumnya,yg aku tahu,bilamana ada orang yg mati. Sebenarnya yg mati itu jasadnya. Bilamana matinya Sempurna..,semua unsur akan kembali ke asalnya,yg asal dari api akan kembali ke api,Yg dari Bumi kembali ke bumi,yg dari Air kembali ke air,yg berasal angin kembali ke angin. Dan Urip itu Kekal tan kena ing pati. Jadi…,yg mati itu raganya. Itu yg aku tahu.
Dan mengenai uraian sampean yg mengatakan bila didalam kubur ada pertanyaan kok saya kurang begitu mengerti,yg mau tanya sama jasad yg sudah mati itu siapa…
Sekarang saya pengin tahu..?
Akherad itu adanya dimana..?
Dan setelah kematian..,apakah ada kehidupan. Dan apabila ada seperti apa..?bagaimana kehidupan pelanjutnya?tolong diuraikan… Agar bisa lebih jelas.
Sekian, bila ada yg kurang pas mohon dimaafkan.

209. al-kusiriyah - 3 February, 2009

mas boker… kalo masih kurang mengerti dan masih penasaran kenapa nggak di coba di praktekin sendiri aja…
coba sampean mati…
nanti kan penjelasannya pasti gamblang…
dan langsung praktek…
nggak cuma teori yang mbingungi ngalor ngidul sama-sama nggak mudeng…..
eyel-eyelan….
hhmmm…

210. Boker - 3 February, 2009

Mas kusrisiyah.
Yang sudah mudeng dan gak suka eyel-eyelan. Coba dong jelasin… Jangan nyuruh orang lain mraktekin/bunuh diri. Apa sampean yg mau praktek. Tar aku dikabarin,lewat telpon atau sms.
We we we. Ra da lah.

211. MANG USRO - 5 February, 2009

ASSALAMUALAIKUM……..
Mas Kusrisiyah dan Om Boker yang mudah-mudahan baik-baik saja. Saya mohon maaf ya sblmnya kepada sampeyan berdua,jujur saja saya ini sedang dan masih taraf belajar juga saya belajar memberanikan diri untuk diskusi dengan sampeyan-sampeyan yang juga mempunyai pengetahuan tentang itu,kita kan masih “mencari” seyogyanya jangan diperdebatkan tapi dikaji dan diaji agar mememukan titik temu,pada dasarnya MANUSIA itu tempatnya salah,hanya TUHAN sajalah yang Mutlak Maha Benar.

Saya menghargai pendapat dan Respons Om Boker dan Mas Kus,saya senang dan bahagia sekali dengan sampeyan berdua,
Om Boker benar,bahwa hidup itu tidak dapat mati… saya se-7….
dan semua kembali ke Asalnya itu juga kalau kita bisa menyempurnakan dan mengembalikan ke Asalnya.Kita lihat saja orang mati,ANGIN nya udah ngga ada,API nya Alias Panas Badannya juga udah ngga ada,nah…. tinggal unsur TANAH dan AIR nya belum kembali ketempat semula,sebab TANAH dan AIR punya WUJUD,ibarat Buah yang sudah TUA dan matang di POHON pasti WANGInya HARUM,KENAPA justru Manusia bila JASADnya MATI pasti MENINGGALKAN BAU yang tidak SEDAP,itu karena kita tidak bisa MENYEMPURNAKAN keASALnya,tapi mudah-mudahan saja dengan kita semakin banyak belajar dan mencari kepada guru-guru MURSYID kita akan menemukan kunci jawabannya.
Mengenai AKHERAT itu TIDAK KEMANA-MANA dan tidak diMANA-MANA,karena menurut saya AKHERAT itu MAHLUK yang diciptakan TUHAN sama halnya dengan SURGA dan NERAKA,dan siapakah MAHLUK TUHAN yang paling mulia…?
Selagi kita masih HIDUP seperti sekarang ini semestinya kita menyambangi AKHERAT sebelum MATI sesuai dalilnya ” ANTAL MAUT QOBLAL MAUT” TAHU MATI sebelum MATI ,harus bisa merasakan MATI didalam HIDUP.
Setelah MATI sudah barang tentu ada kehidupan, itu sesuai dengan hasil dari dan perbuatan kita saat ini,kan masa sekarang kita sedang “MENANAM” dan sambil menjaganya dari macam-macam HAMA sedangkan “PANENnya dikemudian hari.

KEHIDUPAN Selanjutnya menurut keterangan di AL-QUR’AN dan hasil dari penafsiran saya bahwa dalam KEHIDUPAN setelah mati itu masih ADA LANGIT dan BUMInya,Dan mungkin pada saat itu juga kita entah ditempatkan TUHAN dimana.,kan tergantung segala AMAL dan PERBUATAN kita.Moga-moga saja tidak ditempatkan tempat yang panas/kepanasan,dingin/kedinginan,/gelap/kegelapan dan angin/keanginan.Yang perlu diingat bahwa TUHAN tidak akan pernah menyiksa hamba-hambanya,semua kembali keDiri KITA masing-masing.Maka dari itu mari kita sama-sama belajar MENGENAL dan mencari DIRI yang sebenar-benarnya diri kita karena kitab yang paling langgeng itu adalah DIRI “IQRO KITABAKA KAFFA BINAFSIKA ALAIKA YAUMA HASIBA”.mungkin itu saja pendapat saya dan mudah-mudahan itu bukan hanya TEORI semata tapi juga merasakan dan merenungi sendiri juga mempelajari ,jangan sampai SITI JENARnya KELUAR dari diri kita ini.Yang BENAR HANYA GUSTI ALLAH

SALUT buat OM Boker dan OM AL-KUSIRIYAH,saya mah,PISSS… aja DAAHHH…… Setuju tida…..??????

212. MANG USRO - 5 February, 2009

Om Boker untuk sama-sama mendalami sambil
bebincang-bincang mendingan diskusinya kita pake E-mail aja
ini E-mail saya…..
diannovriadi@yahoo.co.id

213. nur - 6 February, 2009

sopo – sopo wong kang MADEP – MANTEP – AJEK yo bakal ke “anggep”

214. jo1009 - 6 February, 2009

Saya sangat senang bila ada teman teman yang mau berdiskusi atau bertukar informasi mengenai Syekh Siti Jenar atau mengenai MKG (Manungaling Kawula Gusti)

215. MANG USRO - 6 February, 2009

Ayo… Siapa saja Boleh Gabung untuk sama-sama berdiskusi lewat E-MAIL,agar lebih nyaman

216. Gogon - 7 February, 2009

Kita ini sudah kadung terpikat dan terpengaruh oleh budaya asing. Bahkan Budaya kita yang begitu Indah dan bernilai tinggi yg benar2 mengagumkan,seakan-akan sudah terabaikan.
Karena begitu pandainya,mereka memberikan sebuah janji2 NANTI.
Mari bersama2 kita ciptakan kemerdekaan,kedamaian dalam diri kita.
Manusia yang berasal Suci.
Mari,. .. Kita kembali ke Suci.
Apa yg kita lihat dan kita rasakan merupakan karunia Tuhan.
Tuhan Maha pengasih dan penyayang kepada semua hambanya. Tak terkecuali.
Mari kita mengasihi,menghormati terhadap sesama.

217. danny - 10 February, 2009

Untuk perjalanan sepiritual syekh siti jenar itu sendiri memang asik untuk di ikutin dan juga sangat berbahaya bagi mereka yang masih belum paham betul apa itu ma,rifat sebelum mengenal ma,rifat kita harus belajar dulu tetang syriat ,karena dari syariat itu ma,rifat itu muncul jadi bagi yang belum paham betul untuk syariat jangan coba – coba untuk belajar marifat karena di kuatirkan akan menjadi ilmu yang sesat.sekarang saja di mana – mana banyak aliranan agama yang mengaku bahwas dirinya adalah TUHAN nah dari itu bisa kita pelajari bahwa pentingnya ilmu syriat sebelum melakah lebih ke ilmu marifat.

218. Sova Budiman - 16 February, 2009

Seorang pendaki Gunung yang baru saja berada di kaki gunung bertanya kepada pendaki lainnya yang telah mencapai ketinggian lebih tinggi 200 meter,”Woi..ada apa disana?”
dijawabnnya dengan lantang,” Terlihat ada sungai disana!”. Pendaki gunung itu pun berujar” Sungai dimana?” dengan penuh keheranan pertanyaan yang sama itu pun di tanya kepada pendaki yang telah mencapai 400 meter,”Ada apa disana?” pekiknya. Terdengar jawaban” Pemandangan yang sangat indah, gunung gunung berdiri dengan kokohnya”. “Gila orang orang ini” desahnya dalam hati. Pertanyaan terakhirpun ia lontarkan, namun lagi lagi..pertanyaannya di ajukan kepada pendaki yang telah mencapai ketinggian 1 km.”Indah bukan buatan disana, ada lautan, gunung gunung pemandangan yang sangat indah sekali”. Tambah gila aja orang orang…begitu pikirnya.

Saudara suadara yang kucintai..itulah perumpamaan cerita siti jenar dengan kita yang masih mendaki di ketinggian kaki kaki gunung.

219. P . jaya langit - 16 February, 2009

hmm… saya baru membaca semua tulisan dan yg lain nya tentang syekh siti jenar,termasuk tentang semua komentar yg ada ini. dan ternyata pemahaman yg saya jalanin selama ini sama persis dgn yg saya baca . allhamdulillah semua ini bisa menambah rasa keyakinan yg sudah ada dan saya yakin ini tidak salah jalan.

220. Alfaish - 18 February, 2009

ma’rifat berawal dari hukum syariat…perjalanan menuju ma’rifat tentunya tidak berlangsung 1-3 bulan butuh introspeksi diri yg detail pengenalan diri dan tuhan yang dalam ” kenali dirimu maka kau akan kenal tuhanmu”. Ketika kita salah dalam sholad baik itu niat atau rukunnya tentunya kita tak akan sampai pada hakikat/ma’rifatullah…atau kita dalam keadaan najis ketika sedang sholad….bereskan dulu syariat ibadah baru menuju ke jenjang yg lebi tinggi. Dan saya yakin bahwa ketika Siti Jenar sampai pada konsep “Wahdatul Wujud” apakah dia melupakan semua ajaran syariat sebagai dasar menuju ma’rifat? Saya yakin tidak, dia telah menemukan Tuhannya. Ketika sholad kita mengharapkan surga, apakah sudah ma’rifat? Inna ana amanna (sesungguhnya saya beriman) artinya ibadah tanpa pengharapan sesuatupun dari Rab adalah ma’rifat yang sebenarnya….. wallahu a’lam……..

221. riho - 18 February, 2009

manusia blm kenal Tuhanya apabila belum kenal dirinya. harus mengerti apa itu hidup? apa itu shahadat apa itu islam kita di ciptakan dr mana dan dunia itu untuk apa? siti jenar is the right man in the wrong time?

222. P . jaya langit - 19 February, 2009

saya setuju dgn siti jenar is the right man ,tapi ga setuju buat in the wrong time ! karna memang Dia harus ada pada saat itu.dan karnanya semua adalah bagian dari rencana Nya.
thank;s

223. MANG USRO - 21 February, 2009

Dalam BAHASA awam……
SYARIAT itu NIAT
TAREKAT itu JALAN
HAKEKAT itu MENDAPATI
MA’RIFAT itu MERASAKAN LANGSUNG

Tergantung kepada kita-kita semua mau pilih yang mana….?
Kalau dalam pendidikan FORMALnya itu bisa berarti
SYARIAT itu tingkat SD
TAREKAT itu tingkat SMP
HAKEKAT itu tingkat SMA
MA’RIFAT itu tingkat PERGURUAN TINGGI

Tapi biarpun seseorang telah mencapai tingkat PERGURUAN TINGGI
tetap saja pelajaran yang pernah dipakai ditingkat SD TETAP DIPERGUNAKAN juga,gak mungkin bisa ditinggalkan, dari NOL sampai SEMBILAN,dari A sampai Z tetap saja DIpakai-pakai juga.
Apabila seseorang yang hanya terpaku di SYARIAT saja tentunya dia tidak pernah akan bisa terus ke jenjang berikutnya dengan alasan TERLALU TINGGI atau TERLALU DALAM,ibarat buah KELAPA yang dimakan cuma KULIT SABUTnya aja ketika menemukan kulit BATOK nya maka akan terasa TERASA KERAS padahal kalau tahu dan mengerti cara MEMBUKANYA pasti dia akan menemukan DAGING BUAH KELAPA yang segar sekaligus mereguk AIRNYA yang NIKMAT mungkin seperti itulah MA’RIFAT.
Terserah darimana kita mau memahaminya sebab TUHAN menyukai pada orang-orang yang memberdayakan pikirannya.

Andai ada seseorang yang sudah pada LEVEL MA’RIFAT lalu ia meninggalkan SYARIAT maka di ibaratkan ISI tanpa KULIT,DIDUNIA ini cuma ada satu contoh ISI tanpa KULIT yang bersifat NAJIS
dan SYARIAT tanpa MA’RIFAT itu ibarat KARUNG BESAR tapi gak punya isi alias TONG KOSONG NYARING BUNYI NYA.mudah-mudahan saudara-saudara ku dapat memahami dan merenunginya juga saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

224. yadi - 27 February, 2009

ISLAM INDAH YA………??

225. sarjon - 23 March, 2009

Syek Siti Jenar itu adalah hamba Alloh dimana Syek tsb belum seluruhnya ilmu agama yg dipelajari/jalan manuju ma’rifatulloh belum dijalankan masih ada tahap yg harus dilewati dlm hidupnya.
Syek Siti Jenar kalau boleh dikata batin & jiwanya belum tenang harus melalui tahap sesuai petunjuk gurunya seorang wali diantara wali songo.
begitu pendapat saya dikutip dari seorang Kyai asal Jombang Jatim.

226. pedrorakasiwi - 9 June, 2009

ra karuan nek di deleng, tapi nek di kaji ana sing manfangati.

227. netlog - 14 June, 2009

Untuk komentar 225,

Mas Sarjon… inilah akibat dari pemutar balikkan fakta, bagaimana mungkin Syekh Siti Jenar itu murid dari Salah seorang wali songo, sedangkan masa syekh siti jenar itu 100 tahun sebelum walisongo, dan dari berbagai literatur dan kajian yang saya tau justru dewan walisongo itu dibentuk oleh syekh siti jenar.

Jika ada syekh siti jenar yang sesat mungkin itu juga benar tapi syekh siti jenar yang mana??, karena ada 2 syekh siti jenar, atau 10 syekh siti jenar, atau bahkan ratusan syekh siti jenar lain yang mengaku-aku setelah masa walisongo.

Demikian yang aku ketahui… kurang lebihnya mohon maaf
Wallahu a’lam ….
Netlog

sudradiningrat - 30 August, 2009

Nuwun sewu, atas dasar apa penjenengan mengatakan masa hidup Syeh Sitijenar 100 tahun sebelum walisongo?
Penjenengan tentu pirsa berapa lama masa pemerintahan Kasultanan Demak Bintoro? kapan Majapahit Runtuh? kapan Kasultanan Pajang berdiri? Dalam salah satu rentang waktu tsb Syeh Sitijenar berada, juga para wali (yg populer dg nama Walisongo)..
matur nuwun.

228. AJISAKA - 5 July, 2009

BELAJAR MENBACA LEBIH UNTUNG

229. AJISAKA - 5 July, 2009

BELAJAR MEMBACA TENTU LEBIH “untung”

230. adfa - 15 July, 2009

aku ingin ke pasar- SYARIAT
aku menggerakkan anggota tubuhku berjalan kepasar-TAREKAT
aku berada dipasar-HAKEKAT
aku merasakan dan melihat pasar-MA’RIFAT

begitu saja kok repot ,kenapa harus dipikir/diartikan yg aneh2.
SYARIAT-TAREKAT-HAKEKAT-MA’RIFAT = jujur
SYARIAT tanpa HAKEKAT = tidak jujur ( pada diri sendiri)
HAKEKAT tanpa SYARIAT = aneh/ gak mungkin / mustahil
pada intinya sebenarnya cuman jujur pada diri sendiri aja gak ada yg lain
kalau mungkin ada yg menganggap ini salah / ada yg merasa lebih mengerti….bisah kok sharing sama aku, lewat call atau sms juga boleh ….no ku : (0341)8171017

231. sudradiningrat - 30 August, 2009

Yg saya tdk sependapat adalah kasus penghukuman Kanjeng Syeh dan dimakamkan di Cirebon. Hal ini akan sangat mengganggu pemahaman tentang sepak terjang Syeh Sitijenar secara komprehensif. Bagaimana mungkin orang yg berlaga di Pengging (Jateng) tiba2 dihukum di negara Cirebon? Dg adanya pendapat tsb jelas akan sangat mengaburkan sejarah Kanjeng Syeh. Apa hubungannya Pengging dg Cirebon? Bukankah akan lebih real bila Syeh Sitijenar dikaitkan dg Majapahit yg sdh runtuh? Krn bisa jd Sitijenar adalah bagian dr penguasa lama (Majapahit) yg semestinya berhadapan dg Demak Bintoro.. Saudara2ku pencari kebenaran, marilah kt telusur sejarah Syeh Sitijenar yg sebenar-benarnya agar kita tdk terjebak pada “pengaburan” sejarah perjuangan Syeh Sitijenar. Matur nuwun.

232. Eyang Kumincir - 13 October, 2009

ASSALAMUALAIKUM……

Semoga bung netlog dan para komentator sehat dan sejahtera.
Sebelumnya saya minta maaf, karena pemahaman saya masih dangkal & untuk dikatakan bodoh juga masih jauh ( idiot sih kagak),
Saya setuju dengan uraian – uraian MANG USRO …very clear
Kita memandang ajaran Syeh Siti Jenar dari sudut mana…. secara syariat apa tareqat ?.
Syareat, tarekat, hakeqat,dan ma’rifat sama tapi beda, sama2 jalur Islam tapi beda tingkatan maqomnya, dan cara pemahamannya.

Ajaran SSJ “Manunggaling Kawula Gusti” mesti diurut dari awal penciptaan jagat raya dan isinya (jauh amat) kenapa ?????????
Karena jagat raya dan seisinya semua berasal dari NUR MUHAMMAD ( NM tdk sama dg Muhammad Nabi Rosul ) Dengan Cahya Allah, Nur Muhammad terpecah2 dan dianataranya menjadi manusia”.
Dengan kejadian ini dalam diri manusia ada sifat ke-Tuhan-an tapi manusia bukanlah Allah, mungkin inilah yang dimaksud SSJ “Manunggaling Kawula Gusti”
Sesuai hadist: ” MAN AROFFA NAFSAHU FAQOD AROFFA ROBBAHU WAMAN ARROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU” alih bahasa bebasnya kurang lebih “BARANG SIAPA MENGENAL DIRINYA, PASTI MENGENAL TUHANNYA DAN BARANG SIAPA YANG MENGENAL TUHANNYA MAKA DIA AKAN MERASA BODOH”
Ngaji jangan keluar dari diri kita tapi “IQRO KITABAKA KAFFA BINAFSIKA ALAIKA YAUMA HASIBA” baca kitab yang ada pada diri kita.

Iman, Tauhid, Ma’rifat, Islam. kalo imannya sudah kuat, tauhid baik, pasti ma’rifat , setelah ma’rifat barulah dikatakan Islam yang sejati dan masuk dalam golongan orang-orang yang mukmin,

Awaluddini ma’rifatullah (awalnya agama adalah ma’rifat pada Allah)

Maaf bila kita berbeda pendapat jangan dengan mudah mengatakan dan menilai ” S E S A T “. ,
Ibarat menilai buah nangka yang mateng,
menurut telinga kalau dipukul bunyi harus duk..duk..duk.
menurut mata kalau warnanya sudah kuning
menurut hdung kalau sudah tercium bau wangi
menurut mulut kalau dimakan rasanya manis
ada 4 perbedaan penilaian tapi apakah saling menyalahkan satu sama lain?…tidak,

Kurang lebihnya kami mohon maaf, maklum tidak bodo-bodo acan.

233. Untu - 7 November, 2009

Setuju dengan eyang kumicir
Maaf sebelumnya bila ada kesalahan penulisan. Saya hanya ingin membagi pengalan pribadi saya.

Pada saat manusia sudah sampai pada kesadaran yang lebih luas terhadap alam semesta, maka kehadiran akan ALLAH sendiri akan didapat secara otomatis. Sehingga doa dan semua kewajiban dalam ISLAM dijalankan karena sudah menjadi suatu kebutuhan bukan kewajiban lagi. Maka kusyuk bisa kita dapat dlm menjalankan semua ibadah kita.

Salam…

234. KI Ronggo - 4 March, 2010

Buat saudara2 janganlah cerita rasanya Sate kalo belom pernah makan sate,maksudnya berceritalah sesuatu apabila saudara bener2 mengalaminya sendiri,biar nggak salah menilai,lebih baik bertanya saja pada yg sudah pernah merasakan,maksudnya mari belajar pada orang yg bisa membimbing kita,dan kita tuntaskan pada Beliau yg sudah mumpuni.
Apa yg saudara obrolkan ttng Kanjeng Sunan Syeh Siti Jenar, masih belom pas semua maaf ya… makanya hati2 kalo coment ke Siapa saja, Coba saudara simak percakapan Kanjeng Syeh Lemah Abang dengan Wali songo yg konon beliau di hukum Mati, Sesungguhnya wali Songo dan Kanjeng Syeh lemah Abang sedang mengajari kita Ilmu kesempurnaan, jangan berorientasi pada pertengkaranya,tapi sesuatu yg tersirat dr pertengkaran itu sendiri,itu adalah cara para pendahulu kita utk memberi pemahaman pada kita semua, Karena kita nggak semuanya cerdas dan genius. mungkin para pendahulu kita udah agak bosen ngajari kita ,harus dgn cara apa, tehnik apa agar kita cepet faham atau cepet Ma’rifat kepd ALLAH, maaf sekian dulu… Sepertinya di sini juga ada Ikhwan,Hormat saya pada semua Kanjeng Guru yg mengasuh di Toreqat (Hakmaliyah, Bintang Surya,Satoriyah,Naksabandiyah,Attizani,Perjalanan,Kholidiyah,Padunungan Urip Sejati, Gunung Jati,Kekeluragaan,Manunggal Kelawan Gusti,Panembah Jati),dan salam buat Ikhwan semua atau Call saya di (maxaroovmax@yahoo.co.id).

235. sugiharto - 25 March, 2010

AJARAN SYEH SITI JENAR ADALAH YG HAKIKI ,
ASAL PULANG K ASAL
asal Allah pulang k Allah
asal tanah pulang k tanah
asal air pulang k air
asal api pulang k api
asal angin pulang k angin
innalillahi wainaillaihi rojiun “asal Allah pulang k Allah”
jadi jangan mengharap surga,krn ayatnya bukan innalillahi wainaillaihi tu janah/surga

236. andi toyotomi - 9 April, 2010

JENAR……..AKU INGIN BERTEMU DENGANMU??????,,,,,,Agar ku tahu, Kau ada…….Agar ku mengerti,..apa yang Kau “Pesan”kan pada ku….

237. CANDRA - 21 May, 2010

selama raga masih ad mungkin selama itu pula kita masih dalm ketidak sempurnaan…………. ya ALLAH…ya TUHAN…..duh GUSTI….KULO NYUWUN SELAMET ………SEDAYANE NGGADANE JENENGAN,KULO BOTEN NGGADAH NOPO-NOPO GUSTI…..

238. siti jennar - 22 May, 2010

oke deh…,,manunggaling kawulo gusti itu mungkin maksudnya adalah pencapaian ibadah tertinggi dalam ajaran tasawuf…

239. harun al rasyid - 2 June, 2010

saya baru.membaca kisah seh siti jenar..kalau menurut saya..jenar itu BENAR..sebab salah satu dari para wali di dalam musawarah,itu sempat menyatakan benar. apa-apa yg di lakukan oleh jenar…jadi kalau boleh saya berpantun karna saya dari tanah melayu aha…begini bunyinya PUCUK PAKU DAUN SAGU PAKU DATANG DARI SEBERANG DI LUAR AKU DI DALAM AKU AKU SEMBUYI DALAM TERANG….SIAPAKAH AKU(manunggaling kawulo gusti)

240. Samyer - 3 June, 2010

Tidak mudah membicarakan siti jenar karena seperti einstein yg dikira orang gila sebelum semua rumusnya terbukti nyata.Seperti nabi nuh yg dicemooh saat membuat perahu raksasa.Banyak orang yg memfitnah siti jenar karena tidak memahami betul apa maksud inti tujuan beliau.Ilmu siti jenar adalah ilmu tingkat tinggi tentang manusia.Mungkin anda merasa tidak masuk akal karena anda tidak dapat menalar dengan baik arti sebenarnya.Contoh anda pernah dengar ada orang puasa 41 hari hanya makan pisang/nasi putih 1x sehari.Apakah itu masuk nalar logika.Atau seseorang yg kebal kuat dari apapun yg tajam dan keras gak usah jauh2 contoh aja limbad the master.Atau hipnotis atau kekuatan pikiran yg dapat mempengarui pikiran orang lain.Atau seseorang yg dapat melihat masa depan.Seperti mama lauren.Notradamus.Apakah anda dapat menjelaskannya.Nah itulah awal dari revolusi/evolusi/mutasi manusia menuju manusia yg lebih sempurna.Dan untuk anda yg tidak percaya tentang hal itu cobalah berevolusi menjadi yg lebih sempurna..By samyer

241. gg - 25 June, 2010

hmm…
pada yg bernama arif,aryf atau apew saje yg berkaitan ngan nama arif..
nk ngomong cket..
kamu ader x isteri bernama LINDA RIYANTI ???
yanti ader ceritakn yg kamu ader masuk ajaran syeh siti jenar…
benar yaa??

linda riyanti – gresik,jatim

242. gg - 25 June, 2010

luv u 4ever n ever linda riyanti..

u always in my heart….

muuuaaahhhhhh…….

luv u too -salfa-

243. Pecel lele - 5 July, 2010

Royokan opo to iki? Hehhehee 🙂 wong linuwih bathin lan nghurip kuwi ora internetan ngedep komputer opo handphone. Nanging wes madep manteb neng panggonane. Ora royokan bener lan ilmu hheeheheheee 🙂 lha jenenge ae ra wes nggagas kedunyan. Endi arep kober internetan 😀 wong sing wes ngerti lan weroh Alloh kuwi nangis cah ra sempat ngurusi ngene iki.

244. Mbah demang - 27 July, 2010

Senang mbaca komennya PECEL LELE. Singkat tp padat. Utk smuanya, brbicaralah yg brmaanfaat atau diam. OJO LUMEBU YEN DURUNG WERUH nJERONE.

245. ruri - 13 August, 2010

cuma baca saja kok,tapi saya sangat tertarik dengan ajaran beliau.

246. phie - 16 August, 2010

bingung ah, maksudnya gimana sih ini? jadi inti ajarannya apa? apa hubungannya sama ajaran islam? kok perasaan ga nyambung

247. tantan - 19 August, 2010

bagi yang masih bingung dengan syekh siti jenar jangan berkomentar apa apa karena anda belum mengerti

248. wisnu - 20 August, 2010

Menurut ane C ajaran Kanjeng Seh Siti jenar bagus, tp kl blm mengerti betul maka akan menimbulkan kesalah pahaman. Salah satunya Aj adalah ” Kajilah dirimu sendiri, sama halnya dng mengkaji dlm’y AL QUR’AN ” dan masih bwanyak lg ajaran – ajarannya.

249. RemBo(RemajaBojoNk) - 24 August, 2010

Semuah isi dr ComNt2 di atas brtujan baek mNcari arti hidup di jalan Allah SWT tp trkdng Qta Salah mNgartikan’y.
Semuah ComNt pst da pro dan kotra tp tu tdk Soal krn yg di Cari leh Qta Smuah adalah KEBENARAN.
Benar atau Salah bsa di jwb pd diri masing2 (HATI)_Satukan pikiran dg Hati

ISLAM itu : BrSaksi bhwa tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, Mendirikan Shalat, mNunaikan Zakat,Puasa di bulan Rahmadan dan Haji bila yg mampu.

IMAN tu : Engkau briman kpd Allah, Malaikat2’y, Kitab2’y, Rosul2’y dan Hari akhir dan briman kpd takdir yg Baik dan yg Buruk.

IHSAN : Engkau bribadah kpd Allah Seakn-akn engkau mlihat’y, jika engkau tdk mlihat’y mka Dia (Allah) Melihat engkau.

Bagi Qta2 Org yg Awam Melakun Hal2 tu Saja dach Cukup (ISLAM),
klo pinter2 kdaNg2 Ngeblenger klo dach Ngbelenger bsa Saja mNjdi Sesat.
Upz Maaf klo Org Bodoh Nulis ComNt’y bgiNian. Damai dan Senyum ^_^
Cinta Islam dan Indonesia,he..,he..,he,

250. RemBo(RemajaBojoNk) - 24 August, 2010

http://blog.its.ac.id/syafii/2009/01/16/asal-usul-syekh-siti-jenar/

Bila Anda2 iNgin mNgtahui “Ssuatu” buka blog di atas Nich dan RESAPI Semuah tulisan dari awal blog dan brsrta ComNt2’y jangan Smpai Kelewat_InsyaAllah Anda2 akn paham dan mNgrti pa yg da di blog Nich dan blog di atas.

Terima kasih ^_^

251. heldi jaya - 25 August, 2010

selain Nabi MUHAMMAD S A W hanya syech SITI JENARlah yg saya anggap satu satunya seorang wali yang benar2 mengenal TuahanNya,

252. RemBo(RemajaBojoNk) - 26 August, 2010

BUKU : Agus Wahyudi

Ngelmu Sangkan paran

Untuk Memaknai Ajaran Syeks Siti Jenar

Belilah Buku tu dan RESAPI lah maka Qta akn tau tujuan’y.

253. cah angon - 30 August, 2010

Wong kang sok bebantahan perkara agama, sanadjan bantahane mau mung maksud serasehan (tukar pikiran). Nanging pungkasane ora bakal bisa kandha endi kang bener lan endi kang luput lan ugo ora bisa mbenerake kang salah. Prayogane mung mbok rasakake bae sajroning kalbumu kang suci.
Wong kang wus anthuk wewehan soroting iman amesthi bisa ngrasakake manawa wewatakan kang mengkono ugo saktemene kliru banget.

254. basori - 7 September, 2010

semua Ilmu ada tingkatannya, dan kemampuan manusia punya batasan masing masing sesuai kodratnya, oleh karena itu apa yang di ajarkan oleh Syeh Siti jenar adalah ilmu tingkat tinggi, bagi orang yang belum memiliki dasar kematangan tauhid jika menerima ilmu dari beliau( Siti Jenar ) akan menjadi bingung. tapi bagi orang yang sudah mapan pengetahuan tentang tauhid pasti akan menerima dengan gampang.. jadi kesimpulan saya Semua wali tidak menyebarkan kejelekan tapi kebaikan cuman disini ada salah faham diantaranya, dan masing masing mempertahankan keyakinannya…

255. Mbah Surip - 15 September, 2010

Ngerogo sukmo….bukanlah suatu ilmu…tak akan pernah ada ilmu yang mengurai tentang hal-hal yang menyangkut jiwa,gaib dan hal itu tak akan pernah di perkenankan oleh pencipta semesta alam ALLAH AZA WA ZALLA,mengingat apa yang tercatat dalam ajaran Rasul Muhammad SAW……seluruh semesta alam ini boleh di selidiki dan di pelajari,hanya satu yang tak diperkenankan yaitu JIWA…. kesimpulannya yang gaib hanyalah memohon izin,bukanlah merupakan ilmu yang mengupas segala detail,atau terbuat dari apa bahan-bahannya…seperti orang meneliti suatu benda yang mengurai terbuat dari apa….!!! sedikit sekali kalian diberi pengetahuan tentang jiwa….karena memang tak pernah di beri izin untuk mengurai unsur-unsur dari hal-hal yang GAIB itu sendiri……. jadi NGEROGO SUKMO hanyalah meminta izin untuk masuk kewilayah yang sebenarnya belum di perkenankan,hal itu memang hanyalah meminta izin,atau memohon syafaat dari Tuhan ALLAH AZA WA ZALLA,untuk masuk wilayah ALAM BARZAH…..!

256. jik'lem - 15 September, 2010

NGEROGO SUKMO…….Kepanjangannya adalah

NGENAH ROGO-ROGO,SUKA MONON….

Ilmu para Bencong yang sukanya ngerogo-rogo dan sukanya Monon

257. Fiqih - 18 September, 2010

Menurut saya ” Allah/Tuhan itu sudah segala Maha” jadi sudah tidak perlu lagi shalat/Ibadah kita, yang perlu di Ibadahin adalah diri kita&Allah tidak akan menyiksa umatnya yang akan menyiksa adalah Perbuatannya sendiri, mau enak ya berbuat baik kalau mau sengsara ya teruskan kejahatan.

258. Rido Nrimo ing Pandhum - 18 September, 2010

Sebenarnya semuanya sudah di jelaskan… MANUSIA diciptakan dari SEGUMPAL TANAH dan DIHEMBUSKAN NAFAS KEHIDUPAN (ALLAH), Raga akan membusuk dan kembali menjadi tanah, dan jiwa kita (memerlukan proses…) kembali kepadaNya.
Karena DOSA, maka Manusia dilahirkan (di buang) ke Bumu (Neraka)…

259. Sn0py - 3 October, 2010

ISLAM. . .
I : isya’
S : subuh
L : lohor
A : ashar
M : magrib

bukan ISLAM klo blm menjalankan Isya’,subuh,lohor,ashar,magrib..

ISLAM itu SHOLAT..

Yg Gak SHOLAT berarti KAFIR…

RIYANTO - 7 October, 2010

saudara ku semua sy setuju dengan semua pendapat kalian ary, avatar, kita sama sama orang kediri, yang pasti islam itu rohmatan lil alamin. he he he sy juga ga tau maksudnya. bingung ya la wong saya yang nulis aja bingung.

260. Mas Kantil - 11 October, 2010

Gak ada yg salah dengan ajaran Siti Jenar. Siapa bilang ajaran Siti Jenar tidak mementingkan shalat?
Dan mana mungkin orang alim bisa ngaku kalo dirinya adalah Tuhan.

Coba bayangkan saat RasuluLLah Muhammad saw. menyampaikan satu ayat yg berbunyi, “Inna ni anaLLah … sesungguhnya Aku ini Allah”. Apakah para pendengarnya langsung bikin kesimpulan bahwa Muhammad adalah Allah?

Di saat pengakuan seseorang terhadap dirinya telah ditanggalkan … maka hilanglah diri pribadinya … dan kemudian yang ada hanyalah DIA.

Dalam Al-Quran ada istilah An Nas/manusia, al ins/insan, an nafs/jiwa/diri, qolb/kalbu, ar ruh/ruh dll … semua itu terdapat pada setiap manusia dan mari kita pahami satu persatu dan pada akhirnya kita akan tahu maksud dari ajaran syeh Siti Jenar.

Kata orang, “Man arafa nafsahu faqad arafa Robbahu .. barang siapa yg kenal akan nafs-nya/jiwanya/dirinya mka ia akan kenal Tuhannya”

Sebelum raga manusia diciptakan dan juga sebelum ruh ditiupkan pada raga … Allah lebih dulu menciptakan nafs/diri/jiwa dalam kondisi masih suci/muthmainah. Dan kemudian Allah bertanya, “Alastu biRabbikum .. bukankah Aku ini Tuhanmu?” lalu dengan serta merta dijawab oleh nafs, “Bala syahidna … saya MENYAKSIKAN”

Dan sejak saat itu nafs diberikan fasilitas satu persatu mulai dari air mani trus jadi janin, trus jadi bayi dan hingga akhirnya jadi manusia dewasa dan seluruh fasilitas yg dipinjamkan Allah diakui/diklaim sebagai aset pribadi.

Yang dilakukan oleh Syeh Siti Jenar adalah melepaskan pengakuan2 tersebut sehingga menjadi nafs yg murni kembali … nafs yg tidak memiliki nama, apalagi anggota badan … semua hanya pinjaman

261. bodho - 20 October, 2010

pro kontra soal pemahaman itu biasa bahkan jadikan suatu rahmat (tambah pengertian dan pemahaman). Tetapi yang perlu dingat sedulur kabah ngerti asal usule ajaran syech siti jenar teko ngedi…

262. Lalu cyril - 25 October, 2010

Barang siapa mengaku dia pengikut islam maka dia menjalankan dinul islam sesuai dg apa yg rasulullah saw amalkan, dia sholat 5 waktu bukan sholat marifat saja..krn dalam pribadi rasul sudah ada tauladan bagaimana cara menjadi hamba allah yg paling dikasihi. Jadi ikut cth rasul ga usah dikurangi atau dilebihkan krn hal itu brasal dari nafsu n syaitan.

263. dewot - 31 October, 2010

orang yang selalu menilai sesat pada orang lain adalah orang yang menyesatkan dirinya sendiri tanpa di sadari apa yang mereka katakan……..

264. dewot - 31 October, 2010

yang sebenarnya di maksut oleh seh siti jenar adalah tuhan itu adalah kita manusia karna kata tuhan itu adalah sing katan dari kata yaitu thu dalam bhs inggris adalah dua dan han sendiri kepanjanganya adalah hanya kita yang tau…….jadi kesimpulanya adalah tuhan,tuhan kita,hanya kitalah yang tau tapi bilah di simpulkan dan di bulatkan bahwa tuhan kita adalah sang pencipta langit dan bumi beserta isinya.

265. wiwid - 13 November, 2010

Sudahlah saudara2ku semua yang kusayangi dan yang kukasihi. Intinya kalau kta mempunyai banyak ilmu harus di amalkan bukan untuk di perdebatkan. Terutama LAKU kita terhadap ilmu yang kita punya itu. Walau jadi orang awam atau orang yang banyak ilmu berbuat BAIK sajalah terhadap semua Ciptaan Nya. Insya Alloh kita selamat dunia akhirat. Amin

266. wiwid - 13 November, 2010

Dan ingat yang berhak menghakimi manusia benar atau salah hanyalah Alloh SWT. Kembalikan pada diri kita tanya hatimu yang paling dalam karena Ia tak akan pernah berdusta apa yang kita kerjakan itu salah atau benar???Berbuat Baik Berfikir Positif mengenali diri sendiri maka kita akan tahu jawabannya untuk apa kita hidup dan untuk siapa kita hidup?

267. Yolhan Wijaya - 17 November, 2010

Kita mestinya tidak perlu terlalu memperdebatkan apa yang terjadi di masa yang telah lalu. Baik Syech Siti Jenar maupun Walisongo adalah para ulama-ulama yang sangat mendalam ilmunya.

Apapun yang mereka perdebatkan / perselisihkan dahulu, tentunya mereka lebih mengerti dengan tepat, apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan.

Jelas kita yang sekarang ini sifatnya hanyalah menebak-nebak saja. Bukankah lebih baik untuk meningkatkan kualitas diri pribadi kita sendiri di hadapan Allah, dari pada memperdebatkan tentang kontroversi yang tidak jelas ujung-pangkalnya,mengingat sumber-sumber sejarah tentang Syech Siti Jenar kesemuanya ternyata ditulis ‘ratusan’ tahun setelah kejadian tersebut (cermati tahun penulisan serat/buku yg ada ttg Syech Siti Jenar).

Jelas adanya bagi kita bahwa kisah yang tertulis hanyalah bersifat ‘katanya bin katanya bin katanya’. Dhoif belaka, jgn di anggap sebagai kebenaran ttg apa yg anda baca di buku-buku ‘Syech Siti Jenar’.

Salam
Yolhan Wijaya

268. robi alhabsi - 6 December, 2010

asalamualaikum kita g usah pemperdebat syeh siti jenar, kalau ingin bukti meninggal aja baru kita tau sapa syeh siti jenar itu ,,,,belajar mati sebelum mati, belajar solat sebelum d solatkan

269. robi alhabsi - 6 December, 2010

asalamualaikum saya di sini mau menggambarkan aja sedikit,kita g usah memperdebatkan kisah wali yg satu ini syeh siti jenar, kita yg jelas melaksanakan solat 5 waktu blm tentu d terima amal ibadah kita 1 magrib yg memegang magrib itu siapa 2isya yg memegang isya itu siapa 3subuh yg memegang subuh itu siapa 4 duhur yg pegang duhur itu siapa 5 asiar yg pegang itu siapa ,,,? salah satu nya yg memegang solat subuh itu nabi adam…belajar solat sebelum d solatkan belajar mati sebelum mati….

270. robi alhabsi - 7 December, 2010

asalamualaikum sodaraku semua se islam dan se iman ketahuilah kita semua harus jeli telaah dengan benar bahwa syeh siti. itu menurut saya tidak menyimpang dr agama, saya atas nama robi alhabsi. ampun palalun anging gusti allah yg menciptakan alam jagad ini tiada tuhan selain allah dan rosullah swt itu utusan allah, dan kita g boleh mengklem syeh siti jenar itu menyimpang, kita juga belum tentu di terima amal ibadah kita……? kita baru ngaji sare.at aja udah belepotan,………../ susah untuk menuju sare.at..hakekat..tarekat..marifat klu manusia udah mencapai yg empat tadi insa allah semakin berisi semakin merunduk …malu sama sang pencipta nya yaitu gusti allah

271. MULYADI B. WAHID - 7 December, 2010

Assalama Alaikum wr.Wb ,
Buat Saudaraku sesama muslim diseluruh nusantara, saya orang sulsel/makassar, pada dasarnya agama islam yang kita anut adalah ajaran dari orang tua, kakek, buyut dan seterusnya…, harusnya kita hargai ajaran yang dibimbing orang tua kita, dan berbicara adanya kionsep perbedaan dari Sunah Rasul dan Ajaran Siti Jenar mungkin sebaiknya kita kaji dan pahami dulu, bisa saja ada orang kafir yang mencoba mengadudombakan ajaran tersebut sehingga kita terpecah…. kami di Sulsel Makassar tetap menggunakan Syariat dan Ma’rifat dan menghargai setiap ajaran tapi bukan mengkotakkan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak di Ridhoi oleh ALLAH SWT… Wassalam

272. SUWARTO - 16 December, 2010

YA CUKUP BAGUS BLOGGER INI … BLOGGER2 YG BERSEJARAH MEMANG SANGAT PERLU UNTUK GENERASI PENERUS …

273. jenar ha'al - 18 December, 2010

semua merasa paling bener, padaha kebenaran itu hak Allah. mari kita mengaku bersama-sama kalau kita ini masih banyak salah, Allah baru sampai dilidah belum sampai dihati. jangan mengaku kafah kalau sudah berhaji tapi mengajarkan agama masih berharap amplop. bahkan ustadz tawar menawar honor. membawa bendera agama tapi masih ribut berebut kekuasaan. semua sareat dijalankan tapi masih rajin korupsi. aku jadi nggak tertarik sama agama. mengaku paling benar sibuk mengoreksi orang lain sampai lupa dirinya belum dikoreksi. pakai sorban bawa tasbih nggebukin orang dijalan.sibuk menasehati orang lupa menasehati diri sendiri aku hanya berusaha menjadi orang baik aja. terserah mau dijadikan apa aku didunia ini oleh yg memiliki dunia seisinya. aku pasrah aja menjalani takdirku.mari mengkaji hidup kita dan bertanya “apakah aku sudah benar dan baik”.

274. Kawula Gusti - 27 January, 2011

Assalamuallaikum
masalah Keyakinan antara seorang hamba dg Sang Pencipta,adlh urusan masing2 antara hamba tsb dg Sang Pencipta Dzat Yang Maha Suci.
jalani saja yg diyakini,dptkan ilmu drmn saja ,ambil hikmah yg didalamnya.dan kebenaran hny milik Allah,akn ditunjukan melalui hatinya sesuai porsinya,Allah Maha Tahu tntang Hamba-Nya

275. Gus Beni - 5 February, 2011

Iman itu berarti percaya tanpa bukti, beriman itu berarti bisa percaya tanpa bukti. Jika anda beriman kepada Tuhan Allah, apakah anda perlu dan bisa membuktikan dengan mata dan telinga anda kalau memang sebenarnya Keberadaan Allah itu ada. Ajaran Syech Siti Jenar adalah ajaran yang yang tidak dapat dipahami dengan akal pikiran kita sendiri. Ajaran Siti Jenar adalah ajaran yang hanya dapat dipahami dengan hati nurani kita. Jika kita mencoba memahami Keilahian atau Keberadaan Allah itu dengan akal pikiran kita, justru kita sendiri inilah yang sombong. Bukan Siti nJenar yang sombong. Siti Jenar berusaha mengajarkan dari pengalaman rohaninya bukan pengalaman akal pikirannya, agar kita semua memahami keberadaan Tuhan Allah kita ini bukan sekedar dibatasi oleh akal pikiran kita sendiri. Beliau hanya ingin mengajarkan agama mu bukan yang menyelamatkanmu tetapi Tuhan Allah mu lah yang dapat menyelamatkan dirimu. Jika kita membatasi Keberadaan Allah ini hanya dari sisi agama kita, itu berarti kita telah membuat pagar terhadap Keilahian itu sendiri, kita membatasi Keberadaan Allah ini dengan kemampuan akal pikiran kita sendiri, bahwa Allah itu hanya ada didalam agama kita sendiri, kita lupa Tuhan Allah kita tidak pernah membuat agama di dunia ini. Agama ini lahir dari hasil olah akal pikiran manusia sendiri untuk mencoba dekat dengan Allah. Syech lemah Abang tidak bermaksud memberi saran agar kita tidak beragama, beliau hanya memberi saran agar kita mengerti intisari dari ajaran agama itu sendiri. Beliau mengajarkan bahwa Keberadaan Tuhan Allah ini tidak dapat kita jumpai diluar diri kita (dunia), tetapi Keberadaan Tuhan Allah ini dapat kita jumpai di dalam diri kita sendiri (hatinurani). Karena itulah, Beliau mengajarkan Konsep Jagad Besar dan Jagad Kecil. Keberadaan Jagad kecil ini ada diluar diri kita (dunia ini), dan Jagad Besar yaitu Tuhan Allah itu sendiri ada didalam diri kita sendiri (hati nurani kita). Didalam hatimu lah Tuhan Allah mu itu berada. Bahkan jika kita pikiran kita ini bersih dan jernih, kita sebenarnya mampu merasakan Kehadiran-Nya, kita mampu bercakap-cakap dengan Tuhan Allah kita. Nabi Muhammad pun pernah bersabda : Barangsiapa mengenal dirinya, dia menemukan Tuhannya…………..OK, Guys….buat apa berdebat, buat apa adu argumen jika semua itu hanya hasil ego kita saja yang dibungkus akal pikiran kita, lebih baik temukan Tuhan Allah kita didalam hati kita sendiri. Karena Hati kita ini sebenarnya adalah Kerajaan Tuhan Allah kita……Musuhmu itu adalah pikiranmu sendiri. Kalau mau ketemu setan ya, ikuti saja pikiran anda…..Carilah mentor, pelatih dan guru yang benar sampai ke ujung dunia, setelah capai mencarinya, anda akan tahu bahwa mentor, pelatih dan Guru terbaik itu sebenarnya ada di dalam hatinurani anda sendiri, karena Dia adalah Tuhan Allah sendiri (Konsep Guru Sejati – Siti Jenar). Thanks, Syech Siti Jenar, you are my inspiration to see my real God.

276. Ariel - 11 February, 2011

Your body is your own Kaabah / Mosque.
Inside your body is God’s Government….
Search the Master Key to enter your own Kaabah.
May Allah bless you my inspiration guru
Syeikh Abdul Jalil Al-Hussein…

277. modified starch manufacturer - 23 February, 2011

thank infonya

278. soeloeng - 8 March, 2011

Assalamu ‘alaikum,

dah pada sholat… pa blom???
‘bodoh gak nurut… pintar gak da yg ikut’

wassalam.

279. Rafindra Moehamad - 30 March, 2011

selama manusia itu berpegang kepada Al-Quran & Hadist tidak ad yg hrs didebatkan..kenali diri sedulur-sedulur dulu, maka sedulur akan mengenal Tuhan!

280. AKU - 11 April, 2011

saya mau tanya siapakah gerangan asma tuhan yg sebenarnya,,sebelum asma Allah itu ada,sebelum muhammad itu ada dan sebelum adam itu ada.
manakah yg dluan berdiri antara ketiganya ?
manakah yg disebut Qalam,loh mahfuzd,arasy dan qursy.
yg benar-benar Tunggal itu yg mana,,?
contoh Nur muhammad itu apa ? dan sebelumNur muhammad itu Nur apa ?
dan waktu keadaan kosong itu apa sehingga disebut perjalanan dari kosong ke kosong.

281. prio - 16 April, 2011

jangan bingung ketahulah bhw yang bener itu benar dan yng salah itu salah,yang menulis syeh STj/bukan beliau jadi apa yang tertulis baru sebagian dan mungkin semua belum tahu sebenarnya,maka jangan komentar – ?

282. akukau - 21 April, 2011

masih perlu referensi nih tuk bisa komen..pokoknya masih ngikutin terus kontroversialnya syieh siti jenar…

peace lah…

283. satu - 27 April, 2011

Bismillah…
Askum,
1 = ESA = Engkau Sama Aku.
1x1x1x1…=1
1:1:1:1…=1.
Bismillahirrahmannirrahim itulah awal dan asal kejadian, “Cinta Sejati” -lah yg dicari, bukan harta bukan tahta yg dikorbankan tp Nyawalah yg hrs dikorbankn utk mendptknnya, Innalillahi wainnalillahi rojiun.

284. satu - 27 April, 2011

Dlm “Cinta Sejati” jgn ada org ke3, jgn ada dusta, saling jujur, saling percaya/yakin,jika tiada semua itu niscaya “Benci”-lah yg di rasa/didpt. Jika “Cinta Sejati” dirasa/didpt maka DUNIA ini milik ber2. Ber2 utk 1 dan 1-lah tuan ber2. Susah/sakit tak terasa, senang serasa semakin nikmat. Menangis seperti tertawa, tertawa waktu menangis. Inilah BACAan yg terBACA oleh sipemBACA drBACAan utk diBACA.
Wassalam.
Ikhwan/Akhwan mari saling membagi RASA.
Banjarmasin, 081349669662

285. sang alang - 24 May, 2011

tidak ada cerita kl tidak ada sejarah,sejarah yg membuat manusia yg merubahnya juga manusia,syekh siti jenar hidup di abad keberapa? dan kita yg hidup skrng ini sudah abad kebrp? jadi yg namaya cerita bisa tambah dan kurang ? yg pasti sosok syekh siti jenar memang ada dan ajaran manunggaling kawulo gusti itu memang ajaran untuk menghubungkan antara manusia dengan sang pencipta itu sendiri,makanya kita yg hidup dijaman skrng kl hanya mendengarkan cerita yg tidak baik tentang sosok syekh siti jenar itu sendiri jangan ditelen mentah..karna apa kita tidak tau sejarah yg sesungguhnya seperti apa….. jika ada yg ingin tau sejarah syekh siti jenar itu seperti apa ? jawabannya hanya satu… temukan pelaku sejarah itu sendiri….karna pelaku sejarah itu sendiri yg akan menjelaskan sejarah yg sesungguhnya seperti apa… jika ada yg bertanya caranya bagaimana….terserah….jasad boleh mati….tetapi yg namanya ROH akan tetap hidup…makanya sampai sekarang tidak ada yg tau dimana makamnya syekh siti jenar berada………

286. zia ade - 25 May, 2011

aku beberapa hari baca syeh siti ,otaku tak nyambung
itu terjadi th:1500 m, diperdebatkan tak akan selesai sepanjang masa , karena masing-masing punya dasar ,kalau kita tengok ke belakang , sejarah pra sejarah gimana orang mencari tuhannya , lahir agama hindu ,buda yang lahir ribuan th sm , kristen , islam th:600 an ……….syeh siti th:1500 an, itu semua adalah kenyakinan yang tak perlu diperdebatkan,yang penting kita bersatu saling menghormati, bhenika tunggal ika , pancasila ………. membangun negeri, demi kemakmuran rakyat semuanya , kapan itu terwujut?
10 th lagi…….25th……….50th…….
100th lagi, wawlohuaklam…..marilah kita tinggalkan rekayasa , politik pencritraan, polotik adu domba , politik isu, yang tidak ada habis-habisnya , ada masalah baru ….ditutupi masalah baru lagi …ada lagi….adalagi …
kapan akan berakhir ?

287. gunawan pratama - 31 May, 2011

syeh siti jenar mnrut sy adlh seorg wali yg mungkin sdh mencapai tingktan tertingi penyatuan ruhi dgn zat allah dan bisa disamakan dgn al hallaj. dan hatinya penuh dgn sifat allah dan nur allah yg tdk dpt dibendung lagi yg mengakibatkan apa yg dialami shrusnya tidak disampaikan ke sembarang org yg baru memeluk agama islam. sy mengutip tentang kisah Nabi muhammad SAW pada waktu itu sahabat nabi khalifah umar bertanya kepada rasulullah wahai baginda rasul kekeasih allah sebenarnya saya mengalami mimpi yg sgt nyata bertemu dgn allah SWT didalam ar – rashy tetapi lalu rasulullah menjawab sahabatku umar jgnlah kau ceritakan kejadian ini kepada org awm yg belum mengerti karena akan menimbulkan bid-ah dan keraguan di masyarakat. menurut hemat saya seseorg yg sdh mencapai tingkatan sprti syeh siti jenar seharusnya menyendiri di hutan ato di tempat yg sepi.akan tetpi sy tidak bisa menyalahkan syeh siti jenar krna beliau juga sama2 pernah belajar dgn syeh syarif hidayatullah bersama dgn wali2 lainnya.

288. rohsul - 5 June, 2011

yg jelas syeh siti jenar itu memang ada…..mantaaaap…!

289. Asep Crown - 13 July, 2011

<<>>ok

290. PRINSIP MADYA - 14 July, 2011

WASIAT Syeh Siti Jenar “PRINSIP MADYA”

Syekh Abdul Jalil mengajarkan agama Islam secara kaffah antara syariatt, hakikat, thariqat dan makrifat diajarkan secara berimbang dan berjenjang. Ajaran sufinya adalah apa yang disebut sasyahidan. Karena itu ia lebih dikenal sebagai Syekh Lemah Abang atau Syekh Siti Jenar.

Syekh Abdul Jalil tidak sembarangan mengajarkan hakikat dan makrifat hanya orang-orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran yang ia ajari bukan sembarang orang apalagi orang awam. Konon demikian banyaknya para pengikut Syekh Siti Jenar-Syekh Abdul Jalil ini dan mereka memuja-mujanya bagaikan dewa. Padahal yang demikian tidak dikehendaki oleh Syekh Abdul Jalil. Maka buru-buru Syekh Abdul Jalil berpamit meninggalkan padepokan Siti Jenar.

Sebelum pergi ia berwasiat kepada murid-muridnya dan orang-orang yang mengaku sebagai pengikutnya:
“Sebelum aku pergi meninggalkan kalian, sangat baik jika aku tinggalkan wasiat kepada kalian, yang dengan wasiat ini kalian tidak akan tersesat dalam menjalani hidup didunia dan akhirat. Dengan wasiat ini kalian akan selalu berada di jalan Kebenaran sampai ke hadirat-Nya. Maka jangan sekali-kali kalian melepaskan wasiat yang aku tinggalkan ini. Pegang wasiat itu sebagai pusaka”

Pertama-tama, inilah wasiatku :
setiap orang harus sadar jika segala sesuatu yang tergelar di alam semesta ini adalah nisbi. Tidak ada yang berlaku mutlak. Maka setiap orang harus hidup madya (tengah-tengah) ora ngoyo (tidak berlebihan) dan tidak ngongro ( tidak melampaui batas).
prinsip ini hendaknya kalian jadikan pusaka dalam segala hal yang menyangkut kehidupan kalian, baik yang duniawiah maupun ukhrawiah dan Ilahiah.

Dalam kehidupan duniawi kalian bisa memaknai prinsip ini dengan kehidupan yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan sehingga membuat seseorang tertimbun harta kekayaannya.

Kalian juga boleh memaknainya dengan pengekangan terhadap nafsu perut dan nafsu syahwat yang sesuai dengan nila-nilai kepantasan manusia.

Kalian juga boleh memaknainya sebagai pengekangan terhadap ambisi kekuasaan yang membahayakan.

Pendek kata maknailah prinsip madya ini sesuai kemampuan akal budi dan hati nurani kalian masing-masing dengan ukuran keseimbangan dan penghormatan atas kehidupan “

“Di dalam kehidupan ruhaniahpun berlaku prinsip madya. Maka aku melarang murid-muridku dan pengikutku untuk bertapa di gua-gua dan di hutan-hutan, kurang tidur, kurang makan, tidak kawin, tidak bergaul dengan manusia yang lain, tenggelam dalam lautan ruhani. Sebab, hak-hak ruhani harus dipenuhi secara pantas. Hak-hak jasmanipun hendaknya tidak diabaikan. Penuhilah hak ruhani dan jasmani secara seimbang, bukan aku menganggap tidak baik perilaku-orang-orang yang meninggalkan keduniawian dengan menjadi pertapa. Semua manusia bebas memilih yang terbaik bagi dirinya, tetapi bagi pengikutku hal seperti ini tidaklah dibenarkan. Hiduplah dengan prinsip ditengah-tengah, yaitu madya.

“Di dalam pengetahuan tentang Yang Illahi pun prinsip madya ini hendaknya tetap kalian pusakakan. Sebab ada diantara umat Islam yang memiliki pandangan berlebihan dalam memaknai Yang Illahi. Mereka memandang bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Suci, Maha Sempurna, Maha Baik, Maha Kasih. Sehingga dari Allah memancar Kebaikan, Kesempurnaan, Kesucian dan Kasih. Mereka menganggap mustahil dari Allah memancar ketidak adilan, ketidak sempurnaan, ketidak sucian dan kemurkaan. Pandangan ini sah bagi pengikut paham ini. Pandangan ini benar bagi yang meyakininya”

Tetapi dengarkanlah wahai murid-murid dan pengikutku, bahwa aku Syekh Siti Jenar, tidak pernah mengajarkan keyakinan yang berlebihan dan melampaui batas seperti itu. Ajaranku tetap bertolak pada prinsip madya, di tengah-tengah. Sebab jika seseorang menganggap bahwa Allah adalah Kebaikan, Kesempurnaan, Kesucian, Maha Kasih dan dari-Nya tidak bisa memancar ketidak baikan, ketidak sempurnaan, ketidak sucian dan kemurkaan maka sejatinya orang tersebut telah terperangkap ke dalam jaring-jaring masalah yang rumit yang bakal membawanya ke jurang kemusyrikan. Mereka akan menganggap ketidak baikan dan ketidak sempurnaan berasal dari Dzat selain Allah, yaitu kuasa kegelapan dari kejahatan. Itu berarti mereka menganggap ada dua Dzat yang berbeda, yaitu Allah dan dzat selain Allah. Kalau keyakinan itu diikuti maka orang akan menolak keberadaan Asma Illahi yang saling bertolak belakang (al asma al-mutaqabilah) yang berujung pada Asma Allah sebagai keseluruhan asma Allah yang bertentangan (Majmu al asma al-mutaqabilah). mereka akan menolak nama Allah yang Maha Menyesatkan (al-Mudhill) Yang Memberi Kesempitan (al-Qabidh) Yang Maha Menista (al-Mudzil) Yang Memberi Bahaya (adh-dhar) Yang Membinasakan (al-mumit) mereka juga akan mengingkari bahwa dunia yang tidak sempurna ini berasal dari Allah. Atau mengingkari bahwa iblis, setan mahluk-mahluk kegelapan dan manusi-manusia terkutuk berasal dari Allah. Padahal segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Dengan memegang teguh prinsip hidup madya ini, sangatlah tidak masuk akal jika kalian sebagai murid-murid dan pengikutku memperlakukan aku secara berlebihan.

Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan kalian menciumi kakiku, merangkul lututku, mengusap jubahku mengelus terompahku bahkan mengambil tanah bekas telapak kakiku. Itu berlebihan. Itu melampui batas. Itu thaghut. Itu pemberhalaan yang justru aku tentang selama ini. Sebab NABI MUHAMMAD SAW, MANUSIA AGUNG yang menjadi PANUTANKU selalu menolak bila diperlakukan secara berlebihan. Dia selalu menampakkan kehambaan dan kerendahan hatinya. Dia selalu berada di tengah-tengah dan mengajarkan agar pengikutnya pun berada di tengah-tengah. Maka mulai saat ini aku katakan bahwa mereka yang memperlakukan aku atau siapapun diantara manusia secara berlebihan dan bahkan memberhalakannya, maka dia bukanlah pengikutku apalagi murid ruhaniku.

Dari uraian diatas jelas bahwa Syekh Abdul Jalil memilki pemahaman Tauhid Ahlussunah wal Jamaah.

291. supranoto - 27 July, 2011

Ass bapak2 nun sewu numpang lewat, saya ingin mencari dan menemui yang sebahagian didapat ke arah yang lurus

Memang ajaran syech Siti Jenar menjadi pembicaraan publik agama terutama, di indonesia dan sorotan kuli tinta !
Singkat saja, saya setelah membaca situs ini opini dari seluruhnya, melihat ajaran yang dikembangkan oleh beliau sudah terlalu jauh dan melewati ajaran yang dikembangkan oleh 9 wali.

Maksud 9 wali yang paling utama memang peralihan budaya terlebih dahulu dan itu masih ditingkat syariat, karena yang diperlukan adalah peralihan dan pemahamannya dari budaya yang bersipat plural ke agama islam, sebenarnya tidak perlu dipertentangkan.

Kondisi saat itu mendesak dan memang sudah berbau kekuasaan dan kita bisa lihat di timur tengah dari dahulu hingga sekarang perpecahan sekte semata-mata hanya diselubungi dengan kekuasaan peralihan dan bukan lagi masuk kewilayah internal agama tapi juga telah dicampur adukan dengan kekuasaan duniawi/ dimasukan kewilayah Negara.

Pandangan Syech siti jenar terlalu cepat untuk mengembangkan agama islam, dimana pengembangannya langsung dengan berpola pada terapan hakekatnya, sehingga diluar dari wilayah ajaran syech Siti Jenar telah beranggapan memberikan ajaran yang menyimpang, padahal 9 wali mengetahui bahwa ajaran tersebut belum saatnya diberikan, sehingga bagi murid2nya tidak dapat meyambung ajaran tersebut mencampur adukan antara hakekat dan budaya karena belum memahami syariatnya islam secara utuh.

Begitu pula masalah kematian beliau banyak kalangan dari berbagai sumber berbeda versi tentang kematiannya, sebenarnya saat beliau dipanggil dan disidang oleh 9 wali hanya diarankan agar beliau menghilangkan jasad bukan mematikan atau dimatikan oleh para wali songo, dan yang tampak pada saat muridnya melihat jasad beliau adalah ilusi, sedangkan beliau telah pergi ke suatu daerah masih disekitar jawa tengah dan bertapa, sampai dengan kematiannya, dan disampingnya mengalir sungai yang jernih serta bekas tempat pertapaannya dan musholah yang sederhana.

Sekarang makam beliau ada, dari dunia dalam beliau dipanggil dengan panggilan “SYECH URIP”, masih berwibawa dan suara yang hampir seperti suara wanita, lembut dan tetap mensiarkan islam pada keutuhan semula bagi mereka yang telah atau bisa nyambung secara hakekat.

Saya yang bodoh yang tidak pernah menyentuh pesantren, tidak pernah bergaul dengan orang2 pintar, hanya orang tua saya saat johir, yang saya pegang, saya hanya menyarankan, pahamilah syariat janganlah mencari kebenaran yang hakiki terhadap syariat tapi carilah hakekat yang sesungguhnya, mi’ raz lah dengan marifat, Allah akan mengetahui bahwa hambanya tidak memiliki kekuatan dan juga lemah, seperti halnya juga Nabiaallah saw, bukan kehendaknya, dan hanya memohon / niat, yang menggerakkan adalah Allah subhanawaataallah

Wass
syech jagad

292. alfinalharsy - 27 September, 2011

salam kompak,,, kok klo ku baca artikel sama isinya di atas adem ayem saja,tapi klo sudah baca komentarnya kepala jadi pusing tujuh keliling,,,saya sbgai orang awam jadi bingung,,,,sebab yng di rebutin disini cuma dua faktor,,{iya/tidak} {setuju/ngak},,,jadi tambah pusing kepala niih,,,,soalya klo saya perhatiin dari semuanya,,,,kok orang islam saling tuding sesama orang islam,,,aneh benar ya…….kasian orang awam cuma jadi penontonnya saja………..

Risqi Aminudin - 23 October, 2011

salahnyasituknpacmjdorgawam

293. asoy - 4 October, 2011

setelah dilihat2 COCOK nya untuk orang jawa aja nih, karena kitabnya juga pake bahasa jawa 😛

294. Tarisman - 22 October, 2011

Org yg belum dibuka (belum dibersihkan jiwanya) cuma pusing doank mah baca artikel ini…. (082172534410)

AqhuInginmati KhusnulKhotimah - 22 October, 2011

INNA A’RAAKU ‘INDALLAHI ATQAKUM,kemuliaan disisi ALLah dinilai dari ketakwaanya beribadah,daripada qt smua bingung dgn ajaran syech siti jenar,mndingan qt kmbalikan pd hati nurani qt sendiri sperti syi’irnya GUSDUR “SENENG NGAFIRKE MARANG LIYANE KAFIRE DWE RA DI GATEKKE,YEN ISEH KOTOR ATINE,artinya;suka mengkafir-kafirkan orng laen kafirnya sendiri gx pernah di perhatikan,yg pnting qt sbagai umat kanjeng rasul MUHAMMAD sdh spntasnya qt ikuti ajaranya,bukanya mlah mmpelajari ajaran syech siti jenar

295. Sufi`ih - 26 October, 2011

Mulailah dengan IKRA`. isinya..Insaallah (FAHAM)….!!

296. masjk - 28 October, 2011

sepertinya sudah lengkap comment mengenai SSJ. separuhnya berisikan banyak caci dan makian, debatan dan ego. dan nyaris tidak berbuah apa2.

beginilah wajah kita (termasuk saya 🙂 ). sepertinya sangat mudah sekali di adu domba. saya beragama islam, tapi sesekali saya belum menganggap diri saya sudah islam tetapi baru beragama. karena apa ? … karena beragama sekedar sebutan ! … dan islam itu sendiri adalah kepribadian yang terpilih. apakah kita sudah merasa sebagai yang terpilih ? …. kalau belum berarti kita sama2 baru beragama. jadi hakekat untuk mendapat gelar islam itu sendiri sangatlah tidak mudah !.

kalau kita setuju dengan pola pikir yang diatas tadi, berarti kita akan lebih sabar dan lebih menyadari bahwa kita semua masih jauh dari apa yang dikatakan kepribadian alquran, atau yang pernah kita dengar dengan sebutan alqur’an berjalan (dan ini hanya baru terdapat pada diri rasulullah saw). apakah kita sudah seperti ini ? …. kalau belum … sekali lagi …. untuk apa caci makian kita itu.

sekiranya allah ingin menjadikan isi dunia ini menjadi islam, maka seketika itu juga pasti terlaksana. dan ini suatu rahasia tersendiri karena ternyata allah tidak berkehendak itu kan ? … jadi sekali lagi mengapa harus mencaci. rasulullah saw diturunkan sebagai “penyampai risalah”. dan rasul menyatakan tidak bisa merubah umatnya / manusia menjadi baik, tapi hanya allah yang bisa melakukan itu. ingat paman rasul yang sampai akhir hayatnya tidak mau menyebut dua kalimat syahadat ? .. jadi siapa yang membolak balikan hati manusia selain allah ? (ya muqolibal qulub). jadi sekali lagi mengapa kita masih mencaci seperti sudah melampaui wewenang tuhan ? …

sdrku,
islam itu itu sangat indah .. kita tunjukan keindahan itu. rasulullah selain sebagai pemegang amanah tauhid, ada satu amanah yang tidak kalah pentingnya … yaitu “aku diturunkan untuk menyempurnakan akhlaq manusia” …. ini yang sering kita lupa. dan ini sangat luar biasa penting, karena akhlaq adalah sebagai aplikasi dari ketauhidan islam itu sendiri. jadi mulai sekarang kita harus bnyk berlatih hijrah ! … hijrah dari akhlaq jahiliyah ke akhlaq rasulullah saw. sangat cinta-kasih, penyantun, persaudaraan, tetap pada kebenaran dan kesabaran.

mudah2an kita tetap berusaha mencontoh dan menjaga akhlaq beliau … sebagai umatnya. amin.

297. Ihkwan - 31 October, 2011

Bagi yang mempelajari ilmu syareat kerjakan dengan istiqomah

Bagi yang mempelajari ilmu tareqat kerjakan dengan istiqomah

Jangan dijadikan perdebatan karena islam adalah rahmatan lilalamin

Jika yang syariat benar-benar istiqomah dia akan mencari jalan islam yang hakiki dengan mempelajari ilmu tareqat hingga mecapai makrifat.

Jadi tidak perlu di pengaruhi atau di rayu dengan bahasa apapun untuk menuju ilmu tareqat.

Karena manusia tidak semua mampu menerima atau memahami bahasa tareqat sekalipun dia setingkat ulama.

Maka kerjakanlah apa yang kita yakini dengan istiqomah.

KerjakanLah jika itu baik bagi mu dan seluruh mahluknya. Agar mendapatkan hidayah dari Nya.

Amin…

298. iqbal cool - 10 November, 2011

cintailah allahmu dan sesamamu

299. Amri - 27 November, 2011

Salam ukhuwah fillah,

Sahaja ‘AKU’ sembahyang fardu…

Siapakah yang dimaksudkan dengan ‘AKU’ itu? Sedangkan Hayat, Kudrat, iradat, Ilmu, Sama’, Basar & Kalam semuanya hak milik Allah?

Syeikh Siti Jenar membicarakan zat, sifat, asma, af’al & sir tentang ‘AKU’ yang dimaksudkan tersebut. yang menjadi masalah apabila orang yang menerima kefahaman tersebut dengan tersalah faham & disampaikan kepada mereka yang tidak faham.

Apabila seseorang telah ‘cinta’ terhadap bola, maka automatik pada jam 3 pagi dia akan terbangun untuk menonton siaran langsung bola tanpa perlu dikejutkan.

Begitu juga apabila melihat langit & matahari terpandang disebalik kehebatan penciptaNya. Apabila cinta dan kenal Allah, maka automatik akan terbangun jam 3 pagi untuk menunaikan solat taubat, tahajud & tasbih. Makrifatlah terlebih dahulu automatik akan melaksanakan syariat.

‘Sirotollazi na anam ta’alaihim MIN AHLI HIDAYATI ILA TORIQIL JINNAN’ (tunjukkan kami jalan sepertimana Engkau memberi nikmat ke atas mereka yang dihadiahkan jalan ke Syurga). Bagaimana untuk memperoleh toriq (jalan) atau sirah perjanalan ke Syurga jika tidak mempelajari tareqat perjalanan Rasulullah, Anbia, Ulama, Syuhada & Tabiin?

Sila rujuk kepada guru-guru yang mursyid, bukan yang ‘mengusik’ ye…

Wallahu’alam

300. mul - 12 December, 2011

oh…… Dunia…… Tempatnya bersalah -salahan . semua terpedaya olehmu. Padahal itu semua bohong belaka. Kasihaaaan.

301. Alleeya - 19 December, 2011

Ahlul Bait Syeikh Abdul Jalil Al-Hussin ada bermadah :

Aku rindu akan kematian. Dalam kematian itulah bisa
ditemui itu “Kehidupan” yg abadi… Bermula Syeikh Al-
Kahfi hanya mengajar jalan2 mengenal Diri. Ada pun
Diri itu didalam Idhofi, ada pun Idhofi itu didalam Diri…
Bermula ia dari “Wali Sepuloh”. Keluar “Wali Sepuluh”
tinggal yg “Sembilan”. Carilah semula “Wali Sepuluh”…

Allahu’alam… Ampon pak, Wassalam & Peace.. =_= ..

gautama - 11 February, 2012

tanya nih….aku suka ajarannya siti jnr buat yang sepaham ya!!! gimana ya cara kalian kenali diri sendiri biar bisa knl Tuhan? tolong jlsn ada pa ga di Al quran gimana cara kenal Allah??

302. Surya - 1 March, 2012

Aslm….. !!
Qolbu mu’minin baitulloh, Manunggal Eling kawulo Ing Gustine ….!! Gunakan Panca Indra sesuai fungsinya, maka engkau akan menjadi Insan Kamil Mukamil, Weruh sadurunge Pinara, Insya Alloh !!
Santun, Ikhlas, & Sabar, adalah akhlaq mulia Insan Kamil Mukamil. Waslm.

303. anton - 3 April, 2012

‘RAKYAT PANGERAN CAKRA BUANA’Asslm…aq berani bersumpah bahwa sikirik bukan syekh melainkan anak dazal[siti jenar]dia diutus oleh bani daut[yahudi]yg sengaja untuk menghanjurkan aqidah islam seutuhnya,jelas sudah dituliskan dlm babat cirebon bahwa siti jenar beraliran syiah yg sekarang dianut oleh negara kafir berkedok muslim’IRAN,

304. Sang Adjie - 5 April, 2012

“WALILLAHIL MASRIG WAL MAGRIB FAINAMA TUWALALU FASAMMA WAJAHULLOH” dan diperkuat “WAHUWA MAAKUM INNAMA KUNTUM” Jadi menurut saya ajaran seh siti jenar berakal…..

305. kodiex - 14 May, 2012

itu cm cerita benar tidak nya masih jd mistery.. setelah aq baca cerita diatas…. aq simpul kan ada unsyur rekayasa…..

306. imam yulistian - 26 May, 2012

saya sangat bangga memiliki seorang figur seperti syeh siti jenar,ada point penting yang harus kita lihat kata2 yang berbunyi “untuk apa menutupi rahasia ilmu” sangat di sayangkan seorang figur yang jujur harus d pulangkan,kl memang kejujuran itu salah mengapa harus ada kejujuran,apa kt selaku umat muslim tidak boleh mengetahui rahasia ilmu itu,siapa yang mau bertanggung jawab atas ketersembunyian ini,mampu atau tdknya kita menerima rahasia itu hanya allah yang mampu menilai,

307. Shelly Rendi F.25 - 6 June, 2012

Ijin nyimak aj sambil ngangsu kaweruh serta salam kenal.rahayu….

308. Ary - 18 June, 2012

Siapapun org it tak kn bsi mrincihkan sapa sh siti jenar it,,& bage mana ajaranx it,,,yg klas bliu dlah tladan yg hrus kita conto,,krna karna yg dikatakan sabdo pandito ratu,,

309. Anton Arry - 18 June, 2012

Mohon pencerahan, mengapa ada kemiripan/kesamaan ajaran syech Siti Jenar dengan yang diajarkan Syech Abdul Qadir Al-Jalani dari bebrapa buku yang saya baca?
@mas netlog boleh kenal lebih jauh?
Salam

310. risky - 3 July, 2012

manusia akan sempuna bila mampu menyatukan akal dan hati,,apabila kita sudah ke tahap itu maka kita akan dekat sama yang namanya tuhan,, kerena saking dekatnya itu yg suka di sebut
manugal kaulo gusti,,seperti apa yg diajarkan siti jenar,,

311. Tak Bernama - 11 August, 2012

Bila diantara Anda ada yang ingin menyelami kedalaman pemahaman Syekh Siti Jenar, saya bersedia kirimkan buku tentang Guru Sejati yang dapat memberikan petunjuk Cahaya dan Suara Bathin, petunjuk awal pintu gerbang bathin mengenali kesejatian diri Anda. Silahkan SMS ke 0817 689 3113. Buku (edisi bahasa Indonesia) dikirimkan gratis sampai ke alamat Anda tanpa embel apa-apa.

Tersedia juga buku yang membahas syair pujian Jalaluddin Rumi kepada Gurunya, berjudul “Shams-e Tabrizi” (khusus bagi pembaca yang menguasai bahasa Inggris, sebab belum diterjemahkan). Buku ini juga gratis dan dikirimkan dalam jumlah terbatas.

312. ian.hawu@yahoo.com - 6 September, 2012

jika dia menyingkapkan ilmu “belum pada waktunya”,justru kita harus bersyukur,tpi kenapa dibunuh?apakah karena wali songo tak mampu memberikan ilmu seperti yang dia berikan?jika wali songo hanya bisa memberikan ilmu ttg syariat kenapa tidak membagi2 tugas saja.spya jadi komplit,atau wali songo takut ada orang lain yang bisa mencapai tingkatan itu tetapi tidak mau bergabung dengan mereka. sya tuh bingung kenapa kita tidak membuka semua tabir ttg Allah sehingga orang dengan segala akal dan hatinya mencari esensi Allah itu (selama tidak dengan sengaja merugikan orang lain). knapa kita merasa memiliki hak untuk mengatur cara pencarian Allah menurut masing2 orang dengan jalan mengakhiri pikiran dan hidup orang.berarti kita sudah bertingkah menjadi Allah (yang membuat ada dan meniadakan),jika dia salah, ayo kita luruskan dengan cara yang baik,apakah dengan memaksa ajaran kita,kita juga memberikan jaminan di masuk sorga: apakah kita juga bisa memaksa Allah untuk membuka pintu surga untuk orang yang kita paksa itu?aneh kan pertanyaan saya? ini merupakan suatu refleksi untuk kita para ‘walisongo-walisongo’ jaman modern yang memiliki sifat seperti orang yang paling mengenal Alah sampai berani mengambil peran seperti Allah (mengambil nyawa orang atas dasar Allah).

313. HADIR CAHYA - 17 September, 2012

Ajaran Siti Jenar tentang manunggal Kawula Gusti adalah awal dari ajaran yg diajarkan oleh makluk UFO “pengguna piring terbang” untuk ajaran dasar anak kecil yg baru saja dilahirkan. Karena selama 1000 tahun manusia di bumi ini telah ketinggalan jauh peradabannya dgn makluk UFO, ya pada kenyataan sekarang ini ajaran Siti Jenar tsb masih dipertentangan dimuka bumi kita ini. Manusia di bumi masih terpesona / senang dengan hal-hal bersifat syariat saja. Tapi ajaran tersebut tentu sangat pasti dengan berjalannya waktu akan menuju kesitu juga. Karena Tuhan menghendaki kehidupan didunia selalu dituntut untuk berevolusi menuju kearah kemajuan. Dan tentu saja dengan jalan apa yang Dia kehendaki, maka kita manusia di bumi ini siap atau tidak siap akan dibawa kearah itu.

314. henggo - 2 October, 2012

Assalamualaikum semua…tidak ada yg salahnya dgn ajaran syeh siti jenar kerana beliau bercakap setelah melalui revolusi peningkatan ilmuNya dengan melalui dan merasai revolusi itu, pandangan sy kita harus berhati-hati “bercakap sesuatu mengikut kadar akal seseorang itu” kerana tidak semua dpt mengalami dan memahami apa yg telah di lalui oleh syeh siti jenar..wassalam.

315. yono - 8 November, 2012

ajaran ssj mengutamakan sembah sukmo di bnding sembah rogo,karena rogo adalah bentuk wadak yg akan musnah dan yg bertanggung jawab kpd tuhan adalah sukmo. pemerintah jg melindungi ajaran kepercayaan spt ini(dalam pasal uud)
bg pembaca yg menghayat kepercayan kpd tuhan untuk bs saling berbagi

316. tirta kencana - 9 November, 2012

yg berhak menghakimi salah ata tdak nya sesuatu adlah Allah swt…knapa hrus repot” kita debat argumentasi yg ujung” nya adlah retak nya ukwah …ambil yg baik dan tinggal kn yg buruk…klw gus dur bisa hidup lagi dia pasti ngomong gitu aja koq repot ??? piss

317. tirta kencana - 9 November, 2012

ilmu Allah itu luas dn banyak cabang nya …setiap para aulia juga di titipi ilmu yg beda”, kita baru mempelajari 1 cabang ilmu mohon jgn cpat mngambil kesimpulan bagi cabang ilmu lain yg blum kita pelajari..

318. Cah Angon - 24 November, 2012

SALAM UTK SEMUA SAUDARA SEBANGSA & SETANAH AIR INDONESIA.

INI VERSI LAIN TENTANG EYANG SITI JENAR. SILAKAN DI CEK KEPADA PARA KYAI SEPUH ATAU MURID PARA WALI JAMAN SEKARANG.

EYANG SITI JENAR & EYANG KALIJOGO SEBENARRNYA ADALAH SATU ORG YG SAMA. KARENA KEMAMPUAN BELIAU DALAM MENYAMAR SEHINGGA BNYK YG MENGENL EYANG KALIJOGO SBG ORG LAIN. BELAIU MENGEDEPANKAN TANGAN KQNAN

319. Cah Angon - 24 November, 2012

MAAF KEPENCET BLUM SELESAI.

BELIAU SELALU MNGEDEPANKAN TANGAN KANAN DIDEPAN TANGAN KIRI DIBELAKANG. JADI BNYK FITNAH DIANTARA KITA.

EYANG KALIJOGO DIFITNAH MELAWAN DIRINYA SENDIRI, BELIAULAHH YG MENGAJARKAN LEBIH UTAMA ISI DRPD KULIT, DIMULAI DARI PAKAIAN BELAIU YG BERBEDA DG PARA WALI YG LAINNYA, SAMPAI DENGAN CARA DAKWAH YG MUDAH DITERIMA OLEH BERBAGAI MACAM GOLONGAN MANUSIA.

MERAH DARAHKU PUTIH TULANGKU.
CAH ANGON

bodho - 13 March, 2013

perbedaan itu hal yang wajar dan diperbolehkan, yang tidak boleh merasa paling benar, kalo boleh saran kalo cerita yang mas bro sampaikan tolong dituliskan nara sumbernya supaya ada pembenaran secara ilmiah.

320. colok'bool - 9 February, 2013

calileupeung kabeh….

bari hitut’

321. sandal jepit - 10 February, 2013

Hadir nyimak ███lurrrr⇨⇨㏘

322. sandal jepit - 10 February, 2013

Hidup itu indah jd jngn d bikin susah⇨███
yg perlu adlh fahami███◤㏘◢
yo ngono tp ora ngono⇦⇧★█ツ

323. Angga Satria - 22 April, 2013

rruru

324. MUrsid Aziz - 22 April, 2013

sesungguhnnyaa ajaran syekh siti jenar tidak lah salah
memang jika orang-orang yg hanya megerti syariat , pasti berangapan ajaran syekh siti jenar tidak benar
tetapi orang yg mengerti makrifat mengggap ajaran syekh siti jenar tdak salah atau sesat . di karnkakan mereka susah mengerti diri mereka sebelum mereke mengenal allah swt
jika anda mengkaji perjalanan syekh siti jenar degan benar maka kalian akan mendapatkan kebenaran nya sendiri
maka dari itu kenalilah diri kalaian dahulu sebelum kalian menganal allah swt

mav jka ada salah perkataan , saya hanya lah manusia biasa yg tak luput dari yg nama nya kesalahn

MUrsid Aziz - 22 April, 2013

sesungguhnnyaa ajaran syekh siti jenar tidak lah salah
memang jika orang-orang yg hanya megerti syariat , pasti berangapan ajaran syekh siti jenar tidak benar
tetapi orang yg mengerti makrifat mengggap ajaran syekh siti jenar tdak salah atau sesat . di karnkakan mereka SUDAH MENGENAL diri mereka sebelum mereke mengenal allah swt
jika anda mengkaji perjalanan syekh siti jenar degan benar maka kalian akan mendapatkan kebenaran nya sendiri
maka dari itu kenalilah diri kalaian dahulu sebelum kalian menganal allah swt

mav jka ada salah perkataan , saya hanya lah manusia biasa yg tak luput dari yg nama nya kesalahn

325. mamat - 3 May, 2013

semuanya berebut benar, berdiri pada salah satu sisi mencari pembenaran masing2. ada benar ada salah, siang malam, laki perempuan, surga neraka, dll. dua sisi yang berbeda pada hakekatnya satu. kosong adalah isi dan isi adalah kosong, adanya kosong karena isi dan adanya isi karena kosong.

bodho - 28 July, 2013

@325: kosong adalah isi dan isi adalah kosong, maksudnya gimana mas bro, biar saya yg awam paham dan mengerti, tks

326. Mohamad Effendy - 24 August, 2013

OPINIKU :
kutipan dari atas :
Pandangan Syekh Siti Jenar yang menganggap alam kehidupan manusia di dunia sebagai kematian, sedangkan setelah menemui ajal disebut sebagai kehidupan sejati, yang mana “ia adalah manusia dan sekaligus Tuhan” (WahdatulWujud), sangat menyimpang dari pendapat Wali Songo, dalil dan hadits, … nurut logika lahir dan batinkun ini adalah benar bhw Syekh Siti Janar keliru, sptnya beliau belum menuntaskan elmu makrifatnya,
jadi tdklah salah dan sembarangan bhw bila Musywaroh Wali Songo, apalagi elmunya para Wali Songo itu adalah berpedoman Kpd Kanjeng Baginda Rosullah Muhammad SAW, yg kemudian memvonis menghukumnya,

opiniku mmg benar ttg “Wahdatul Wujud” itu, tapi itu bkn berarti bhw manusia bisa menyatu dgn Allah SWT yg sejatinya DIMENSInya jauh sgt berbeda, dimensi Sang Maha Pencipta dgn Ciptaannya yg fana,

opiniku, setiap makluk ciptaaNYA adalah mempunyai wahdatul wujudnya senidiri2 masing2, setiap makluk ciptaaNYA sesuai petunjuk wahyu adalah menyembah Allah SWT Yang Maha Kuasa Mutlak atas segala sesuatu, dgn melalui laku itulah maka setiap makluk mempunyai ukuran makom wahdatulwujudnya sendiri2 masing2 misalnya a.l. ikan wahdatulwujudnya adalah ke/ dgn AIR SAMODRA, manusia mentok wahdatulwujudnya adalah alam malakut, (firmanya ada hadisnya ada), kenyatannya Nabi Muhammad SAW itu sendiri dan para Wali dan sufi, silahkan plis koreksi my komen trims …

327. COLOK_J-I-T-U - 5 October, 2013

menurut saya pribadi kutipan diatas benar mutlak kebenaranya semua itu benar ada nya,
cuman disalah pahamkan/di salah artikan dikarnakan faktor kepentingan kerajaan demak waktu itu,ekonomi,politik,kewibawahan

dan kenapa wali9 bilang bilang syeh siti jenar itu berasal dari cacing,
mimang ada kesengajan untuk mengkaburkan ajaran nya,/sejarah nya yang rill
yang waktu itu sangat di gemari oleh semua kalangan,

perbayaklah baca buku tentang dia biar jelas dan faham,

syeh siti jenar nasob nya ke rasulullah,
dari cucu alibin abi tolib menantu rasulullah,

menurut pribadi saya 1000% kebenaran ajaranya mutlak.

328. diam diam suka episode 275 - 29 August, 2014

Hey there! This is kind of off topic but I need some
help from an established blog. Is it very hard to set up your own blog?
I’m not very techincal but I can figure things out pretty quick.

I’m thinking about making my own but I’m not sure where
to start. Do you have any points or suggestions? Appreciate it

329. anadzat - 31 December, 2015

Ketuhanan YANG MAHA ESA memancar dalam perikemanusiaan..!!! Tapi perikemanusiaan tanpa “TAUHID” adalah tidak sejati..!!! Sebagaimana sejati nya Nabi Muhammad Salallahu A’laihi Wasallam..!!!

330. Dimas Colombo aldy - 9 May, 2016

Matur kesuwun sanget atas pencerahanya yg sangat menggugah NURANI kami.
Salam santun dan jabat erat tali silaturrahmi ini moga hakiki
Aamiin Allahuma amin

331. Rijalullah - 7 January, 2017

aku salut dg ajaran syeh siti jenar tentang ilmu ketuhananya, dan setelah saya padukan dg dalil naqli maupun aqli, ternyata tidak bertentangan dg ajaran islam, hanya bagi orang awam sulit untuk
memahami yg sebenatnya.
Bagi orang islam yg awam, kan cuma tahunya ikut saja. Sebetulnya ajaran syeh siti jenar simpel gak terlalu banyak liku2.

332. abdurrahman - 27 May, 2017

Sisi baik dari ajaran syekh siti jenar itu yg kita ambil yaitu kedekatannya dengan sang holik

torokkoku - 14 July, 2017

Sebaiknya jangan diperdebatkan.jalan kita pasti berbeda. Mari kita menjadi orang yg berguna untuk sesama. Mari kita cari jalan untuk bisa pulang dengan selamat. Amiin


Leave a reply to Ahmad Alawi Cancel reply